Chapter 1

546 45 0
                                    

listen to this songPelangi-Hivi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

listen to this song
Pelangi-Hivi

∆∆∆

"EJA TANGKAP!" seru Ale melempar bola basketnya. Cowok yang di panggil Eja lantas lari menangkap bola basket yang melambung tinggi, dengan segera ia melompat dan melemparkan bola basket ke arah ring.

Ale bertepuk tangan heboh, gadis dengan rambut yang di kuncir kuda itu berlari mendekati Eja. "Ketua basket nih bos!" ucap Ale sembari menepuk punggung Eja. "Tim kita menang nih." lanjutnya.

"Apa woi ini licik!!" teriak cowok berambut sedikit ikal. Iqbal Dhiafakhri Ramos namanya, namun karena ulah Ale sekarang cowok itu lebih akrab di panggil Kibal. "Lo enak, Al. satu tim sama Eja."

"Ya terus gue peduli gitu? lo juga kan noh setim sama Algi. Jadi pas dong dua lawan dua." bela gadis itu sembari mengakat dagunya menunjuk Algi yang sudah terkapar merebahkan diri di tengah lapangan, terlalu lelah untuk berdiri.

Saat ini kelas XII IPA 6 sedang melangsungkan pelajaran olahraga,
semua murid di bebaskan untuk melakukan apa pun. Maka dari itu 30 menit yang lalu Ale menantang Kibal untuk melakukan tanding basket.

"Yang kalah traktir yang menang, mau nggak?" tantang Ale mengakat salah satu alisnya. "Dua lawan dua deh, lo bisa ajak si Algi buat ikut."

"Males ah, mending gue jajan aja ke kantin."

Ale menahan pergelangan tangan Kibal saat cowok itu sudah mau beranjak meninggalkan lapangan. "Ayo dong, gue gabut nih."

Setelah berpikir beberapa detik lamanya, Kibal mengagukan kepala. "Yaudah, gue panggil Algi dulu. Tapi beneran loh yang kalah traktir."

"Tapi lo nggak ngomong, kalo tim lo itu Eja." hardik Kibal.

Pasalnya Reza merupakan ketua basket di SMA Andries, sedangkan dirinya dan Algi tidak sebanding jika harus melawan Reza. Lalu dengan licik Ale menyuruh Kibal untuk satu tim dengan Algi dan gadis itu satu tim dengan Reza.

Ale mengalihkan pandangannya menatap langit pagi ini yang cukup cerah, "Yaudah iya, sorry. Tapi janji tetap janji, lo harus traktir gue." Ale menampilkan senyuman manisnya, ia kembali menatap Kibal. "Yang kalah traktir yang menang!"

Kibal membelakan matanya. "Nggak!! kita tanding ulang. Satu lawan satu." ia tersenyum menang saat melihat raut ragu dari lawannya, tadi Ale bisa menang berkat Reza namun jika tidak bersama Reza, apakah gadis itu akan bisa menang lagi?

Ale menatap Kibal yang saat ini sedang tersenyum seolah meledek."Oke, siapa takut!!" karena tidak mau terlihat lemah Ale menyetujui tawaran Kibal.

Lagi pula Ale tidak terlalu buruk untuk bermain Basket, tadi saja tim nya bisa mencetak 4, berkat Ale memasukkan bola nya satu kali dan sisanya hasil keringat Reza.

SEGITIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang