43. Bukan Merayu Orangnya

275 31 3
                                    

______

______

______

🔷🔷🔷


Hari ini jam pelajaran kedua dan ketiga free. Semua staff pengajar menghadiri rapat yang diadakan kepala sekolah di aula. Sebab itulah semua para penghuni CG mengekspresikan diri dan melebarkan sayap sebebas-bebasnya.

Yah, para siswa di perbolehkan keluar kelas namun mereka tidak di perbolehkan ke kantin sebelum waktunya istirahat.

Itu pesan kepala sekolah, yang di umumkan beliau melalui speaker sekolah.

Koridor lantai dasar yang paling tersorot sangat ramai bagaikan pasar.Meskipun status masih melekat hangat sebagai siswa baru, namun para murid kelas 10 sudah sangat akrab satu dengan yang lainnya. Sekilas terlihat, mereka bagaikan sudah lama kenal dan menjadi bagian siswa SMA CG. Mereka tak tanggung atau segan dalam mengekspresikan dirinya.

Hampir semua siswa kelas 10 keluar dari kelas dan memadati koridor luas sekolah tersebut.

Sebagian para cowok bercengkrama di depan kelas, bersandaran pada tiang atau duduk di lantai keramik dengan suara mengalahkan toa diselingi tawa membahana.

Para ceweknya heboh bergosip dan bersnapgram ria di bangku panjang depan kelas.

Terlihat juga ada cowok-cewek lari-larian saling berkejaran. Dan juga sekumpulan cowok yang gitaran di iringi nyayian, yang kalau di dengar cukup enak di telinga. Dan pemandangan lain yang sudah lumrah di lihat di sini.

Intinya itu suasana hari ini melebihi pasar ramainya.

Kesempatan baik ini juga tak di sia-siakan oleh para senior, mereka juga tak kalah heboh dengan para juniornya. Mengekspresikan diri masing-masing dengan caranya. Terkhusus para kakel yang punya modus, caper ke adik kelasnya.

Bermodalkan dengan gombalan dan rayuan 'maut', juga tampang enak dipandang mata. Tebar pesona, senyum sana senyum sini ke para cewek kelas 10 yang di balas dengan senyum malu-malu oleh mereka.

Seperti si Yudha ini. Selepas usai bermain basket di lapangan outdoor, Yudha dengan semangat empat lima menyeret Farrel paksa ke keramaian di lantai dasar. Dirinya tak mau ketinggalan event berharga tersebut.

"Kemana sih, Yudh?!!" Farrel berucap ketus seraya mencoba melepaskan rangkulan tangan Yudha di pundaknya, namun Yudha tak mau melepaskannya.

Terkesan seperti seretan bukan rangkulan, sebenarnya. Karena jalannya Farrel yang terseok-seok, mengiringi langkah Yudha dengan dongkol dan setengah hati.

"Ck.... Ah lo mah." Yudha berdecak kesal sendiri. "Lo tau, Rel, ini udah setaon lebih kita pada bersekolah di sini!"

"Ya, trus?!" Farrel tak bisa santai menjawab. Dirinya lagi-lagi memberontak dari rangkulan Yudha, menyikut perut Yudha dengan sikunya cukup keras.

Sikutan itu berhasil membuat tangan Yudha terlepas dari pundaknya.

Yudha mengaduh kesakitan. Tak mau kalah, dirinya juga menepuk kasar dada bidang Farrel yang membuat si empunya mengaduh juga, namun Farrel mengaduh dengan suara pelan. "Gue belom kelar ngemeng, kunyuk!! Nih dengerin baek-baek!" Yudha berdehem sebentar, seakan ia terlihat seperti akan menyampaikan sesuatu yang penting saja. "Lo tau, akhir-akhir ini gue nyadar akan sesuatu. Lo tau apa itu, Rel?" tanya Yudha sambil melirik Farrel.

True Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang