"Penyakit hiperhidrosis gue kumat lagi." Fiki menatap kedua telapak tangannya yang terus mengeluarkan keringat. "Ini selalu bertambah buruk setiap kali gue gugup." Fiki mendesah pelan.
"Cepatlah, Fik." Shandy melihat satu per satu wardrobe yang harus mereka gunakan untuk pemotretan. "Mereka pasti udah nunggu kita. Lu kagak mau Kak Patrick ngomel karena kita lama, kan?"
"Shandy." Dibanding membalas pertanyaan Shandy, Fiki memilih untuk memanggilnya pelan.
"Hem?" Jawab Shandy seadanya, tanpa menoleh ke arah Fiki sedikitpun.
"Menurut lu, siapa yang cocok jadi center buat lagu kali ini?" Fiki mulai memegang salah satu baju di depannya.
"Entahlah." Shandy mengambil salah satu jaket hitam dan langsung memakainya.
"Konsepnya jauh berbeda dari single pertama kita." Fiki mengambil salah satu t-shirt hitam secara acak.
"Fik, lu kagak perlu terlalu pikirin hal itu." Shandy menoleh ke arah Fiki. "Gue tunggu di tempat pemotretan ya." Shandy menepuk pelan pundak Fiki dan berjalan keluar ruangan wardrobe.
Kini, hanya ada Fiki sendiri di dalam ruang wardrobe. Fiki kembali menaruh t-shirt yang sempat dia genggam dan mulai melihat satu per satu baju yang menggantung di depannya. Dari dalam ruang ganti, terdengar suara pelan seseorang bersenandung. Refleks, Fiki menghentikan aktivitasnya.
"Siapa itu?" Fiki menoleh ke arah ruang ganti.
Tak ada balasan apapun. Suara senandung itu terus terdengar semakin jelas. Fiki berjalan perlahan menuju ruang ganti.
"Hey, berhentilah!" Dengan cepat, Fiki membuka kain merah yang menutupi ruang ganti.
Tak ada seorangpun di dalam ruang ganti tersebut dan suara senandung itu tiba-tiba saja terhenti. Fiki terdiam, menelan kasar air liurnya. Fiki mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan, mencari seseorang yang mungkin saja menjahilinya. Namun, hasilnya nihil. Benar-benar hanya Fiki seorang dalam ruangan tersebut.
꙰꙰꙰
Beberapa staf memindahkan standee seluruh member ENT1TY ke sisi ruangan. Delapan laki-laki berjalan masuk dan langsung mengatur posisi di depan kamera, sembari merapihkan kembali penampilan mereka. Dengan warna hitam yang mendominasi pakaian mereka, ENT1TY akan melakukan pemotretan untuk single terbaru mereka, WHITE.
"Gue pikir, Fenly cocok di tengah." Ucap salah satu staf photography kepada Patrick.
"Fenly." Panggil Patrick dari balik kamera.
"Iya, kak?" Fenly menoleh cepat ke arah Patrick.
"Coba pindah ke tengah." Patrick menunjuk posisi tengah.
"Siap, kak."
Dengan antusias, Fenly berpindah dari posisi awalnya paling ujung menuju posisi tengah. Fenly menggeser tubuh Gilang dengan cepat. Dari belakang, salah satu staf wardrobe memakaikan sebuah wig berwarna putih yang akan menjadi ikon center pada single kali ini.
"Visual harus berada di tengah." Ucap Fenly dengan ekspresi yang sangat bahagia.
Mereka mulai bergaya secara acak, sesuai dengan keinginan mereka masing-masing dan tanpa arahan dari photographer mereka. Tanpa sadar, Fenly tak bisa menahan ekspresi bahagianya. Beberapa kali staf photographer mereka mengambil gambar dan senyum Fenly tak luntur sedikitpun.
"Konsep single kali ini dark-sexy, kan?" Bisik salah satu staf photography kepada Patrick.
"Terlebih lagi, lagu ini cukup sulit." Patrick menyetujui ucapan staf di sampingnya. "Fiki." Panggil Patrick cepat. "Coba pindah." Patrick menunjuk ke arah Fenly.

KAMU SEDANG MEMBACA
FA1MOS || UN1TY [END]
Mystery / ThrillerSebuah grup baru mendapat rating yang buruk setelah penampilan mereka dalam salah satu ajang musik dan memutuskan pindah gedung untuk ke sekian kalinya. Gedung yang dijual murah karena tragedi kebakaran beberapa tahun silam, kini menjadi tempat akti...