Angin terus berembus, menerobos masuk ke salah ruangan yang berisikan seorang anak laki-laki, yang masih tidur dan menyisakan tiga lainnya sibuk akan dunianya sendiriNi-ki dan Taki menoleh menatap Daniel ketika tugas mereka selesai, Daniel yang hanya sibuk melukis di atas kertas dengan pensil warna
"Jungwon ngapain Niel?" Ni-ki terus menatap Daniel yang terus menggesekkan pensilnya dengan lidah di gigit bahwa ia sedang"Serius"
Taki hanya menatap Ni-ki yang melayangkan matanya ke arah temannya"Niel, Daniel!"
Cret!
"Aduh apaan sih! Kecoret kan" ujar Daniel menatap tajam Taki. Suara hembusan pasrah terdengar" Lo mau mati di tangan Ni-ki?"
"Apaan Nik?"
"Jungwon"
"Oh lagi tidur"
Ni-ki berdiri dari duduk nya lalu naik ke atas kasur agar tidak membangunkan kesayangan keluarganya. Sungguh indah ciptaan tuhan, Daniel dan Taki hanya bisa ikut tersenyum menyaksikan langsung Ni-ki yang sedikit membungkuk dengan tangan menyangga kepala nya
Setiap usapan terus Ni-ki berikan untuk Jungwon dengan tulus sampai pada ketika Jungwon bangun dengan cara tidak wajar
___________________
"Hak"
Jungwon bangun dari tidurnya dengan mata melotot dengan dada yang sedikit di angkat lalu menurunkannya kembali. Ni-Ki terkejut dan menegakkan tubuhnya.
Sedangkan Daniel dan Taki sudah berdiri tidak percaya menjauh dari sisi kasur
"Won Won" ujar Ni-ki menggoyangkan tubuh adiknya yang masih menatap kosong ke arah atap kamarnya
Jungwonnya tidak menggubris! Ia hanya diam seperti orang mati dengan mata terbuka
Ni-ki panik. Ia terus menepuk pipi Jungwon agar melihat ke arahnya
"PANGGIL HYUNG GUA!"
Daniel berlari bersama Taki memasuki ruang tamu yang sedari tadi menjadi tempat main catur, dan hiasan candaan
" Hyung" ujar Daniel menatap Jake dan yang lainnya. Jake menoleh membalas keduanya dengan senyuman khasnya " Daniel, Taki sini main"
Daniel menggeleng. Ada yang lebih penting dari bermain" Hyung ayo ke kamar" Taki menarik baju Sunghoon yang mempertanyakan kejelasannya
"Iya gua ikut tapi kenapa"
"Ayo kita gada waktu"
"Apa yang ngga ada waktu?" Ujar Heesung membalikkan tubuh Taki untuk menatapnya. Taki gemetar takut akan wajah serius Heesung
"J-jungwon"
"Jungwon kenapa?" Heesung terus mendesak agar anak di depannya ini terus berbicara. Sunoo melepas tangan Heesung yang terus mencengkram bahu Taki" Kalo lo mau jawaban, harus sabar"
"Jungwon kenapa Taki?" Sunoo menatap Taki dengan mata lembut namun meminta kepastian
"Jungwon ngga mau bangun"
BRAKKK
Belum selesai Taki berbicara dengan Sunoo. Jay sudah mendorong pintu kamar Jungwon. Terlihat Ni-ki yang terus menggoyang tubuh Jungwon yang masih terus setia menatap atap
Jay menutup mulutnya" Won Won ayo sadar" ujar Jay di sebelah Jungwon.
"Jungwon kenapa bisa gini" Ni-ki mendengar pertanyaan Jay hanya menggeleng. Dia berani bersumpah, dia bukan pelaku pembuat Jungwon begini
Clek clek clek
Heesung menggesekkan jari jempolnya dan jari tengahnya bersamaan namun tidak mengubah apa apa. Ada apa dengan Jungwonnya?!
"Nik jelasin lo yang disini"
"Gua ngga tau Jake Hyung"
"Jangan ngeles!, lo ya yang disini"
Sunghoon mulai ikut-ikut acara bentak membentak ini. Kenapa tidak ada yang mempercayai nya? Ni-Ki hanya mengusap Jungwon tadi
"Sayang ayo bangun jangan buat Sunoo Hyung takut ya?" Sunoo menangkup kedua pipi Jungwon lalu di pindah tatap Jungwon ke dirinya. Lagi-lagi hanya tatapan kosong
🔱
_________________
"SERANG!"
Rumah nya yang asri dan damai kini berubah menjadi tempat mengerikan.Darah dimana-mana lancang mengotori semua sisi rumah nya yang indah
Jungwon memutar tubuhnya pelan, menganga tidak percaya atas apa yang ia lihat sekarang
Ada satu sosok pemimpin jubah abu-abu dengan bulu nya yang lebat. Berdiri dengan angkuh menunjuk salah satu keluarga yang kini menjadi miliknya sekarang, Jay.
Satu telunjuknya melayang menunjuk Jay dan anak buahnya atau lebih baik, prajuritnya yang siap menembakkan panahnya yang di tunjuk atasannya
"Jay Hyung?" Ujar Jungwon berucap pelan menatap Hyung nya dan orang yang menunjuk Jay bergantian
Jungwon menggelengkan kepalanya di atas angin. Kaki nya berlari tanpa di perintah, dengan perlahan tangannya melingkar di pinggang Hyung nya lalu
"BIDIK"
Cyat!
"Akh"
》》》》
"Hyung?"
Akhirnya adiknya bangun juga setelah di tampar lima kali. Heesung memeluk Jungwon dengan perasaan lega. Akan seperti apa hidup keluarganya nanti jika kehilangan Jungwon lagi?
"Kamu kenapa Won?" Ujar Heesung menatap Jungwon dengan mata ingin menangis. Jungwon diam, bibirnya kelu hanya untuk sekedar menjawab
Pikirannya melayang mengingat momen mengerikan seakan film tancap layar lebar tanah berwarna merah disana
"Wonn"
"Jangan bengong lagi"
"Gua takut"
Ni-ki memeluk samping Jungwon. Sungguh ia takut melihat Jungwon seperti itu, seperti orang mati
"Jangan biarin Jungwon sendirian" Ujar Daniel menatap di sela-sela mereka" Ajak terus dia ngomong"
"Won lo mau minum?gue ambilin"
"Iya ambilin Tak" Sunghoon menjawab pertanyaan Taki. Jungwon tidak ingin minum ia hanya ingin bersender dengan mata tertutup tapi Jake terus mengatakan" Jangan tidurr"
Taki pergi keluar dari kamar meninggalkan keluarga yang di rundung ke khawatiran
"Tadi kenapa hmm?" Jungwon hanya menatap Jay di depannya. Jay terkejut, Jungwon memeluknya dengan erat, sangat erat.
"Won ayo minum dulu" ujar Sunoo mengambil alih gelas di tangan Taki. Jungwon menggeleng, ia terus memeluk tubuh Jay
Jay menenangkan Jungwon lalu melepas tubuh Jungwon namun tangannya terlalu erat melingkar di pinggangnya. Jay pasrah" Kenapa?"
"Jangan pergi" ujar Jungwon yang terus memeluk Jay. Jay mengangguk lalu tangannya membalas pelukan Jungwon
"Iya Gua ngga kemana- mana Won"
"Lepas dulu"
"Ngga mau" Jay hanya bisa menutup matanya. Pelukannya semakin erat batinnya
"Iya-iya Hyung disini"
Entah apa yang terjadi semoga itu adalah hal yang baik. Jika pelukannya dapat meredakan yang terjadi. Jay akan tetap memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Blood||enhypen||
AdventureBagaimana kisah Jungwon yang terjebak dalam dunia vampir bersama 6 orang yang mengaku adalah keluarganya? Won!bangun!-Heesung Siapa kalian?-Jungwon Ha?jangan bilang lo lupa sama kita?-Sunoo Overdosis air kali-Sunghoon #1 Jungwon #1 Heesung # 7 ni-ki...