Klek..."Sat... Ion... Will, Byan kenapa?" Tanya Jevan dengan suara gemetar.
"Semoga dia ga kenapa-kenapa Jev... kita doa yang terbaik buat dia." ucap Satya sambil meluk Jevan.
Lagi dan lagi Jevan diam hari ini. Mendengar sahabat kecil nya ada di dalam ruangan serba putih, menambah tekanan dalam dirinya.
"Dia kena tabrak lari..." ucap Wildan memecah keheningan.
"Sama?"
"Mobil Jeep warna ijo gelap."
"Lo nyatet plat nomornya?"
"Itu bodohnya gue, gue inget cuman belakangnya doang... ASS. Pas kejadian gue sama Dion boncengan ada di belakang mobil nya, pikiran gue cuman fokus ke si Bryan doang."
"Jadi gini... gue kan di bonceng sama si Wildan, si Bryan dia bilang mau buru-buru. Karna di depan mobilnya rada lama, si Bryan nyalip. Beres nyalip si mobil malah tancep gas kenceng banget."
"Si Bryan sampe kelindes nyangkut ke kolong mobil, motor dia kan gede... ancur bagian belakangnya." Terang Dion dengan suara yang gemetar juga.
"Ya ampun... terus tadi warga ada yang liat ga?" Tanya gue.
"Sialnya ga ada, cuman mobil motor 1..2."
Klek...
"Kalian banyak banyak berdoa ya." Ucap Dokter Ivana (mamanya Jevan).
"keadaannya sekarang gimana ma?" Tanya Dion
"Ma... Ian gimana? Bakal sembuh kan?" Tanya Jevan.
"Ian bakal sembuh kok, cuman keadaannya sekarang masih belum stabil. Lengan dia patah ditambah ada beberapa bagian legamennya yang robek. Kita berdoa yang terbaik ya." Terangnya.
"Ian sembuhnya lama ma?" Tanya satnya dengan wajah gelisah.
"Kalo untuk patah tulang 6-9 minggu, karna kebetulan patahnya ga begitu parah. Tapi ligamennya yang cukup lama, robek kecil sekitar 3 bulan... kalo total 6-9 bulan."
"Kalo Ian termasuk ke mana, ma?" Tanya gue.
"Untungnya kecil, kemungkinan lutut dia kebentur aspal sampe kayak begini. Untuk waktu penyembuhannya 3 bulan, tapi kita kan ga tau kondisi Ian gimana setelah siuman nanti."
"Mama juga udah coba hubungi papa nya buat minta persetujuan oprasi, jadi kita doakan yang terbaik buat Ian ya..."
Sebuah pernyataan yang bikin kita semua tambah kusut, masalahnya kita udah sempet deal-dealan sama beberapa event buat hadir.
Oke... cobaan dateng emang ga pernah ketebak.
...
3 hari telah berlalu, namun Ian belum juga bangun dari tidurnya. Pasca oprasi kemarin, Jevan ga masuk sekolah dan ga pulang ke rumah juga, gue dan yang lain juga jadi punya agenda baru selepas pulang sekolah.
"Selamat siang semua..." ucap gue,Anya, dan Jamie.
"Hi... kalian kena macet ga tadi?" Ucap Satya.
"Yaa kena dikit di pertigaan, gimana keadaanya sekarang?" Jawab gue.
"Tadi pagi sempet turun... jantungnya lemah, terus tadi siang sekitar jam setengah 1 udah mulai normal lagi." Terang Jevan yang setia di samping Bryan.
"Syukur kalo gitu... dia tau kita mau dateng." Lanjut Jamie.
Keheningan part ke sekian pun datang, kita semua hanya di sibukan dengan pikirannya masing-masing. Tak ada yang menyentuh gawai, tak ada yang mengobrol semuanya hanya diam dan diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST PART
Fanfiction"Makasih ya... udah jadi lembar terbaik yang aku punya." - - - - - Baca aja dulu, pembukaan memang tak selalu seru bukan? 🥉🥈🥇 {26.06.20} #2 BestPart {14.08.20} #2 BestPart {21.07.20} #10 JaeSix {28.09.20} #4 BestPart {28.09.20} #6 JaeSix {04.11.2...