16. hari kelima [Pertemuan tak disengaja]

1.2K 126 13
                                    

Utamakan vote sebelum baca!!!


Stage two brain cancer


Setelah selesai be-bersih diri di toilet umum, Naruto dan Sasuke memutuskan untuk pulang esok pagi

Sekarang mereka berada di motel tak jauh dari Onsen tadi

Mereka berbaring di kasur oversize, Naruto sudah terlelap di tempat sedangkan Sasuke Masi terjaga dengan mata yang menatap punggung Naruto, yang tidur membelakanginya

Ada rasa ingin memeluk, merengkuh tubuh mungil di depannya ini, namun ia urungkan

'Apa rasa ini Masi ada?'

'kenapa aku bimbang sekarang?'

'apa pilihan ku untuk mengikuti persyaratan Naruto adalah hal yang salah sejak awal?'

Sasuke Masi menatap sendu punggung ramping naruto, tak lama. Setelahnya ia memutuskan untuk tidur

.
.

Pagi datang, sesuai yang di rencanakan Sasuke untuk pulang lebih awal. Mengingat ia yang banyak pekerjaan

"Naruto apa barang barang kita sudah siap di kemasi?" Tanya Sasuke dari dalam kamar mandi

"Sudah. Hanya dirimu saja yang belum siap, cepatlah. Aku akan ke kantin untuk membeli sarapan kita" ujar Naruto menanggapi, dengan kaki yang berjalan keluar kamar

Selesai membeli sarapan untuk mereka berdua, Naruto bergegas untuk kembali ke kamar. Namun niat awal terhenti Lantara seorang wanita yang menghadangnya di tengah jalan

"Dimana Sasuke?" Suara yang lembut itu terdengar manis di telinga

"Ada urusan apa? Jangan bilang kau lupa dengan persyaratan itu" jawab Naruto ketus, ia menatap datar sakura di depannya

Sakura mendengus, ia tersenyum mengejek "aku tidak lupa, hanya saja anak ku merindukan ayahnya" ucapnya sambil mengelus pelan perutnya yang rata

Naruto mematung, ia shock dengan kenyataan barusan. Hatinya benar benar hancur, namun mencoba tegar dengan tak menangis di depan sakura saat itu juga

Naruto menarik nafas lalu menghebuskannya pelan, kemudian berlalu pergi dari hadapan sakura. Ia butuh waktu untuk menerima keadaannya sekarang

Naruto masuk ke kamarnya, ia menghempas pintu kamar sedikit kencang hingga menimbulkan suara

Blam..

Sasuke yang sedang mengeringkan rambutnya menyerit heran, ia mendekati Naruto yang kini terbaring di atas kasur

"Kau kenapa?"

Sasuke mencondongkan tubuhnya, ia menyapu permukaan wajah Naruto lembut, terlihat raut khawatir pada Sasuke

Bukan jawaban yang Sasuke dapat, melainkan permintaan Naruto namun lebih terdengar seperti perintah di telinga sasuke

Thirty days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang