Aku sudah berpindah, entah di mana atau gedung apa ini, karena setelah fitting baju aku dan devano langsung pergi yang aku sendiri tidak tau kemana.
Kami memasuki ruangan, yang di dalamnya sudah ada beberapa orang yang menggandeng tas make up.
"Siapkan dalam satu jam" Ucap devano langsung pergi keluar kamar.
Aku yang tidak tau apa-apa hanya tersenyum seperti orang gila.
Ada yg menarik tanganku, lalu mebubukkan beda di mukaku. Aku hanya diam entahlah pasrah.
Sekarang aku berdiri di depan cermin, memperlihatkan tubuhku dari atas sampai bawah, rambut yang indah menggelung ke belakang dengan mahkota di atasnya, terdapat veil yang menggantung di rambutku, gaun pengantin yang pas dengan tubuhku memperlihatkan lekuk tubuhku yang sempurna.
Aku bahkan kaget, saat devano memerintahkan pegawai untuk mendadaniku untuk pesta pernikahan, devano bilang sudah mengatakannya tadi bahwa kita akan menikah nanti malam. Dan aku yang tidak mendengarkannya menatap tidak percaya. Dan sekarang aku berdiri dengan gaun pengantin putih dan bunga ditanganku.
~~~~~~~~~~~~~~~❤❤❤~~~~~~~~~~~~~
Aku berdiri di depan pintu besar yang sebentar lagi akan terbuka, aku sangat gugup, memikirkan banyak wanita yang akan di antarkan oleh ayahnya menuju pelaminan sedangkan aku tidak punya siapapun.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahku dari belakang, aku menoleh melihat pria paruh baya mengenakan jas dan bunga yang menempel di dada kirinya. Dia papa Tania, melangkahkan kakinya mendekat kearahku.
Orang tua Tania sangat menyayangiku, mereka sudah seperti orang tuaku sendiri. Bahkan mereka ingin agar aku tinggal di rumah mereka, tapi aku tidak ingin merepotkan sehingga aku tinggal di apartemen ku.
Aku memeluk pria paruh baya ini, sangat kangen dengan mereka, karena sudah lama aku tidak berkunjung.
"Anak papa sudah akan menikah, tapi papa baru tahu setengah jam yang lalu" Ucapnya melipat kedua tangan di dada, perlakuannya sama seperti dulu, suka sekali menggerutu. Aku tertawa pelan.
"Papa, aku juga baru tahu, karena devano baru mengatakannya" Ucapku sambil tersenyum haru.
"Kalau begitu, ayo kita kabur dari sini, calon suamimu itu sangat merepotkan" Ucapnya dengan nada merajuk
"Papa, aku mencintainya, bagaimana bisa meninggalkan dia sendiri berdiri di depan banyak orang" Ucapku sendu
"Baiklah, baiklah sekarang genggam lengan papamu ini, kita akan masuk bersama" Ucapnya dengan nada bangga.
Aku menoleh kearahnya
"Masuk bersama?" Ucapku linglung"Ya, calon suamimu itu datang meminta papa untuk menjadi wali dari wanita cantik ini. Hmm.. Dia tidak meminta saja pasti papa akan langsung datang seperti super hero" Ucapnya dengan nada bangga sekali lagi.
Air mataku menggenang tapi tidak terjatuh, devano memikirkanku, dan papaku datang pada acara pernikahanku. Ini hari yang sangat berharga bagiku.
"Terima kasih, papa" Ucapku, lalu pintu terbuka.
"Woahhh, cantik"
"Selamat"
"Selamat"
Prok
prok
Suara tepuk tangan dan ucapan selamat terdengar oleh telingaku ketika pintu terbuka lebar, Aku menggandeng lengan pria paruh baya ini, lalu berjalan perlahan. Aku tidak berani menatap ke depan hanya melihat lantai.
Di depan kami ada anak-anak yang menyebarkan kelopak bunga. Membuat jalan yang ku lalui tercium wangi bunga.
Lalu tanganku di ulurkan kepada pria di depanku, tangan itu mengantarku menaiki tiga tangga, lalu mengubahku sedikit ke samping.
Seorang pastor mengucapkan kata-kata pernikahan pada umumnya, lalu pria di depanku mengeluarkan suaranya. Aku mengangkat wajahku melihatnya, memakai jas setelan putih dengan bunga ungu tertempel di dada kirinya.
"Saya mengambil Caroline Edlyn Scaros menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 21+ [END]
Romance[Belum Revisi] [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar Banyak adegan Dewasa Bijaklah dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Caroline adalah orang paling beruntung yang pernah orang-orang lihat. Bagimana tidak, pernikahan...