#Hanya_Allah_Yang_Tahu 🤍
#ujian iman
#part16Pov Alif.
Letih, itu yang ia rasakan saat ini, Alif memulai bekerja sebagai caser di sebuah restoran bersama teman nya.
Ya walaupun ia belum pernah berpengalaman bekerja sebelumnya, tapi ia sungguh sangat telaten saat bekerja."Lif, kita kerja di sini nggak terfokus satu kerjaan aja, kalo pengunjung nya banyak, kamu juga harus bantu layannin," ucap rijal, teman yang membawanya kerja di situ.
Alif mengangguk. "Iya,"
Rijal menepuk pundak Alif dan tersenyum.
Pekerjaan ini adalah kali pertama untuk menjadi pengalaman Alif, dan semoga ke depannya bisa lebih bekerja di tempat yang tidak terlalu menguras waktu.
Selain Alif bekerja di restoran, ia memulai juga bisnis kecil seperti ternak lele dan ikan mas di kolam belakang pesantren bersama Azka dan Rifal.
Walaupun memang jangka waktu yang lama untuk menunggu lele dan ikan itu besar."Pelayan nya ganteng yah," ucap salah satu pengunjung resto.
Alif pura - pura tak mendengarnya, ia tetap sibuk menyajikan makanan di depan para tamu.
"Mas, besok saya bakal datang lagi ke sini, tapi yang sajikan makanan nya mas ya," ujar satu perempuan dengan sedikit menggoda.
Ealfeel.
Alif tak menggubris atau menyahut ucapan itu, ia hanya fokus dengan kewajiban nya bekerja dan melayani para tamu restoran yang hendak makan.
"Selamat menikmati," ucap Alif sambil sedikit membungkuk.
"Makin selera deh," ucap perempuan itu lagi.
Alif sesegera mungkin berlalu dari meja itu, karna kewajibannya mengantar pesanan sudah usai untuk mereka.
Dapur, itu tujuan Alif saat ini, wajah Alif sedikit kesal atas perihal kejadian tadi.
"Jal," panggil Alif.
"Apa," sahutnya. Rijal masih sibuk dengan sajian yang akan ia antarkan.
"Bentar ya, tak antar dulu," ucap rijal dan berlalu.
Dua menit menunggu, rijal sudah kembali dengan membawa nampan kosong.
"Lama banget si," ucap Alif sedikit kesal.
"Biasa, cewe - cewe itu pada godain dulu,"
Rijal terkekeh, sedangkan Alif masih setia dengan kesalnya.
"Ada apa si?" Tanya rijal penasaran.
"Udah biasa kaya gitu ya?"
Rijal yang memang sudah faham akan pertanyaan Alif hanya terkekeh dan menepuk pundak temannya itu.
"Lif, emang udah biasa, tapi nggak semua kaya gitu, di sini kan restoran, jadi bebas dong siapa aja yang mau datang,"
Alif menopangkan kedua tangannya depan dada.
"Tapi tenang aja, nggak bakal ada hal - hal aneh kok, mereka cuma terkesima sama ketampanan kamu aja," lanjut rijal sambil cengengesan.
"Apaan si," jengkelnya.
~~~~
Lima jam sudah, Alif menghabiskan waktunya bekerja. Kini saatnya jam istirahat, semua para pekerja berada di gudang, ya, tempat di mana semua karyawan bebas melakukan apa saja.
Ada yang makan, bersolek, dan ganti baju. Oh now.Untung saja ada ruangan kecil yang kerap di sebut mushola, tempat khusus untuk beribadah para karyawan, tak ada batasan sedikitpun, perempuan dan laki - laki bebas berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
#Hanya_Alloh_Yang_Tahu 🤍
Teen FictionBerawal dari ketidak sengajaan. Dan semoga allah satukan...! ~~~~~~ Bismillah dengan izin allah semoga kita selalu dalam lindungan nya Aamiin. Sesuatu yang mustahil apa bisa kita raih? Semacam ingin menghilang dalam kesendirian begitu berat nya coba...