29) kertas dan kepala

282 23 0
                                    


Ni cerita masih ada yg baca gak sii🥲🥲


____________________________________

Sore itu, di antara semburat jingga di ufuk barat, Rizky duduk termenung seorang diri. Di tangannya terdapat sebuah kertas usang, tampak kusut dan robek di beberapa bagian. Wajahnya nelangsa membaca isi surat itu, sesekali kepalanya ia dongakkan menatap langit untuk menghalau air mata yang memaksa untuk keluar

"Sakit banget, ya Allah" lirih pemuda itu sambil meremat bagian dadanya

Rizky menarik nafas gusar "andai-"

"Andaikan kau datang kembali" senandung dari seseorang memotong kalimat Rizky

Yang bersangkutan tentu dongkol, acara galaunya di ganggu oleh makhluk tak di undang "jangan ganggu sehari aja bisa, gak?"

"Nggak" jawaban itu di sambut dengan tawa mengejek yang terdengar menyebalkan di telinga Rizky "lagian, ngapain sih galau? Cerita bestie, cerita"

"Gue di tinggalin" jawaban rancu itu meninggalkan tanda tanya bagi si pendengar

"Di tinggalin siapa?"

Rizky menggeleng pelan "gue nggak tau"

Tamparan di bahu Rizky terima dengan begitu saja, pemuda itu mengaduh keras, Rizky yakin pasti meninggalkan bekas merah

"Kok gue di tabok sih?!" Protesnya

"Ya ngapain galau kalau lo gak tau siapa yang ninggalin, bego!"

Rizky kembali mengalihkan perhatiannya, menatap cahaya jingga yang menenangkan "gue gak tau, tapi di sini rasanya sakit" Rizky menunjuk dadanya

Rizky beralih menatap pemuda di sampingnya "rasanya hampa, gue ngerasa sendirian, gue takut di tinggalin, tapi gue gak tau apa penyebab kegelisahan gue ini"

"Lo udah baca isi suratnya?"

Rizky menggeleng pelan "isinya kosong, gak ada tulisan apapun"

"Yakin?" Surat yang Rizky pegang di ambil dengan pelan, senyuman pemuda itu tidak luntur, namun terdapat kesedihan dimatanya "coba gunain isi kepala lo"

"Maksudnya?"

Senyum pemuda itu luntur, di gantikan dengan tatapan sendu "lo ibarat kertas itu, ky. Kosong dan rusak"

Rizky di buat semakin bingung dengan kalimat rancu tersebut "maksud?"

"Lo liat kertas ini?" Kertas itu di sodorkan ke arah Rizky, ia mengangguk sebagai jawaban "kosong dan rusak kayak lo sekarang, kan?"

Memahami kalau Rizky belum juga mengerti, pemuda itu mengarah kan telunjuknya pada kepala Rizky "ini kosong, gak ada isinya"

"Sialan" umpat Rizky "mending lo minggat deh, ya. Ganggu mulu"

"Minggat kemana sih?" Pertanyaan dari suara asing memasuki telinga Rizky "gue baru dateng di suruh minggat"

Rizky menatap terkejut, sedikit blank dengan keadaan "lah? lo ngapain di sini, Yo?"

"Hah? Masih nanya lo?" Tio yang sudah bingung jadi tambah bingung dengan pertanyaan Rizky "ya wajar gue disini, kan kamar gue"

"Terus, Devano?"

"Devano siapa anjir?!"

Rizky tidak bisa menyembunyikan wajah terkejut nya, pemuda itu yang mula nya duduk di ranjang sontak berdiri "Devano anjir, masa lo gak tau? Dia tadi duduk bareng gue di taman ini" Rizky menjelaskan dengan menggebu-gebu

LOST  In The Mountain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang