Kamu dan segala kenangan
Menyatu dalam waktu yang berjalan
Dan aku kini sendirian
Menatap dirimu hanya bayangan-Maudy Ayunda-
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••"Jun.. lo masih ada kan?" Tidak ada jawaban yang di dapat, Devano semakin kalut dan panik
"Jun! Arjun!!"
"Jangan teriak Dev, gue masih sama lo"
Akhirnya Ajun menjawab, Devano menghela nafas lega. Sungguh Devano khawatir kalau Ajun juga akan pergi menyusul Sean
Mereka terus melanjutkan perjalanan, dan sekarang mereka tidak kembali ke tempat yang tadi lagi. Namun tempat yang berbeda dan bukan jalur pendakian yang seharusnya mereka lewati untuk pulang
"Dimana lagi nih?" Bingung Bagas "buset dah nyasar ini kita"
Dava langsung menyahuti "Yeuhhh dari tadi juga udah nyasar kita"
Bagas terkekeh "bener-bener sejarah buat kita"
"Ho'o, padahal sejarah yang gue maksud waktu itu bukan sejarah yang begini"
"Ini mah sejarah kelam namanya"
Setelah itu kedua nya terkekeh, mereka berdua tidak mau terbawa suasana panik yang saat ini sedang di rasakan teman-teman nya. Mereka berdua juga panik namun tidak mau terlalu di perlihatkan dan dirasakan agar dapat berfikir jernih dan keluar dari sini.
Entah bisikan dari mana Bagas dengan mudahnya membalikkan badan, niat awal nya hanya untuk melihat keadaan di belakang mereka dan menandai tempat yang baru di lewati, namun hal lain yang tidak di undang datang dengan tiba-tiba
"Kakek kakek bawa cangkul" ucap Bagas tiba-tiba
"Cakep" sahut Dava
"Kaki nya hilang sebelah"
"Cakep"
"Cakep cakep pala lo! Ini beneran goblok, gue nggak pantun!!" Geram Bagas sambil memukul lengan Dava menggunakan ranting yang di pegang nya
"Di belakang- lo gak usah noleh Saepudin!!"
Dava yang tadi nya hendak melihat kebelakang untuk memastikan apakah yang di katakan Bagas tadi benar atau tidak, di urungkan seketika niat nya setelah Bagas melarang.
"Dav, bilang ke yang lain jangan ada yang noleh ke belakang" bisik Bagas pada Dava. Dava mengangguk tanpa menoleh sedikit pun ke arah Bagas yang di belakang nya
Jika di tanya apa kah Bagas takut saat ini? Tentu saja jawabannya iya, bayangkan saja mereka sedang tersesat di gunung yang berkabut tebal dan di hadiahi pemandangan menyeramkan seperti itu di belakang nya, apa tidak dag Dig dug serrrr jantung nya.
Ingin rasanya Bagas lari lebih dulu dan meninggalkan teman-temannya, namun itu tidak mungkin di lakukan, mengingat kehadiran mahkluk lain juga termasuk hal yang dapat membahayakan teman-teman nya.
"WOYY KATA BAGAS JANGAN ADA YANG NOLEH KE BELAKANG!!" Teriak Dava
Bagas melebarkan matanya dan refleks kembali memukul lengan Dava menggunakan ranting yang sama
"Ngapa lo teriakin Saepudin!" Geram Bagas
"KENAPA DAV?!" Teriak Ridho dari depan
"ADA APA DI BELAKANG EMANG NYA?!!" Haris ikut berteriak dari tempat nya
"BAGAS KENAPA DI BELAKANG OYYY!!" Rizky berteriak, ia sudah gregetan pengen noleh ke belakang tapi takut nanti malah dapet yang nggak nggak
"JANGAN TERIAK OY!!" Sahut Yuda tanpa sadar ia juga ikut berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST In The Mountain
Mystery / Thriller;"Tidak ada yang bisa mencegah dan dicegah" "Satu nyawa tidak bisa menebus satu kesalahan " Akan banyak kejutan dan plot twist di versi Novel yg membuat kamu terkaget-kaget