LOST|7 pesan dari dia yang tak terlihat

312 41 3
                                    

                             ♪♪♪♪♪♪                
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
                                           

Yuda melirik jam di tangan nya, sudah pukul 04:20 ternyata tidak terasa karena mereka kembali menyalakan api untuk menghangatkan tubuh yang kedinginan karena embun pagi

"Kita bisa berangkat sekarang?" Tanya Yuda, di balas Anggukan oleh semua teman nya kecuali Jefran

"Ridho masih lemes, yakin mau berangkat sekarang?" Jefran berujar khawatir sembari menatap Ridho yang masih tampak pucat setalah tubuhnya di kuasai mahkluk lain

Ridho mengangguk pelan, meyakinkan Jefran bahwa dirinya sudah baik-baik saja "udah mulai terang, biar lebih cepat sekarang aja"

"Lo yakin aman, kan?"

Yang ditanya mengangguk yakin

Semua berdiri dari duduknya dan mulai menggendong tas milik mereka masing masing, kecuali Rizky, Yuda, Wisnu, dan Devano karna mereka yang akan menggotong tubuh Sean menggunakan tandu yang di buat Ridho. Tas mereka akan di tinggal, hanya barang yang sekiranya penting saja di pindahkan kedalam tas beberapa pemuda lainnya

Langit sedikit terang, namun berkabut di Sertai sedikit gerimis yang masih bisa di lalui untuk turun ke bawah.

Rencana mereka untuk menaklukkan puncak gunung Lawu hangus sudah,
Bukan nya pulang dengan membawa kebahagiaan karna berhasil menaklukkan puncak gunung Lawu, mereka malah harus pulang dengan membawa berita duka untuk keluarga Sean.

"Sebelum kita turun, ayo berdoa di hati masing-masing" kata Wisnu menginstruksi teman temannya
"Berdoa mulai"
Mereka menundukkan kepala berdoa di dalam hati untuk keselamatan mereka semua dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang maha esa

"Doa selesai"
Mereka kembali mengangkat kepala setelah selesai berdoa, menarik nafas dalam-dalam untuk menghilangkan gugup yang entah dari mana dan karena apa.

"Kalian jalan di tengah aja, biar gue sama yang lain nanti bagian depan sama belakang" ucap Ridho menjelaskan posisi mereka berjalan.

Memang akan sulit, karna jalur nya tidak terlalu lebar, di tambah curam dan sedikit berbatu akan sangat menyulitkan mereka saat ini.

Ajun, Aiden dan Jefran mengambil posisi jalan di depan dengan Ajun sebagai pemimpin jalan kali ini,
Di bagian tengah Yuda, Wisnu, Rizky, dan Devano yang menggotong tubuh Sean, dan sisanya di bagian belakang dengan Bagas yang berada di posisi paling belakang.

Mereka mulai berjalan dengan sangat hati-hati, tidak jarang sesekali terpeleset karna kerikil. Di tambah cuaca yang seperti nya tidak memihak pada mereka, saat ini kondisinya berkabut dengan hujan gerimis yang masih setia turun sejak tadi.

"Pelan-pelan, Dav"ucap Bagas sambil menahan tubuh Dava yang hampir jatuh karena terpeleset

"Makasih ma bro"

"Kalian aman kan?" Tanya Ajun memastikan teman-teman nya yang di belakang.

"Aman!"

Perjalanan terus mereka lanjutkan, gerimis yang sedari tadi turun tidak mereda sedikit pun begitu juga kabut nya tidak menipis sedikit pun.
Padahal kejadian seperti ini sangat jarang terjadi di pagi hari

"Ini kenapa cuacanya begini dah?" Rizky heran biasa nya di pagi hari seperti ini cuacanya akan cerah apa lagi ini gunung kan, tidak ada semburan jingga sebagai tanda tanda matahari akan terbit

"Gak mendukung banget cuacanya"
Tambah Devano
"Ini cuma kita doang di sini, apa ada pendaki lain juga?" Tanya Rizky pada Devano yang bersebelahan dengan nya

LOST  In The Mountain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang