27. TERUNGKAP

23 3 0
                                    

HALOOOOOOOO

GIMANA KABAR KALIAN BAIK? AKU HARAP BAGITU

SEBENTAR LAGI TAMAT LOOOO ADA YANG MAU DISAMPAIKAN GA?

KALO GITU LANGSUNG AJA

ENJOYYYY DAN SELAMAT MENEMUKAN TYPO.

🌆🌆

Han sedang berada dirooftop, melihat langit siang yang berwarna biru.

"Siapa sih Z ini?" Han membatin.

"Hmmmm, dia tau semua nama-teman-teman gue, gue sangat curiga dengan satu orang yang ada di geng Extra, kalau benar dia, gue kecewa, gue harus diskusikan ini....." Han berbalik badan, ia melihat seseorang didepannya saat ini.

"Hai......" Sapa Kenan tersenyum kecil.

"Ngapain lo kesini? Bukannya tadi lo ke perpus?" Tanya Han.

"Serah gue dong mau kemana aja hahaha!"

"Dasar pembunuh tengik, Z untuk Zafransah, lo sudah ketauan!" Han menatap Kenan tajam.

"Hmm? Aku? Kok lo bisa tau?" Kenan mengeluarkan pisau dari saku celananya.

Han terkejut dan melangkah mundur, tetapi dia tidak bisa, ia sudah tersandar dengan pembatas rooftop.

"Lo gabisa lari lagi Athala Handrick, hidup lo cuma sampai sini aja haha, ada kata-kata terakhir, biar aku sampaikan ke kawan-kawanmu yang bodoh itu!" Ucap Kenan.

"Kenapa lo gini Ken! Ini pasti bukan lo! Ga mungkin Ken!" Han berusaha menjauhi Kenan.

"Lah ini kan gue emang gue siapa? Gila lo! Papa lo yang nabrak mobil keluarga gue, ibu dan kakak gue meninggal ditempat, dan papa lo pergi gitu aja! Dan papa lo dinyatakan ga bersalah?! Huh memang pantas sih gue bunuh, kaget ya gue diam-diam? Untung aja Adrian bantuin gue, dan teman-teman mafia gue banyak ahahaha!" Kenan memndekati Han secara perlahan.

"Banyak banget masalah papa lo, sebenarnya gue juga yang bantuin Adrian untuk balas dendam juga!"

"Bukan gitu nyelesaikan masalah Ken! Lo sudah keterlaluan! Apa lo lupa kalo lo ada teman!" Ucap Han berpefangan dengan pembatas rooftop.

"Hah? Gue ada teman? Kalian semua cuma nganggap gue kayak sampah! Gue dikucilkan, setiap gue mau berbaur dengan kalian pasti kalian ga akan hiraukan gue, untung aja Alios ga kayak kalian, dasar Fake Friend!"

"Gue hanya pura-pura bahagia didepan kalian semua, kita ngumpul, dikoridor, rooftop atau markas, gue hanya PURA.... PURA...." Kenan melangkah lebih dekat ke Han.

"BERHENTI!" Terdengar suara seseornag yang baru saja sampai dirooftop.

"A-alios?" Kenan kaget kenapa tiba-tiba ada Alios disini.

"Ngapain lo kesini?"

"Ken, bukan gini cara nyelesaikan masalah, iya gue tau kalo gue sering ngisi kesepian lo, tapi ga gini juga Ken, ini sudah keterlaluan!"

"Ken, gua minta tolong, maafkan lah semua orang yang membuat lo jadi gini, maafkan lah papa Han yang sudah membuat lo kehilangan keluarga lo, maafkan ibu Nuysila telah merusak bisnis keluarga lo, maafkan Natasya, lo sandera dia karena orang tuanya punya masalah sama lo." Alios mengusap punggung Kenan.

"Kalo gue gabisa gimana?" Tanya Kenan mengangkat 1 alisnya.

Alios tertegun mendengar perkataan sahabatnya itu.

"Ken sadar Ken lo....."

"Diam! Kalau ga lo target berikutnya! Setelah Han!" Ucap Kenan menodongkan pisau kekepala Alios.

HANS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang