12#Dark

2.1K 204 6
                                    



Di dalam satu ruangan melihatkan seorang lelaki memeluk lelaki lain di hadapannya,yang tidak lain adalah Jungwon.Heeesung tersenyum melihat makhluk ciptaan tuhan di depannya dengan hiasan sinar matahari dengan angin yang lancang menerpa sosok di wajahnya.

Seakan mengerti dengan perasaanya.Jendela dan tirai-tirai putih ikut menari di sekeliling nya sampai pada akhirnya Heesung mengusap pipi Jungwon"Won bangun".

Jungwon masih tak bergeming,ia masih tenggelam di alunan mimpi.Heesung ia tak peduli,mulai kembali pada memori tadi malam,dengan tiba-tiba Jungwon masuk merengek ingin tidur bersama dengan alasan tidak bisa tidur.

"Won bangun tidurnya lanjut nanti"Ucap Heesung dengan nada lembut yang selalu menatap Jungwon.

"5 menit lagi hyungg~"Ucap Jungwon yang makin mempernikmat tidurnya.

Heesung tertawa pelan mendengar nada Jungwon tadi dan mulai memeluk si kecil di depannya dengan erat dan dengan lancang nya Heesung mendekatkan dirinya menuju leher Jungwon yang terekspos di depan mata.

"Mmph Hyung?"Jungwon sedikit terganggu atas tingkah Heesung namun siapa sangka Heesung masih tetap setia di dekat lehernya.

Semakin mendekat,Deru napas yang lebih dewasa dapat di rasakan oleh si kecil yang daritadi berada di dadanya bingung harus apa dia?sedangkan seluruh tubuhnya merinding!.

Chup!.Heesung mencium leher putih Jungwon sedangkan yang muda mematung dibawahnya,seolah semakin liar tak bisa menahan lagi.Heesung menggengam erat tangan Jungwon yang ingin hendak pergi dari kasurnya.

"Hyung lepas!"

"Hyung jangan seperti ini"

"Hyung arghh"

Jungwon berteriak frustasi saat benda kasar bergerak di lehernya.Ya!Heesung berhasil menjilat lehernya.

Jungwon melemas seketika.Yang pada awalnya hanya berpelukan kini Heesung mengunci tubuh kecil tersebut dibawahnya.

Jungwon menangis terisak.Heesung merasa bersalah namun bukan itu maksudnya.Kali ini ia memilih egois, Jungwon mengelengkan kepalanya memper isyaratkan untuk memohon jangan.

Tidak bisa!Heesung tidak bisa menahannya lagi dan mulai mendekat ke leher si kecil dan menggigitnya selembut mungkin"Akkhh Hyung"

Heesung melepas gigitannya dan tersenyum tak lupa tangannya yang mengusap helaian rambut sang adik di bawahnya"Hyung akan pelan-pelan"

Mata Jungwon semakin memanas seakan permohonan serta doanya tak akan dikabulkan tuhan serta hyung- nya untuk pergi dari sini.

Heesung mulai bergerak lagi di leher Jungwon.menyesap kembali darah murni Jungwon yang menetes di atas mulutnya,seakan merasakan kenikmatan.Heesung memperdalam gigitannya dan Jungwon yang meremat spray untuk pelampiasan rasa sakit.

Semakin dalam,semakin dalam,lagi,lagi"H-hyung s-sakitt"

Perkataannya dijawab dengan Heesung yang berhenti dengan lehernya malah sekarang berganti dengan bibirnya.Heesung mencium Jungwon dan dengan cepat di gertaknya mulut Jungwon.Terasa jika mulut sang adik terbuka,Heesung memberikan darahnya sediri yang di dapat dari luka bibirnya untuk diberikan dengan sang adik.

"Mphhh mphhh"

Jungwon memberontak,Heesung langsung menggengam tangan Jungwon dengan keras untuk menyuruhnya menelan semuanya.

Jungwon tetaplah Jungwon yang keras kepala,ia tetap tidak mau namun bukan Heesung jika tidak cerdik dan berhasil membuat Jungwon meminumnya.

Disaat Heesung tengah memberikan darahnya tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.

BLAMM!

"JUNGWON!"



________________________________________


"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA ADIK KU?!"

Jay menghajar rahang Heesung,tidak peduli siapa yang tertua sekarang yang jelas dia marah hari ini.

Heesung mengusap sisa darah di bibirnya dan menatap Jay di depannya"Gue berhasil ngasih setengahnya ke Jungwon"

Jay langsung menoleh ke arah Sunoo yang menangis memeluk Jungwon yang tak sadarkan diri.Jay mulai prihatin bagaimana Sunoo menemukan Jungwon pada saat itu.

"Hiks Jungwon bangun"

Sunoo terus mengguncang tubuh yang dipeluknya.Ni-ki juga ikut menangis namun tak se-histeris Sunoo di sebelahnya.

"Hyung jungwon ngga papa kan?"Ucap Ni-ki yang terus mengusap air matanya dan dibalas gelengan kepala oleh Sunoo"Gue ngga tau GUE NGGA TAU!"dan berlanjut menangis lagi.

"Apa yang lo lakuin Hyung?"

Jake menatap Heesung dengan tak percaya yang dilihatnya kali ini.Jika pada jam 9 pagi semua orang akan bersarapan namun kali ini tidak dengan mereka yang hancur kali ini.

"Minggir!gue belom selesai"

Heesung menatap kedua adik kembarnya Jake dan Sunghoon namun tidak lama kemudian Sunghoon memberi jalan kepada Heesung untuk memperbolehkan melalukan tugasnya.

Jake tidak terima ia mencengkam kerah Sunghoon"Apa yang kau lakukan sialan?!"

"Hanya membiarkan Dia mengembalikan adik kita"Sunghoon berkata dengan santai menatap lawan di depannya.

"Gua ngga akan biarin kalian lakuin itu"Jake menatap tajam Sunghoon dengan napas mengebu-ngebu.

"Jake biar kita lakuin ini pelan-pelan"

Jake menatap Jay tidak percaya.Dia mendukung Heesung?

"Cukup sakit sekali jangan dua kali"

Sunghoon memberikan isyarat"biarkan ini berjalan,apa tidak sakit jika Jungwon merasakannya lagi jika bangun nanti?"

Jake tidak peduli yang ia rasakannya hari itu hanyalah kesedihan dan empati kepada adiknya.Jake pun membawa Jungwon dengan darah yang masih menetes dari lehernya keluar dari kamar Heesung.











Vampire Blood||enhypen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang