LOST|2 berangkat

424 43 2
                                    

Hari ini, tepat hari dimana kedua belas pemuda itu akan berangkat menuju gunung yang akan mereka daki. Prasetio turut hadir, mengantar teman-temannya

Saat ini mereka semua sudah bersiap akan pergi namun ada sedikit kendala. Bus yang di sewa untuk mengantarkan mereka memiliki masalah pada mesin yang mengakibatkan mesin bus mati total dan otomatis tidak dapat di gunakan.
Mereka terpaksa mencari bus lain sebagai pengganti, untung saja dapat.

"Yaudah berangkat yuk, udah semua kan?" Ajak Yuda pada teman temannya

Dava menyela " bentar dulu, lo liat nih si bekantan nempel mulu ke gue" Dava menyindir Tio yang masih setia menggandeng tangannya, wajahnya di buat semelas mungkin

Sontak saja mereka tertawa setelah mendengar ucapan Dava tadi.
Kecuali Tio yang langsung melepas gandengan tangan nya

"gue pingin ikut, ege! Tapi takut kualat karna gak di kasih izin ibu"sungut nya kesal

"Yaelah, Yo. Kan masih ada kesempatan lain. Itu bibir gak usah di monyongin, di cokot megalodon ntar" ejek Devano, mereka semua kembali tertawa termasuk Tio yang ikut tertawa lepas, sifatnya memang sudah biasa seperti itu jika bersama teman-temannya. Namun, jika sedang bersama orang lain, percaya lah ia akan menjadi ice boy, itulah sebutan yang diberikan oleh teman satu fakultas nya

Entah hanya perasaan Rizky saja atau bagaimana, tawa mereka kali ini terasa berbeda. Tawa mereka kali ini terasa akan sangat di rindukan,
Ia merasa akan sangat merindukan momen seperti ini, ia memandang wajah teman temannya yang masih tertawa dengan sorot mata sendu sambil tersenyum tulus, sungguh Rizky ingin menangis tapi ia juga tidak tau harus menangisi apa

Ridho menyadari tatapan Rizky
"Heh ky, ngapa mata Lo berkaca-kaca?"

"Ngga lah, mata gue kan bening jernih jadi keliatan kayak berkaca kaca"

Ridho berdecih pelan "nyesel gue nanya"

Wisnu melihat arloji di tangannya, sudah pukul 12:40, mungkin sudah waktunya mereka berangkat "Yaudah ayo berangkat sekarang aja, biar hemat waktu"

"Sebelum berangkat, ayo berdoa sesuai kepercayaan masing-masing,
Doa mulai" mereka semua menundukkan kepala mengucap doa dan memohon perlindungan kepada sang pencipta.

"Doa selesai" setelah mendengar suara Yuda, mereka semua mengangkat kembali kepala, dan mulai masuk kedalam bus secara teratur, kecuali dua oknum ini

"Rizky, gue dulu dong" rengek Ridho pada Rizky yang tidak mau mengalah untuk membiarkan nya masuk lebih dulu kedalam bus

"Ih sape lo?" Balas Rizky menyebalkan

"Cot bener, udah awas gue mau masuk panas ini, lo nutupin pintu nya!"

"Elah cil-"

"Bacot bener, gue banting juga nih bus!" Seru Tio gregetan melihat perdebatan Rizky dan Ridho

Ridho ingin menjawab perkataan Tio, namun lebih dulu di sela oleh teriakan Haris dari dalam bus"Eh Rizky Ridho kembar tak seiras, cepetan udah siang nih woy!"

"Ngalah ky kasian si Ridho udah mau nangis tu" ucap Jefran terkesan mengejek yang menyulut emosi Ridho untuk segera menyincang anak itu

"Apa kah salah ku"

"Apakah dosa ku"

"Kau berbuat semau mu"

"Kau tak perduli kan aku"

Suara nyanyian itu terdengar dari dalam bus, Bagas, Ajun, dan Devano menyanyikan nya secara bersahutan,

"Semua di goyang yokkk" ucap Bagas heboh sendiri,
Ajun dan Devano sudah mengangkat tangan layak nya seperti sedang berada dalam sebuah konser, mereka tidak memperdulikan keributan di luar bus

LOST  In The Mountain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang