~~00~~

3.7K 162 4
                                    

Bismillah


Happy reading!!!

⭕⭕⭕

Seorang gadis berseragam putih biru melangkah ringan, sesekali tangannya membenarkan letak papan namanya yang sedikit miring.

Di tengah perjalanannya, ia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Tanpa menoleh kanan-kiri, ia berjalan ke tengah lalu berjongkok memungut makhluk kecil tersebut. Dan tanpa di sadarinya, bersamaan dengan ia melangkah ke tengah jalan, ada sebuah motor yang mengambil jalan persis dimana ia jongkok.

Ciiiiitttttttt

Decitan rem yang di paksa berhenti itu menyadarkan bahwa dirinya sudah salah mengambil sikap. Namun karena posisi yang masih jongkok, yang ia lakukan sekarang ini ialah semakin erat memeluk makhluk yang berada di tangan dengan mata memejam rapat. Ia tidak tahu bagaimana nasibnya setelah ini.

Dirinya pasrah!

Namun.....

Krik

Krik

Krik

Gadis berkerudung lebar tersebut membuka kedua mata perlahan. Ia mengembus napas lega. Bersyukur dalam hati bahwa Allah menghindarkan marabahaya untuknya.

Netra matanya menyusuri sekitar dan terhenti pada sebuah ban motor di sampingnya. Ia memberanikan mengangkat kepala.

"Lo ngapain di tengah jalan gini? Bosan hidup?" Suara bariton milik pengendara itu menyadarkan Kanaya akan posisinya sekarang.


Gadis tersebut pun mengerjap kemudian berdiri dari tempatnya dengan meringis malu. Sekilas dirinya melihat ke arah cowok yang wajahnya masih tertutup helm full face.

Karena tak tahu harus merespons bagaimana, gadis itu menunduk dalam.

"Lagaknya pengen nolongin kucing, yang ada malah bahayain diri sendiri, ck!" Tukasnya cowok itu lagi seraya melepas helm lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Ma...maaf..." Perempuan itu berujar namun lebih terdengar seperti cicitan.

Cowok tersebut tersenyum samar. Maaf untuk apa?

Bola matanya memindai gadis di depannya yang mana masih dalam posisi menunduk. Dari tadi ia masih belum jelas melihat wajah yang hampir di tabraknya itu.

"Lo liat apa sih di bawah? Nggak ada uang receh juga."

Perempuan itu mengangkat perlahan kepalanya. Sekali lagi ia memberanikan diri menatap cowok di depannya itu.

Pandangan mereka terkunci hingga beberapa saat.

Kanaya terhanyut dengan indahnya manik biru milik lelaki itu, namun sesaat kemudian ia tersadar dan memutuskan kontak mata tersebut seraya beristigfar di dalam hati.

Tanpa kata, Kanaya berlalu dari hadapan cowok tersebut dan melangkah ke tepian jalan. Ia meletakkan anak kucing yang di pungutnya tadi ke tempat itu. Tak lama berselang, dari arah depannya ada seekor kucing yang badannya lumayan besar, berjalan ke arahnya dan menghampiri anak kucing tersebut lalu membawanya pergi.

Sedangkan cowok itu masih di atas motor ninja merahnya. Ia memperhatikan setiap gerak dan langkah gadis itu sampai sosok tersebut masuk ke dalam gerbang sekolah.

"Cantik," gumamnya seraya tersenyum miring.

***

"Ganteng, 'kan?" ucapnya Bella dengan suara lirih seraya menaik- turunkan alis.

Kanaya menatap Bella dengan mengernyitkan alis. "Maksudnya?" balas Kanaya tak kalah lirih.

Bella menunjuk cowok yang mengacungkan tangan tadi dengan dagunya diikuti arah pandang Kanaya. "Itu namanya Alvino, ganteng banget 'kan dia?" Bella berucap lagi. "Entah apa aku ngerasa kamu cucok sama dia, Ya."

Kanaya terkesiap. Kok Bella bisa berkata begitu?

Dari tempatnya duduk sekarang ini, memang Kanaya tidak terlalu jelas melihat sosok tinggi yang berdiri itu, yang terlihat olehnya hanya punggung cowok tersebut.

Kanaya tak berniat buka suara. Lagipula ia tidak tahu siapa cowok bernama Alvino itu.

_______


Tbc

True Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang