***
Sudah masuk hari keempat, namun dua belas pendaki yang di pimpin oleh seorang pemuda yang di ketahui bernama Prayuda Anggariksa itu tak kunjung kembali ke pos pendakian.
Orang tua dari dua belas pendaki itu juga sudah datang sebelum nya ke pos pendakian, menanyakan kabar mengenai anak mereka yang tak kunjung kembali.
Suprapto, penjaga pos pendakian yang sebelumnya sempat berbicara dengan Yuda beberapa hari lalu terus di tanyai dan di mintai keterangan oleh orang tua pemuda itu.
"Mereka tidak ada kembali lagi ke pos ini sejak empat hari lalu" jelas nya
Bahkan, bus yang sebelumnya Yuda dan teman-teman pesan untuk mengantarkan mereka pulang sudah kembali sebanyak dua kali untuk menjemput mereka
Ayah Devano sudah menghubungi pihak polisi dan melaporkan kejadian ini.
"Ini anak kami bagaimana nasib nya?"
Suprapto tidak mampu menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh ayah Bagas, ia hanya memberi gelengan sebagai jawaban.
Berita hilang nya dua belas mahasiswa saat mendaki gunung Lawu, sudah tersebar luas. Saat ini, banyak wartawan yang datang untuk meliput berita tentang mereka yang hilang.
Polisi yang di bantu Tim SAR sudah mulai melakukan pencarian sejak pagi tadi, para orang tua mengharapkan kabar baik akan segera datang kepada mereka semua.
Para pendaki yang baru saja tiba di pos, sempat di tanyai apakah mereka melihat rombongan Yuda dan kawan-kawan di perjalanan turun. Namun jawaban yang di dapat dari para pendaki sama semua. "Kami tidak melihat rombongan mereka"
"Bagas.. pulang nak" ibu Bagas tidak mampu menyembunyikan rasa khawatirnya, bahkan sejak hari keberangkatan Bagas untuk mendaki, perasaan aneh terus menghantuinya.
Ayah Bagas hanya dapat mengelus pundak istri nya untuk menyalurkan ketenangan.Keadaan di pos pendakian terlihat ricuh saat para wartawan terus mendesak orang tua para pendaki untuk bersedia di mintai keterangan, hal itu memancing amarah Winda, ibu Yuda.
"Kalian ini! Kalian tidak tahu kondisi kami bagaimana? Kalian terus mencari keuntungan di kondisi orang lain yang sedang susah!"
"Ya kami kan hanya bertanya buk" jawab salah satu wartawan
Winda langsung maju untuk memberi pelajaran pada wartawan itu, namun segera di halangi oleh Tiana, ibu dari Jefran "udah, biarin aja"
Prasetio memandang Lawu yang menjulang tinggi di depan sana, perasaan nya campur aduk, antara takut dan sedih "gue turun tangan nyari kalian semua, dan kalian harus balik hari ini juga"
Gumam nya sambil berjalan mengikuti regu B yang di tugaskan menyusuri lereng gunung, tanah yang berada didalam kepalan tangannya terus di genggam erat, hatinya berucap lirih "teman-teman ku bukan orang jahat, maka izinkan mereka untuk pulang. Lawu, jangan kau dekap mereka terlalu lama..."
//
Para tim SAR menyusuri jalur pendakian, beberapa polisi membawa anjing pelacak untuk mempermudah proses pencarian.
Sejak tadi mereka sudah menyusuri jalur dan berpencar ke beberapa lokasi, namun tidak ada kemajuan dalam proses pencarian.
"Prayuda!!" Para pencari meneriaki nama pendaki yang hilang dengan sangat kencang.
"Devano!!" "Aditya!!" "Bagas!!"
Tidak ada sahutan yang di dapat dari nama yang telah di teriaki, namun itu tak menyurutkan semangat para polisi dan tim SAR untuk mencari para pemuda pendaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST In The Mountain
Mystery / Thriller;"Tidak ada yang bisa mencegah dan dicegah" "Satu nyawa tidak bisa menebus satu kesalahan " Akan banyak kejutan dan plot twist di versi Novel yg membuat kamu terkaget-kaget