a witch dinner

611 73 32
                                    

Berlian itu nampak berkilau di pupil mata Kim So Eun. Ia baru tahu jika ada benda seindah dan menggoda seperti ini.

"Aku tidak tahu jika ini indah sekali." Kim So Eun hendak mengambil kalung dengan berlian bundar didalam sebuah matahari.

"Menurutmu itu bagus?" Kim Bum lebih dahulu mengambil kalung itu dan memeriksanya dengan teliti.

"Oppa!"

"Ini bagus. Aku akan mengambilnya."

Kim Bum membawa kalung itu didepan cermin, mencocokannya sekali lagi.

"Kim So Eun, coba kau kemari." So Eun menurut dan berdiri di depan Kim Bum. Lantas pria itu memasang kalung tersebut di lehernya.

"Ini pasti sangat cocok untuk Youn Jung."

Duaaar

Seperti ada bom yang baru saja meledak di tubuh So Eun yang membuatnya seketika tak berdaya setelah mendengar ucapan menyakitkan itu.

Apa So Eun terlalu berharap jika kalung itu akan diberikan untuknya?

"Youn Jung?"

"Malam ini, acara yang sangat aku tunggu-tunggu Kim So Eun. Sebagai teman yang baik, kau harus mendoakan aku juga." Kim Bum memegangi kedua pundak wanita itu dengan perasaan dan raut wajah yang terlihat bahagia.

Aku melihat seperti ada banyak bunga di fikirannya. Dia terlihat begitu senang.

"Memangnya ada apa sampai aku harus mendoakanmu?" tanya So Eun dengan sangat polos dan tidak tahu apa-apa.

"Aku akan melamarnya. Membawa dia ke Prancis bersamaku. Kita akan hidup selamanya disana."

Lalu bagaimana denganku? Aku yang ingin tinggal disana, bukan dia.

"Benarkah? Terdengar sangat menyenangkan." balas So Eun kecut.

"Kau setuju dengan oppa mu ini kan? Kau tahu ini impian yang sudah aku rencakan selama bertahun-tahun dari dulu. Aku ingin mewujudkan cinta pertamaku. Aku yakin Go Youn Jung adalah wanita yang tepat sebagai pelabuhan terakhir untuk diriku. Dia sangat-"

"Aku tidak tahu lagi harus mengatakan apa, yang jelas malam ini harus berhasil dan aku ingin kau mendukungku, So Eun."

"Kau sangat mencintainya?"

"Ya,"

"Sangat-sangat mencintainya?"

"Ya, kenapa kau terus menanyakan hal yang tidak perlu aku jawab lagi. Dia adalah wanita yang tepat."

"Kau serius dan tidak akan menyesal, oppa?"

"Sangat bersungguh-sungguh. Kau meragukanku? Ada apa?"

Kim So Eun mengatur nafasnya sebentar.

"Tidak ada apa-apa. Tapi kalian berdua harus ingat bahwa kalian adalah temanku, aku sangat mendukung kalian jika memang itu keinginan kalian berdua. Aku sangat senang oppa, aku yakin keluarga kita mendukung juga. Semoga berhasil," pernyataan yang begitu palsu keluar dari mulutnya. Kim So Eun balas memegang pundak oppanya dan menepuknya pelan.

Sudah seharusnya ia menerima semua kemungkinan yang terjadi.

Dan mungkin inilah waktu yang tepat untuk menyerah akan cinta pertamanya.

"Terimakasih, teman. Kau mau sesuatu? Biar aku belikan sekarang juga."

"Kalau aku mau kalung berliontin matahari itu? Apa kau akan memberikannya untukku?"

"Kau serius, Kim So Eun?"

"Aku bercanda. Aku tidak tertarik dengan perhiasan, ayo kita bayar sekarang juga." Seketika Kim Bum tertawa setelah suasana yang begitu menegangkan.

a Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang