PARIS

643 70 11
                                    

So Eun tersenyum, melihat Kim Bum akhirnya masuk ke dalam ruangan pribadinya tempat persembunyian So Eun selama dua jam. Ia menunggu pria itu sangat lama.

"Surprise!"

Kim Bum terlihat tak bisa berkata-kata melihat keberadaan So Eun yang kini tepat ada di depannya.

"Kau ada disini, Kim So Eun? Atau aku hanya sedang bermimpi?" Kim Bum menepuk pipinya sendiri dengan sangat keras.

"Tentu saja aku ada disini, agak terlambat memang tapi akhirnya aku ada di Paris."

Kim Bum terlalu senang melihat So Eun ada didepan matanya. Ia berlari langsung memeluk wanita itu. Memeluknya sangat erat.

"Oh, Ya Tuhan aku sangat merindukanmu."

"Oppa, jika kau seperti itu aku akan kehabisan napas."

"Yaampun maafkan aku." Kim Bum melepas pelukannya sebentar, memandang wajah Kim So Eun, memeriksanya apakah ini mimpi atau bukan, lalu memeluknya lagi.

"Kau sangat senang aku disini?" Tanya So Eun.

"Kau tahu aku baru saja membicarakanmu dengan rekanku karena teringat oleh pancake buatanmu itu. Dan aku tidak menyangka jika harapanku terkabul langsung."

"Kau harus mencobanya sekarang oppa, ini memang sudah tidak panas karena aku menunggumu terlalu lama." So Eun melepas pelukan. Memberikan piring yang berisi pancake untuk Kim Bum. Entah bagaimana, rasa lapar itu kembali lagi memenuhi isi pikiran Kim Bum setelah melihat pancake buatan So Eun.

"Aku tidak peduli, asalkan ini buatanmu saja sudah cukup Kim So Eun." Kim Bum menyendoknya dan memasukannya ke dalam mulut. Rasanya tetap enak meski sudah dingin.

"Kenapa kau tidak menghubungiku dulu, Kim So Eun? Aku bisa menjemputmu tanpa kau harus repot-repot seperti ini."

"Aku memang sengaja melakukannya. Membuatmu terkejut adalah salah satu impianku. Dan aku mewujudkannya sekarang, melihatmu terkejut sangat memuaskanku." Kim Bum tertawa mendengarnya.

"Bagaimana dengan barang-barangmu?"

"Sudah beres semuanya. Aku bahkan sudah menatanya dengan rapih, sebetulnya aku tiba disini kemarin sore. Kau jangan terkejut."

"Yak! Kau tidak boleh melakukan itu lagi! Bagaimana bisa tidak ada yang memberitahuku, jika kau akan datang kemari?!"

"Aku pintar membujuk mereka untuk bekerjasama denganku, asalkan kau tahu."

"Aku sangat senang kau ada disini dan akan menemaniku dalam waktu yang sangat lama."

So Eun tersenyum. Perasaan yang sama seperti apa yang ia rasakan. Sudah sangat lama ia menunggu momen ini, momen dimana ia akan bertemu lagi dengan orang yang sangat ia sukai.

So Eun bahkan harus menundanya beberapa bulan karena ia harus mengurus administrasi universitas yang sangat memusingkan. Ia juga harus ikut privat bahasa Prancis dasar karena itu sangat penting untuk keperluan kehidupan sehari-hari disini dan ia tidak mungkin mengandalkan Kim Bum selalu. Pria itu pasti sangat sibuk.

Kim Bum menggenggam kedua tangan So Eun.

"Mau melihat kota Paris hari ini?"

"Ah, aku tahu kau punya banyak pekerjaan presdir. Aku akan menunggumu disini. Aku tidak tahu jika kau punya ruangan pribadi disini bahkan ada tempat tidur dan juga dapur ya. Lewat jendela ini juga aku bisa menatap Eiffel kesukaanku." So Eun mengerti itu karena sedaritadi telefon yang ada di ruangan itu tak berhenti berdering. Menunggu sang pemilik mengangkatnya.

"Aku bisa menundanya sekarang juga jika kau mau." So Eun menggelengkan kepalanya. Waktunya disini sangatlah banyak. Kim Bum tidak perlu mengacaukan pekerjaannya hanya karena Kim So Eun.

a Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang