[PERAMPOK MAKANAN]
∆∆∆
"Udah punya adik baru nih." Rey beranjak turun dari motornya. Cowok itu meneliti semua tumbuhan yang tersusun rapi di teras kediaman milik Arhan.
Arhan membukakan pengait helm Ale, meletakan helm tersebut diatas motor sport yang ia gunakan. "Bukan adik gue." jawab Arhan malas. Arhan akan selalu bete jika menyangkut hal tentang para tumbuhan, karena selalu dijadikan seperti anak pungut oleh Hanin.
"Gitu aja cemburu lo, dasar anak Bunda." hardik Algi.
Arhan tidak menanggapi ucapan Algi, dirinya lalu langsung melangkahkan kaki menuju pintu. Saat akan menarik gagang pintu ternyata seseorang dari dalam sudah terlebih dahulu menarik gagang pintu.
"Astaghfirullah, dikira ada maling berisik di depan, eh ternyata ada kalian calon penerus bangsa." senyum Hanin mengudara saat melihat ada seorang gadis nyempil diantara mereka. "Aduh, Ale sini sayang Tante kangen."
Hanin merentangkan kedua tangannya menyambut Ale yang langsung berhambur memeluk Hanin. Mereka semua menatap wanita beda generasi yang sedang melepas rindu.
Bahkan Arhan saja yang anak kandung bundanya tidak disambut oleh pelukan. Untuk kedua kalinya Arhan dijadikan anak pungut. Tapi nggak masalah ini Ale, sahabatnya masih bisa diberi toleransi. Namun jika itu seorang tumbuhan lihat saja Arhan akan membakarnya.
"Tan, mending udah deh acara pelukannya, ada yang laper nih." Rey berucap tanpa rasa beban sedikitpun. Rencananya main ke Arhan kan untuk makan gratis, ya jadi nggak salah dong kalau ngomong gitu?
Kedua wanita beda generasi itu lantas langsung melepaskan pelukannya, Hanin sedikit merapikan helaian rambut Ale yang sedikit kusut. "Tambah cantik."
"Emang Ale cantik kok, Tan." balas Ale tidak tahu diri.
Reza menyengol lengan Rey, menatap tajam memberi peringatan. "Malu-maluin lo." desis Reza.
"Tau nih, dasar anak gratisan." sambung Algi memanas-manasi suasana. "Tan, liat Rey, masa dia main cuma mau makan gratis? nggak sopan banget."
"Lah kan lo juga mau, Gi." ujar Ale mencoba mengatakan hal sejujurnya. "Tadi di sekolah lo sama Rey yang paling semangat."
Algi kelimpungan sendiri mendengar jawaban Ale, punya sahabat lemot seperti Ale cukup menguras sedikit emosi ternyata. "Perasaan lo aja kali, Al."
"Yaudah sini masuk aja, tadi tante kebetulan masak banyak kok." Hanin mempersilahkan semua teman Arhan memasuki rumah.
Karena hari ini Hanin ada acara arisan membuat wanita paruh baya itu harus meninggalkan rumahnya, membuat para manusia tidak tahu diri berlaku seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGITIGA
Teen FictionNalesha Griya atau lebih dikenal oleh sebutan Ale. Siapa yang tidak mengenal siswi bernama Ale? mungkin, seluruh penghuni bahkan para mahluk halus SMA Andries mengenal gadis itu. Satu-satunya siswi yang tidak pernah absen dari buku hitam BK membuat...