Kaki panjang Alfan berjalan melewati jendela super lebar di dalam apartment miliknya yang biasanya menjadi spot favorit baginya dan Bagas untuk melihat view pada malam hari. Namun sebelum mencapai ujung ruangan, tubuh Alfan berbalik dan menyusuri kembali jejak yang tadi dilewatinya. Terus seperti itu.
Dengan kata lain, Alfan melakukan kegiatan itu untuk beberapa menit terakhir. Padahal ia tahu sendiri bahwa apa yang dilakukannya sungguh sangat membuang waktu dan juga tidak ada gunanya. Tapi ia tetap melakukan itu.
Alfan Prasetya sedang uring-uringan.
Sekarang adalah ujung minggu namun Bagas pergi. Bocah itu berkata akan menginap di rumah karena rindu dengan Ayahnya dan Alfan tidak punya hak apapun untuk melarang Bagas jika bocah itu mempunyai alasan seperti itu. Alfan tidak akan sampai hati untuk mencegah anak untuk bertemu dengan Ayahnya sendiri.
Sebenarnya Alfan tidak pernah keberatan atau tidak pernah untuk tidak mengizinkan ketika Bagas ingin bertemu dengan keluarganya. Alfan merasa tidak pernah mengekang ataupun menahan Bagas. Ia sudah berjanji pada Ayah bocah itu untuk selalu mendukung apapun yang akan dilakukannya. Sejauh ini, Alfan merasa bahwa ia telah menepati janjinya.
Tentu saja melihat Bagas tumbuh dengan ceria dan cerdas seakan menjadi kebanggaan dan kesenangan tersendiri bagi Alfan. Walaupun tidak secara resmi, tapi Bagas lebih sering menghabiskan waktunya di tempat Alfan. Bocah itu hanya akan pulang satu kali dalam satu minggu atau tidak sama sekali. Alfan menemukan bahwa dirinya sendiri tidak merasa terganggu saat dengan sedikit demi sedikit, barang-barang milik Bagas memenuhi apartmentnya.
Alfan mencoba untuk terbiasa demi Bagas.
Sekarang bibirnya akan selalu tersenyum di pagi hari saat ia menemukan dua buah sikat gigi di dalam kamar mandinya ataupun dua buah mug yang berisi coklat panas di atas meja makannya. Bahkan senyumnya bertahan hingga saat mereka beranjak untuk memulai hari, Alfan menemukan sepatu pantofel miliknya berjejer dengan sepatu skate milik Bagas di depan pintu apartmentnya.
Pemandangan-pemandangan kecil itu terasa menyenangkan untuk dilihat. Alfan tidak menolak saat perasaan hangat yang menyelimuti hatinya. Sepertinya tidak begitu sulit baginya untuk terbiasa dengan semua itu. Maka saat Bagas tidak berkeliaran di apartmentnya seperti sekarang, sedikit banyak membuat Alfan merasa gelisah.
Alfan memang akan selalu merasa gelisah jika Bagas tidak berada di sisinya. Entah itu adalah sebuah perasaan posesif atau hanya sugesti dari pemikirannya sendiri. Namun ia selalu berhasil mengalahkan dirinya sendiri karena sekali lagi, ia tidak akan mengekang dan menahan bocah itu.
Hanya saja kali ini selain merasa gelisah, Alfan juga merasa uring-uringan. Ini bukan kali pertama Bagas pergi di akhir pekan. Ini juga bukan kali pertama bagi Alfan untuk melewati akhir pekannya tanpa Bagas.
Tapi masalahnya, hari ini adalah hari ulang tahunnya. Hari ulang tahun Alfan Prasetya.
Bagas sudah menginap sejak kemarin dan bocah itu berkata akan menghabiskan satu malam lagi di rumah Ayahnya. Alfan hampir tidak memercayai apa yang dialaminya sekarang. Bocah itu bahkan membawa Ccino bersamanya yang mana membuat Alfan merasa bingung karena Ayah Bagas memiliki alergi terhadap bulu anjing.
Alfan benar-benar sendirian. Namun itu bukan masalah. Hanya saja, apakah Bagas harus pergi di hari ulang tahunnya?
Kakinya kembali berjalan bolak balik di sana. Hari sudah mulai gelap. Alfan merindukan Bagas. Apalagi di hari yang istimewa baginya. Bukan berarti Alfan menginginkan Bagas untuk menyiapkan sesuatu ataupun memberi hadiah untuknya.
Alfan juga bukan tipe orang yang akan mengadakan acara ulang tahun besar-besaran dengan titel yang ia miliki. Pun ia tidak merayakan ulang tahunnya sendiri dengan sesuatu yang glamour.
![](https://img.wattpad.com/cover/200680810-288-k531412.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Happens Pt. 2 [END]
Aktuelle LiteraturCerita tentang Alfan yang memberikan semua moment 'pertama kali' miliknya hanya untuk Bagas dan Bagas yang menerima begitu banyak perasaan dengan level yang tidak pernah ia temui sebelumnya dari seorang Alfan. When Love Happens Pt. 2 © sllymcknn