untied~

596 75 11
                                    

Kim Bum terbangun dari tidurnya yang serasa melelahkan ini. Tubuhnya begitu berat dan terasa lemah. Ingatannya terakhir berhenti ketika ada di toko farmasi milik Kim So Eun. Setelah itu ia tidak ingat lagi apa yang terjadi.

Tapi kini ia terbangun didalam suatu ruangan yang begitu asing miliknya. Namun pikirannya terhenti ketika di hadapannya terbingkai foto menara eiffel yang dipajang di tembok.

Ini apartemen milik Kim So Eun.

Kemudian ia baru menyadari lagi jika ada orang lain yang tidur disebelahnya. Lebih tepatnya, Kim So Eun yang tertidur di bawah dengan kepala yang berada diatas ranjang. Terlihat tangannya yang memegang sebuah kompres dan juga mangkuk di sebelahnya.

Mengapa wanita ini begitu hangat padanya tanpa meminta suatu imbalan?

Kim Bum mencoba membangunkannya dengan mengusap pipi So Eun pelan.

"Kim So Eun.."

So Eun tersentak dan bangun dari tidurnya.

"Kau sudah bangun? Sudah merasa baikan?" tanyanya refleks.

"Kenapa kau tidur disitu? Lantainya dingin." So Eun bangkit dan mengibas roknya barangkali debu yang menempel.

"Aku ketiduran, maafkan aku. Bagaimana perasaanmu?" So Eun memegang dahinya.

"Sakit.." lirih Kim Bum dengan tatapan miris.

"Dimana yang sakit? Biar aku bawakan obatnya, apapun itu."

"Disini.." Kim Bum menunjuk dadanya. So Eun seperti bisa membaca pikiran Kim Bum, ia langsung memeluk pria itu.

"Apa sesuatu yang buruk terjadi?" So Eun lagi-lagi mengusap punggungnya.

"Ini berakhir sangat buruk," ucap Kim Bum dengan pasrah dan menyenderkan kepalanya di bahu So Eun. Entah mengapa wangi parfum So Eun sedikit membuatnya tenang.

"Tidak apa, kau baru mencobanya sekali dan dia masih perlu waktu."

"Aku akan berhenti,"

"Kau akan menyerah begitu saja? Setidaknya kau bisa memperbaiki hubunganmu dengannya. Dan kau bisa memulainya dari awal lagi." So Eun melepas pelukan, menatap Kim Bum lekat.

"Wanita itu, sudah terbiasa sendiri dalam hidupnya. Youn Jung mirip sekali dengan ibunya, bibi Ara. Ayahku bilang, diantara yang lain bibi Ara lah yang terkuat. Tapi ketika dirinya menemukan cintanya, dia sepenuhnya bersandar pada pria itu. Hingga pada akhirnya bibi kehilangan cinta sejatinya dan dunia begitu saja hancur. Kau pasti tahu ceritanya bukan dari ayahmu?"

"Mungkin saja, Youn Jung tidak ingin seterluka itu jika bersandar pada seorang pria. Hatinya masih belum siap oppa, aku berani bersumpah." Kim Bum masih terdiam, hatinya mulai goyah.

Kemudian ia berpikir, apa langkahnya terlalu cepat?

"Aku.. butuh waktu untuk memikirkannya kembali. Tapi sebelumnya aku ingin berterima kasih kepadamu, kau selalu menolongku teman."

"Aku selalu ada jika kau membutuhkanku."

Harusnya So Eun senang karena Youn Jung tidak menerima lamaran itu. Harusnya So Eun mulai bertindak untuk mendapatkan perhatian dari Kim Bum.

Tapi sungguh, kenapa ia malah merasakan hal yang sebaliknya. Melihat Kim Bum sangat terpuruk membuatnya semakin sedih dan khawatir. Mungkin benar, membantu Kim Bum mendapatkan Youn Jung adalah jalan terbaik agar lelaki itu bahagia dan perasaan So Eun lega.

Apakah ini yang namanya pengorbanan cinta?

"Apa yang kau makan semalam hingga kondisimu memburuk seperti itu?" So Eun langsung ke intinya.

a Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang