Pov Aina.Yang bersih belum tentu suci, yang kotor belum tentu hina...
Pada intinya, setiap kekurang seseorang pasti mempunyai kelebihannya, jangan lah melihat seseorang dari luarnya saja, dan jangan melihat seseorang dari keburukannya.
Belum tentu orang yang kamu anggap hina itu hina, dan belum tentu orang yang kamu anggap suci itu suci, bisa jadi orang yang kamu anggap jahat itu adalah orang yang lebih mulia dari pada diri kita sendiri."Maksudnya?" Tanya Abdul.
Alif menatap ku, tapi aku masih setia menunduk, tak berani sedikitpun menengadah kan wajah padanya.
"Bi, perempuan ini--" Ucapan Alif menggantung. Saat ada suara seseorang yang memotong pembicaraan nya.
"Assalamualaikum Abi, Bang Alif," Sapa seseorang.
"Waalaikumsalam," ucap kami bersama.
Seorang perempuan menghampiri keberadaan kami, Aku tak tahu siapa dia, yang jelas, terlihat dari tampang nya, ia bukanlah wanita biasa, seperti wanita yang sangat di muliakan dan di segani banyak orang.
"Kita ketemu yah di sini," ucapnya sambil tersenyum pada Pria paruh baya dan anaknya itu.
Perempuan itu melirikku, "ini siapa?" Tanyanya.
Aku masih terdiam.
Lalu, Pria paruh baya itu mulai angkat bicara, namun terpotong oleh Alif.
"Dia--"
"Ini orang yang selama ini saya sukai us," sergah Alif secepat mungkin.
Aku masih terdiam tak mau ikut campur atas obrolan mereka.
Perempuan itu hanya tertegun.
"Abi, minta izin buat bicara empat mata dengannya," pinta Alif sambil sedikit mendekat padaku.
"Jangan lama - lama yah," ucapnya.
Alif hanya mengangguk.
~~~~~~~~~~
"Maaf, ko bisa ya sampe segitunya?" Tanya ku membuka pembicaraan.
"Saya hanya ingin meyakinkan orang tua saya," tegasnya.
"Kalian ternyata di sini ya!"
Suara itu lagi, yang tak asing membuat ustadz Alif dan aku menoleh ke belakang.
"Uus?" Ucap Alif tak percaya.
Sepertinya, ia sedari tadi mengikuti kita.
"Jadi ini orangnya,"gumamku.
Uus, Nama panggilan dari Uswatun Hasanah, Ia adalah putri tunggal dari seorang pimpinan pondok ternama di kota nya Ustadz Alif, itulah yang pernah ia ceritakan padaku dulu.
"Ngapain kamu ke sini?" Tanya ustadz Alif.
"Ya mau ketemu sama bang Alif lah," kelak nya.
Ustadz Alif terdiam, sekejap ia melirik padaku dan mengalihkan lagi pada perempuan itu.
"Saya ada perlu sama gadis ini," Ucap Ustadz Alif.
"Nggak boleh loh, perempuan sama laki - laki yang belum muhrim berdua - duaan, terlebih di tempat sepi kaya gini," sindir perempuan itu.
Kata - katanya sungguh sangat menampar ku, memang benar apa yang di ucapkan nya itu.
"Nggak sepi ko, liat tuh di sana, banyak orang kan," tunjuk ustadz Alif pada tempat yang bersebrangan.
"Itu kan di sana, ini di sini, beda jauh bang, tetep aja kalian itu berdua - duaan di tempat yang sepi,"
"Tau nggak hukumnya gimana? Tau kan kalo berdua - duaan itu nanti yang ke tiganya syetan," cerocos perempuan yang kerap di sebut ustadzah uus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
#Hanya_Alloh_Yang_Tahu 🤍
Teen FictionBerawal dari ketidak sengajaan. Dan semoga allah satukan...! ~~~~~~ Bismillah dengan izin allah semoga kita selalu dalam lindungan nya Aamiin. Sesuatu yang mustahil apa bisa kita raih? Semacam ingin menghilang dalam kesendirian begitu berat nya coba...