"woy!" Teriak Bagas yang baru datang dari depan warteg tempat teman temannya duduk siang ini
"Janji nya sih lima menit udah stand by" sindir Aiden dari tempat nya, wajah pemuda itu terlihat kusut saat, entah karna kesal akibat menunggu Bagas atau karna kelelahan. Tidak heran sebenarnya, karna wajah Aiden itu mau ia biasa saja atau sedang kesal pun tidak ada bedanya, tetap sangar.
"ya maaf, kan gue ada kelas tadi"
"Jadi, gimana?" Tanya Jefran setelah berhasil menegak jus nanas yang tinggal sedikit dari gelas nya dengan susah payah
Mereka semua mengernyit heran
"Gimana apa nya?" Dava mewakili teman-teman nyaJefran menghela nafas pelan, lelah dengan otak lemot teman temannya
"Katanya kita mau bahas tentang gunung yang mau di jadiin target""Gimana, yud?" Tanya Devano pada Yuda yang duduk di samping nya
Yuda yang ditanyai sempat mematung sesaat "Gue mah ngikut aja" jawabnya setelah itu
"Emang udah tau mau hiking di gunung mana?" Ridho angkat bicara
Wisnu mengangguk " gunung Lawu, nanti kita ke sana nyewa bus aja jadi gak usah bawa kendaraan lagi" jelas nya
Mereka semua mengangguk setuju,
Toh mereka juga sudah biasa mendaki dan pergi berombongan seperti ini"Kalian tau kan apa aja yang gak boleh kita lakuin di sana?" Tanya Rizky yang sejak tadi diam menyimak,
"Di gunung ada banyak hal yang gak boleh kita lakukan, walau kadang larangan itu kedengaran sepele, jangan sekali-kali melanggar nya kalau mau pulang dengan utuh"Mereka semua mengangguk faham
"Tau, salah satunya jangan ngambil barang apapun atau nyentuh sesajen yang ada di sana, kita juga gak boleh metik bunga yang tumbuh di sana" Sean menjawab cepat sambil menunjukkan deratan kata dari layar ponselnya "tapi gue kurang percaya sama yang begituan"
Ridho melirik Sean sekilas "mau percaya atau gak percaya, itu urusan lo. Yang penting jangan ngelanggar aturan yang ada"
Aiden menatap temannya satu persatu "ini bukan pertama kali bagi kita, gak ada yang bisa di bantah tentang alam" tegasnya
"Kok bisa gitu ya?" Tanya Haris heran "emang ada yang buat sesajen di gunung begitu?"
"Lah ya mana kita tau kok tanya kita"
Jawab Devano sambil menyomot peyek milik Haris " kalau sesajen udah biasa di gunung gitu, lagian lo kaya baru pertama kali daki gunung aja sih""Ambil sendiri ngapa, di samping Lo itu di gantung banyak!" Sang pemilik tentu meradang
"Pelit"
"Jadi kapan berangkat?" Tanya Ridho agar perdebatan peyek tidak berlanjut
"Lusa kalau gak ada halangan" Yuda menyampaikan opini nya "bisa kan?"
Dava mengangguk " gue sih bisa bisa aja, tapi gak tau yang lain"
"Gue sih hayuk" tambah Bagas
"Kita mah hayuk aja" Jefran mewakili teman-teman nya yang lain, mereka juga mengangguk setuju
"Oke lusa kita berangkat" ucap Wisnu final "tapi yakin ini kita hiking di Lawu?"
Semua tampak diam, sedikit ragu sebenarnya, namun keputusan telah di buat dan perjalanan pun sudah di rencanakan sejak jauh hari.
"Yakin"
Aiden memperhatikan teman-temannya satu persatu, jumlahnya dua belas termasuk dirinya tapi kenapa seperti ada yang kurang "ini yang gak ikut ngumpul siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST In The Mountain
Mystery / Thriller;"Tidak ada yang bisa mencegah dan dicegah" "Satu nyawa tidak bisa menebus satu kesalahan " Akan banyak kejutan dan plot twist di versi Novel yg membuat kamu terkaget-kaget