far away

445 58 20
                                    

Malam ini, hujan turun begitu derasnya disertai dengan suara petir yang sedikit mencekam.

So Eun tidak merasa takut. Ia malah mendudukkan dirinya di jendela kamar yang gordennya terbuka. Meski cahaya kilat terus menerus menyilaukan matanya, tetap tidak membuatnya terenyuh.

Ia termenung.

Ia rasa ia sudah tidak tahan tinggal disini satu rumah dengan Kim Bum. Pria itu tidak lagi sehangat dulu, apalagi setelah pembicaraan kasar mereka kemarin.

Kreek

Seseorang membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk.

"So Eun-aa, kau masih bangun?" So Eun menoleh ke arah sumber suara, mendapati Youn Jung yang sedikit membuka celah pintu kamarnya lalu berbisik.

"Ada apa Jung?" Youn Jung hanya tersenyum, lalu masuk ke dalamnya. Sambil membawa satu bantal kecil dipelukannya.

"Aku tidak bisa tidur, suara petirnya terlalu keras. Boleh aku tidur bersamamu?" So Eun mengangguk, ia segera turun dari jendela lalu menutup gordennya.

"Kau bisa tidur disini." Alih-alih berbaring, Youn Jung malah duduk di tepiannya, sambil mengayunkan kedua kakinya dengan senyum yang membuncah di wajahnya.

"Ada apa? Kau terlihat senang?" So Eun menghampiri duduk disamping Youn Jung.

"Kim So Eun, apa aku benar-benar akan menikah dengan oppa? Bagaimana menurutmu? Sebenarnya, aku belum membahasnya sama sekali dengan oppa tapi Jiyeon ahjumma sudah mendesakku. Ia bahkan beberapa kali menunjukkan gaun pernikahan dari desainer terkenal di Seoul."

Deg.

So Eun terpaksa tersenyum. Ia bingung, harus merespons bagaimana.

"Kau sangat menyukai Kim Bum oppa?"

Go Youn Jung mengangguk mantap.

"Aku tidak tahu jika jatuh cinta sebahagia ini," Youn Jung memeluk bantalnya erat. Ia begitu senang hingga tidak bisa memejamkan mata. Sebenarnya itu juga alasannya kemari.

"Kim So Eun, rasanya setiap aku berpapasan dengan Kim Bum oppa pipiku seketika memerah entah mengapa, jantungku juga berdetak lebih cepat dan kencang. Aku bahkan terlalu gugup untuk bicara, kupikir aku menyukainya sejak dia menggendongku dulu."

"Dia pernah menggendongmu?"

Youn Jung mengangguk mantap.

"Waktu itu hak sepatuku patah, dan dia datang begitu saja lalu menggendongku dengan sangat keren. Mulai saat itu, setiap kali ibuku berbicara tentang pernikahan yang terpikirkan hanya Kim Bum oppa. Apalagi dia sudah menjaga kita ketika kecil." So Eun dapat membaca raut kebahagiaan dalam wajah Youn Jung.

Bagaimana bisa ia tega menghancurkannya?

"Kau pasti sangat menyukainya."

"Menurutmu bagaimana?"

"Aku?"

"Iya, apa kau juga merestui kita jika memang nantinya kita akan menikah?"

"Kau sangat ingin direstui?"

"Tentu saja, kau tidak perlu khawatir nantinya kita tetap akan berteman. Tidak ada yang berubah."

"Begitukah menurutmu?"

"Aku janji, Kim So Eun. Yang aku inginkan sekarang hanyalah menikah dengannya."

So Eun terdiam sejenak, ia mengalihkan pandangannya di dinding kamarnya.

"Jadi kau merestui kami atau tidak?"

"Apapun yang membuatmu bahagia, aku dengan senang hati merestuinya Jung."

a Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang