21. hari ke dua belas

1.1K 122 2
                                    

Utamakan vote sebelum baca!!

Stage two brain cancer


Saat ini Naruto tengah bersih bersih, seperti rutinitas  hari hari sebelumnya. Ia tengah mengelap meja ruang tamu, sambil bersenandung ria

Sasuke? Pria itu sudah pergi ke kantor beberapa jam yang lalu. Awalnya Sasuke tak mau pergi, karna Naruto memaksa dan juga tuntutan dari shikamaru bahwa ada metting penting yang tak bisa di wakilkan

Dengan keterpaksaan Sasuke menyetujuinya

Entah bersyukur atau tidak, bahwa Sasuke telah pergi. Bukan hal yang bagus untuk pergi di saat Sasuke masi di rumah, Ingatkan ia bahwa tidak lupa untuk kemo setelah beberapa waktu yang terlewati

Dan hari ini adalah kesempatan bagus, karna Sasuke mulai di sibukkan kembali dengan urusan kantor. Jadi Naruto bisa pergi untuk kemo, tanpa harus melakukan perdebatan panjang terlebih dahulu dengan Sasuke

Selesai berbersih rumah, Naruto kemudian bersiap siap dengan pakaian santai nya. Memakai Coat, tak lupa mengunci pintu ketika keluar dari apartemen mereka

Ia melangkah ke arah halte bus terdekat, Naruto menunggu sesaat karna bus belum lewat. Sesekali Naruto mengeratkan Coat nya, sambil senyum manis seakan bersemangat menjalani hari hari berikutnya

Bus berhenti, Naruto naik setelah membayar terlebih dahulu. Seakan tak bosan, ia terus menyunggingkan senyum manisnya

Naruto turun dari bus, ia melangkah pelan ke arah rumah sakit yang sudah berapa hari tak ia kunjungi

Naruto menuju ruangan yang biasa ia datangi, saat tangannya mencapai handle pintu ia tak mendorongnya langsung. Malah ia melamun, siapa yang akan melayani nya nanti?

Apakah sai?

Beberapa menit seperti itu, akhirnya Naruto memilih masuk. Bersyukur bahwa dokter biasanya yang menangani nya, bukan sai

"Selamat siang uchiha-san" sapa dokter itu ramah

Naruto tersenyum kikuk, "selamat siang dokter" balasnya, dan tanpa di suruh mendudukkan bokongnya di kursi bersebrangan dengan sang dokter

"Lama tidak bertemu ya uchiha-san. Bagaimana kabar anda?"

"Begitulah. Tidak ada kemajuan tidak ada juga kemunduran"

Sang dokter tersenyum kecil "apa ada gejala selama kita tidak bertemu?"

Naruto menggeleng "Tidak ada gejala dok, akhir akhir ini saya merasa sedikit baikan. Rasa pusing tidak pernah datang lagi dan mimisannya juga" jawab Naruto jujur

"Begitu ya. Apa ada gejala lain seperti kerontokan pada rambut?" Tanya sang dokter

"Ah! Ada dok. Kemaren saya di buat heran, rambut saya banyak yang rontok saya pikir karna shampo yang tak cocok"

Iya. Dari dua hari lalu rambut Naruto terus berguguran. Ia sempat berpikir bahwa ia tidak serasi dengan shampo yang sering ia gunakan

"Apa itu berbahaya dok?" Tanya Naruto was was. Mungkin saja hidupnya tinggal hitungan hari?

Thirty days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang