LOST|4 darah dan sumpah

351 40 0
                                    


Bernyanyi lah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukur lah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya

Laskar pelangi
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Bercerita di temani dingin yang menusuk di tambah hangat nya wedang jahe dan hawa hangat api unggun.
Semua berjalan sebagaimana mestinya nya, tidak ada kejadian yang
Membahayakan mereka semua.

"Yuda, menurut lo gimana?" Tanya Jefran tiba tiba

Yuda mengernyit "apa nya?"

Salah satu kebiasaan buruk Jefran adalah bertanya tiba-tiba, dan pertanyaan nya itu sering kali tidak di mengerti teman temannya

"Ya gimana menurut lo hiking kita kali ini?"

"Heh! Kan gue udah tanya itu tadi" seru Ajun sambil memukul pindah Jefran

Yang di pukul meringis sambil menatap julid Ajun "emang kenapa sih kalau gue tanya lagi, masbulo?"

"Hmmm gimana ya, ya kaya biasa sih.
Seru,gue seneng bisa bareng kalian di tempat yang gak biasa kayak gini"

Setelah mendengar ungkapan Yuda, Bagas, Ajun, Devano dan Rizky memekik gemas

"Aaaaaa soswett bengett"

"Mulai si Ajun kumat" sinis Aiden

Ajun menoleh garang ke arah Aiden
"Sinis amat hidup nya si cabe" cibir nya kesal

"Eh gue mau pendakian kita kali ini beda dari yang biasa nya" celetuk Dava tiba-tiba

"Maksudnya?" Tanya Ridho yang tidak mengerti

Dava tersenyum sebentar " gue mau perjalanan kita kali ini bisa di kenang orang banyak, dan jadi sejarah paling top yang kita ciptain di Gunung ini" ucapnya dengan mata berbinar

"Caranya?" Tanya Rizky dan Haris secara serentak, mereka berdua saling memandang sebentar lalu bertos ria dan lanjut fokus ke pembicaraan awal.

"Nah, itu yang gue gak tau" Dava menghela nafas pelan, di ikuti tatapan kesal dari seluruh teman-teman nya

"Ck gue kirain lo tau caranya" decak Devano dibalas cengiran tanpa dosa milik Dava

Setelah itu semua terdiam, tidak tau harus apa, Suasana seketika sunyi.
Hanya ada suara serangga malam dan petikan kayu yang terbakar di depan mereka.

Entahlah, tidak biasa nya mereka membiarkan suasana sesunyi seperti sekarang ini. Tapi kali ini sunyi itu benar benar datang, tidak ada yang memecah keheningan dengan candaan kecil dan tidak bermutu. Semua diam larut dalam fikiran masing masing

"Ekhem" deheman singkat dari Wisnu membuyarkan lamunan mereka semua. "Mending kita nyanyi dari pada diem gini, serem tau"

"Lagu apa nih?" Tanya Sean

Devano mengangkat tangan sambil berseru keras "lengsir wengi aja wey"

Bagas langsung memukul lengan Devano "yang bener aja Lo!" Seru nya keras

"Ga ngotak memang, Lo mau kita ngumpul bareng mba Kunti?" Ucap Ajun sambil menggosok kedua tangan nya untuk menambah kehangatan yang terasa menghilang begitu saja

"Ya maap gitu aja ngamok" dengus Devano kesal

Krak

Suara dahan patah mengalihkan perhatian mereka, menoleh ke sana kemari namun hanya gelap yang mereka dapat dari sekitar.
Memilih acuh dan kembali bercengkrama hangat bersama

LOST  In The Mountain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang