13. rumah sakit

1.4K 132 6
                                    

Utamakan vote sebelum baca!!

Stage two brain cencer

Naruto turun dari bus, ia melangkah dengan ringan ke arah rumah sakit didepannya

Ia melangkah kearah ruangan yang sering ia kunjungi, seakan menjadi rutinitas nya saat berada di rumah sakit ini

Tok tok

Ketukan lembut Naruto berikan, dari dalam ruangan terdengar menyahuti, menyuruh masuk

"Permisi.."

Naruto terkejut bukan main, terlihat dari badannya yang berjengit naik

"Anoo.. apa saya salah masuk ruangan?" Tanya Naruto ragu ragu. Takut salah masuk ruangan

"Tidak.. anda sudah benar, silahkan duduk uchiha-san" ucap dokter itu ramah, yang tak lain adalah sai

Dengan ragu Naruto duduk di bangku yang berhadapan dengan sai

"Baiklah. Tolong jawab pertanyaan saya ya.." ucap Sai dengan profesional

Naruto mengangkat tangannya, berniat bertanya sebelum sai mengajukan pertanyaan untuknya

"Ada apa uchiha-san?"

"Boleh saya bertanya?"

"Tentu.." ucap Sai ramah, dengan senyum yang biasa ia gunakan

"Dokter yang biasanya kemana?"

"Beliau sedang dalam operasi besar. Jadi saya di sini menggantikan beliau. Ada lagi?" Naruto menggeleng

Sai tersenyum lembut, senyum yang jarang ia perlihatkan pada siapapun

"Apa ada gejala yang timbul akhir akhir ini?" Ucap Sai, awal sesi pertanyaan

Naruto mengangguk "tadi pagi kepala saya sangat pusing, terus saya meminum obat yang sering saya gunakan. Sakitnya mereda, tapi di gantikan dengan mimisan yang banyak"

Sai mengangguk, menulis laporan Naruto kedalam buku catatan kesehatannya

"Ada gejala lain selain pusing dan mimisan?"

Naruto menggeleng "hanya itu" sai mengangguk mengerti

"Baiklah. Mari ikut saya untuk kemoterapi" sai berdiri, di ikuti Naruto

Mereka berjalan, ketempat ruangan yang biasa Naruto melakukan kemoterapi. Sai menyuruh Naruto untuk berbaring di brangkar rumah sakit

Lagi lagi Naruto harus menahan rasa sakit setiap saat melakukan kemoterapi. Ia ingin menangis, namun di tahan akibat sai yang berada di sampingnya

Entahlah, rasanya Naruto tak ingin menunjukan sisi lemahnya terhadap sai

Seperti yang sudah sudah, setiap selesai kemoterapi. Naruto akan terduduk beberapa saat, mengastabilkan tubuh dan raganya yang masi tak berdaya di atas brangkar

Sedangkan sai Masi setia menunggu Naruto, pria dengan wajah pucat itu punya banyak pertanyaan di kepala nya untuk di tanyakan pada Naruto

Thirty days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang