Ricky mengambil kantung pakaian kotor yang terdapat di dalam kamar Fenly. Di depan cermin, Fenly sedang melakukan kebiasaan skincare malamnya. Ricky berjalan melewati Fenly, menuju pintu keluar.
"Gimana menurut lu?" Tanya Fenly secara tiba-tiba.
Refleks, Ricky menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Fenly.
"Tentang Fiki." Fenly mengusap pelembab pada pipinya. "Dia selalu minum obatnya tapi kenapa semua ini baru terjadi sekarang? Lu kagak ngerasa ini aneh?" Fenly masih fokus pada cermin dan tak menoleh ke arah Ricky.
"Entahlah, ini efek samping..."
"Kenapa sekarang?" Dengan cepat, Fenly memotong kalimat Ricky. "Kenapa baru muncul efek samping pas dia dipilih jadi center?" Fenly masih meratakan pelembab pada wajahnya.
"Maksud lu?" Ricky mengerutkan dahinya heran.
Fenly menghentikan aktivitasnya. Fenly menoleh ke arah Ricky perlahan. Tanpa sadar, Ricky menatap Fenly kaget setelah menyadari kelopak Fenly terluka. Terdapat beberapa bintik merah pada kelopak mata Fenly.
"Mungkin seseorang menjailinya." Salah satu ujung bibir Fenly terangkat. "Masukin sesuatu ke dalam kantung obatnya."
Ricky menghela nafas panjang. Fenly tersenyum penuh makna.
"Tidurlah, besok kita harus latihan." Ricky membalikkan badannya dan berjalan pergi.
"Menurut gue, itu bukan lu." Ricky terdiam setelah mendengar ucapan Fenly. "Kita semua tau kalau lu itu leader yang baik." Nada Fenly terdengar mengejek.
Ricky mendesah pelan dan melanjutkan langkahnya, tak memerdulikan ucapan Fenly. Setelah Ricky keluar kamar, Fenly tertawa kecil dan melanjutkan kegiatan skincare malamnya.
꙰꙰꙰
Ricky berjalan menyusuri lorong dan terhenti pada salah satu perempatan. Tanpa alasan, Ricky menoleh ke arah kirinya di mana studio rekaman mereka berada. Perlahan, Ricky berjalan mendekati studio tersebut.
Ricky membuka pintu studio rekaman perlahan. Seluruh akibat dari kejadian Fiki tempo hari masih berbekas di sana. Ricky melangkahkan kakinya memasuki ruang rekaman. Puluhan kantung obat yang sudah kosong masih berserakan di atas lantai. Ricky mengedarkan pandangannya pada setiap sisi ruangan. Bekas cairan yang dimuntahkan Fiki masih mengotori kaca bagian dalam ruang rekaman.
Ricky berjalan keluar ruang rekaman dan mengitari studio tersebut perlahan, mencari suatu petunjuk yang mungkin akan membantunya dalam mengetahui tragedi Fiki.
"AAA..."
Tanpa sadar, Ricky memencet salah satu tombol yang membuat alat recording terputar. Rekaman suara Fiki membuat Ricky terkejut. Dengan cepat, Ricky mematikan kembali alat recording tersebut. Ricky menghela nafas panjang.
Ting...
Sebuah notifikasi muncul pada layar komputer yang berada di atas meja kerja rekaman. Ricky mengerutkan dahinya heran. Perlahan, Ricky membuka notifikasi tersebut. Sebuah postingan terbaru yang diunggah pada fansite ENTITY.
Video menyeramkan dari Fiki.
Begitu judul yang tertera pada postingan terbaru tersebut dengan lampiran sebuah video. Atas dasar rasa penasaran, Ricky membuka postingan tersebut perlahan.
Terputar sebuah fancam Fiki saat tampil pada ajang musik yang membuat nama ENT1TY dikenal bagus. Namun, saturasi dari video tersebut dominan merah dan membuat wajah Fiki terlihat seolah terbakar. Video yang diunggah itu hanya berdurasi 3 detik saja pada bagian Fiki menyanyikan lirik 'sekarang'.

KAMU SEDANG MEMBACA
FA1MOS || UN1TY [END]
Mistério / SuspenseSebuah grup baru mendapat rating yang buruk setelah penampilan mereka dalam salah satu ajang musik dan memutuskan pindah gedung untuk ke sekian kalinya. Gedung yang dijual murah karena tragedi kebakaran beberapa tahun silam, kini menjadi tempat akti...