14. End of Us

1.8K 236 25
                                    

Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur musim panas. Kegiatan berjalan dengan normal seperti biasa, para gadis saling menyapa, berpelukan, tertawa, dan saling memamerkan liburan musim panas mereka.

Dan dua gadis yang paling bersemangat adalah Sakura dan Ino. Mereka menarik Hinata dan memintanya untuk menceritakan liburan musim panasnya.

"Kerumah kakek dan nenek. Memetik buah. Membaca komik."

Kedua sahabatnya tertegun, saling memandang lalu mulai bertanya tentang buah-buahan. Wajah mereka kikuk dan menunjukkan betapa mereka bersusah payah mencari pertanyaan. Liburan musim panas karangan Hinata bahkan tidak semenarik liburan musim panas nyata milik Sakura dan Ino.

Hinata bersyukur tidak ada yang menanyakan tentang ibunya dan ayah Sasuke. Sepertinya informasi itu tidak tersebar mengingat acara yang di adakan bersifat private dan di selenggarakan secara mendadak.

Berbicara tentang Sasuke, sepertinya sedari pagi pria itu memiliki mood yang buruk. Hinata beberapa kali mengajaknya berbicara tapi ia hanya merespon ala kadarnya.
Dikelas pun ia memilih duduk sendirian, kepalanya berada di atas meja dan sebuah buku besar ia gunakan untuk menghalangi cahaya.

Hari ini ia tidak duduk di dekat Hinata,
Ia memilih duduk dibelakang Chouji, kali ini badan besar itu ia gunakan untuk menutupi tubuhnya dari pandangan guru.

Hinata beberapa kali mencuri pandang pada Sasuke, tampaknya pria itu tertidur sepanjang pelajaran.

Dan lebih parahnya lagi di jam pelajaran terakhir, pria itu tidak ada dikelas. Bukan hanya Sasuke, Shikamaru pun tidak ada.

'Shikamaru, kau bersama Sasuke?'

Send

Jam pelajaran sudah berakhir, kelas sudah kosong namun Sasuke belum juga kembali. Hinata menenteng tas sekolahnya, perlahan menyusuri lorong, melewati beberapa ruang kelas dan sampai ditempat parkir. Motor Sasuke ada disana.

'Iya, sudah pulang?'

'Sudah. Kalian dimana? Bisa bantu aku? 🙏🏻
Tapi jangan beritahu Sasuke🙏🏻'

Shikamaru menutup ponselnya, hampir saja ia membangunkan Sasuke yang sedang tidur. Meskipun pria itu berpesan untuk membangunkannya setelah sekolah berakhir, tapi sepertinya ada hal urgent yang perlu dikerjakan.

'Click, Ngggg..' pintu atap sekolah terbuka, seorang gadis bertubuh pendek dan bulat berdiri disana.

Shikamaru mengamankan tas sekolah yang ia gunakan sebagai bantal, melihat kearah gadis itu dan mulai berjalan menghampirinya. Angin bertiup sepoi-sepoi, rambut lavender itu berhembus mengikuti arah angin.

"Te..terima kasih." Kata Hinata pelan, matanya melirik pada pria yang sedang tertidur di bawah cahaya matahari sore.

"Ya, aku menunggu didalam."

"A..ano mohon bantuannya, ja..jangan biarkan ada yang datang."

Pria itu tersenyum sekilas lalu berlalu, suara pintu kembali terdengar dan ia menghilang. Hinata melangkahkan kakinya, Sasuke sedang tidur dengan buku matematika yang ia gunakan untuk menutup wajahnya.

"Sasuke?"

Tidak ada jawaban. Perlahan jemari itu mengangkat buku yang menutupi wajah Sasuke.

Kening itu mengkerut ketika cahaya matahari menerpa kelopak matanya. Hinata berjaga-jaga, ia mundur selangkah. Namun pria itu tak kunjung membuka matanya.

"Sasuke."

Hinata menyesali perkataanya, memang tidak seharusnya ia mengatakan itu. Akibatnya, Sasuke sangat marah, ia bahkan tidak mau berbicara padanya.

Promises And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang