Utamakan vote sebelum baca!!
Semua karakter milik
MASASHI KISHIMOTOPagi datang, namun awan seperti melarang matahari bersinar. Iris blue sky menatap tanpa minat kearah luar di mana terdapat orang orang yang berlalu lalang di jalanan
Pagi ini, Naruto bangun lebih awal dari biasanya. Setelah lama memandang jalanan, Naruto bangkit saat matanya melihat jam dinding kamar. Ia ada janji dengan dokter hari ini, bersiap siap kemudian membuka pintu apartemen nya dan pergi tak lupa menutup pintu
Naruto duduk termenggu di halte bus, menunggu bus lewat. Rintik rintik hujan mulai turun, Naruto hanya diam, toh ia juga lupa bawa payung
Entah bersyukur atau tidak, bus yang di tunggu Naruto datang. Membuat baju Naruto tidak basah semua, karna hujan
Naruto duduk, berdekatan dengan jendela. Hingga ia leluasa menatap jalan yang basah karna hujan semakin deras. Mata yang awalnya tenang kini membola tidak percaya, ia yakin yang ia lihat barusan bukanlah kesalahan, di mana sang kekasih memasuki mobil dengan seorang wanita yang cantik dari sebuah hotel ternama
Lagi, hatinya di hancurkan lagi oleh kekasihnya! Orang yang dulu selalu berbicara tentang janji di mana mereka akan bahagia dan tidak akan menyakiti nya
Untuk kesekian kalinya, Naruto menangis. Ia menangis dalam diam, mengingat ia yang berada di tempat umum. Jika di kamarnya, sudah di pastikan Naruto akan berteriak dengan kencang, meluapkan emosinya
Bus berhenti, bertanda sudah sampai di tempat. Naruto menghapus air matanya dengan gusar, berjalan dengan tenang menuju rumah sakit
Sampai di ruangan sang dokter, Naruto duduk dengan tenang. Sambil menunggu prosedur dari dokter Tentang penyakit yang ia derita
"Uzumaki-san ini hasil dari pemeriksaan anda!" Naruto dengan sopan mengambil kertas tersebut dan membacanya Lamat
"Kangker otak anda sudah memasuki stadium dua! Saya sarankan anda menjalankan kemoterapi, obat mungkin tidak terlalu membantu untuk anda sekarang! Dan saya harap anda mau menyetujui untuk melakukan operasi secepatnya!" Lanjut sang dokter. Naruto hanya tersenyum simpul, ia mengangguk dan pergi setelah mengucapkan terimakasih pada sang dokter
Hujan sudah reda, namun menyisakan genangan genangan air di jalanan. Di sepanjang jalan menuju halte bus, Naruto terus menatap kertas hasil pemeriksaannya dengan perasaan kacau. Hingga tanpa sadar menubruk punggung seorang pria
"Maafkan saya! Saya tidak sengaja!" Naruto membungkuk, merasa tak enak karna menabrak seseorang.
Sosok yang di tabrak oleh Naruto memegang pelan pundak naruto "tak apa Naruto!"
Tunggu?! Suara yang terasa familiar.
Naruto lantas mendongak, karna ukuran tubuh mereka yang berbeda jauh. Bertapa terkejutnya Naruto, saat ia bertatap langsung pada pria di depannyaSai! Orang yang dulu menyukai Naruto. "Sai!! Benarkah kau?!!" Sai mengangguk, dan langsung memeluk tubuh Naruto. Menyalurkan rasa rindu yang sudah lama ia pendam
Naruto terkejut, namun tetap membalas pelukan sai. Mengusap usap pelan punggung tegap sai "aku terkejut melihat mu! Kau lebih tinggi dari sebelumnya"
Pelukan keduanya terlepas. Sai mengangguk "Apa kau memiliki waktu?"
"Kenapa?"
"Mau mengobrol sebentar?" Tawar sai. Naruto mengangguk sebagai jawaban, kemudian melangkah beriringan menuju kafe terdekat dari rumah sakit
Sesampai di kafe, mereka mulai memesan makanan. Saat menunggu pesanan mereka datang, sai bertanya basa basi pada Naruto
"Bagaimana kabar mu Naruto?"
"Bisa kau lihat? Aku baik baik saja" senyum lembut Naruto perlihatkan. Membuat sai salah tingkah
"Kau Masi manis seperti dulu!" Sai berujar tanpa sadar. Saat tau ia berkata aneh, ia langsung menutup mulutnya dengan rona di pipi pucat miliknya
"Hahaha.. itu tidak benar! Kau lah yang terlihat lebih tampan sekarang" sai terkesiap. Setelah sekian lama tidak bertemu, sai tidak bisa menghilangkan rasa cintanya pada Naruto, bahkan jika di ingat ingat lagi, cinta sai makin bertambah seiring waktu
Menghilangkan degup jantungnya, sai mengalihkan pembicaraan. "Apa kau masi bersama Sasuke?"
"Ya, aku masi bersamanya" sai sedikit kecewa mendengarnya.
"Mn.. begitu. Oh ya! Kenapa bisa kau berada di rumah sakit? Siapa yang sakit?" Ujar sai mengalihkan lagi. Tidak, lebih tepatnya ia ingin terus mengobrol dengan Naruto, hanya untuk mendengar suara pemuda blonde jabrik itu
"Hanya membeli obat untuk teman ku" alasan Naruto, tidak mungkin ia akan memberitahu sai. Ia tidak ingin membuat pria pucat di depannya khawatir karenanya
Sai merasa aneh. Bukanya Naruto itu tidak memiliki teman lagi? Bukannya Sasuke melarang keras Naruto untuk tidak berteman dengan siapapun? Ada apa ini? Apa Naruto menyembunyikan sesuatu dari sai? Dan tidak ingin memberitahu hal itu pada sai?
Melihat keterdiaman sai, membuat Naruto bingung "Ada apa sai? Kenapa melamun?"
"Ah! Tidak, tidak ada apa apa.."
Pesanan mereka datang, mengubah suasana canggung di sekitar mereka, terutama untuk sai.
'Mungkin aku akan mencari tahu sendiri nanti!'
Tobecountinue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirty days [END]
Fanfiction[REVISI] "aku meminta izin mu untuk menikahi sakura!" Suara berat Sasuke terdengar tegas dan tenang, mengutarakan apa yang selama ini ia pikirkan "Aku izinkan, tapi dengan 1 syarat!" Melihat naruto yang memberikan lampu hijau, membuat Sasuke senang...