30 : Sakit

85K 1.6K 179
                                    

"Junior ku tidak akan cukup, jika tidak masuk kedalam lubang sempit dan hangat milikmu babe" Ucap devano dirinya menikmati gundukan kenyal yang menempel pada punggungnya dengan satu tangan yang masih bertumpu pada dinding.

Devano membalik tubuhnya, menatap lekat sosok istri yang sangat ia cintai.

"Kenakan pakaianmu, kita akan segera turun" Ucap devano dengan senyum menawannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Caroline juga ikut merasakan guyuran shower yang dingin.

Suaminya itu benar-benar suka menyiksa diri.

"Aku bisa membantumu dev" Ucapan Caroline membuat wajah tersenyum devano hilang.

Caroline yang memperhatikan itu merasa penasaran apakah dirinya salah bicara.

Ayolah dirinya hanya berniat baik ingin membantu.

Devano mensejajarkan wajahnya dengan caroline.

Wajahnya yang basah karena air shower mendekat membuat bibirnya hanya berjarak beberapa senti dari bibir Caroline.

"Jangan bermain tarik ulur babe." Ucap devano dengan wajah yang menakutkan, kakinya melangkah maju perlahan.

Membuat caroline refleks mundur karena rasa dominasi yang terlalu kentara.

"Atau aku akan memaksamu saat kamu benar-benar tidak ingin melakukannya"

Ucap devano, kini tangan kirinya sudah mengungkung kedua tangan caroline yang bersandar pada tembok.

Tangan kanan devano terangkat keatas membelai lembut wajah caroline, istrinya itu ketakutan.

Tapi devano menyukainya, tatapan mata yang biasanya terlihat garang kini terlihat seperti kelinci yang pasrah untuk di terkam.

Kaki kanan devano maju selangkah, membiarkan pahanya mengelus lembut benda kenyal yang sudah membengkak berwarna pink.

"Enghhh"

Caroline mendesah ketika merasakan benda berotot mengusap permukaan bibir vaginanya.

Kini Tangan kanan devano turun membelai leher jenjang istrinya yang lembut dan halus.

Tangan devano kembali turun, mengusap pelan payudara istrinya.

Tangannya yang kasar mengelus pelan kulit payudara Caroline yang lembut dan kenyal.

Mengakibatkan benda pink yang kedalam menjadi mencuat menantang, Istrinya memang mudah sekali terangsang hanya dengan dimainkan payudaranya.

Devano meremas payudara Caroline kencang dan dengan sengaja tidak mengenai puting caroline karena ia tidak ingin istrinya keenakan.

"Devhhh"

Ucap caroline dirinya ingin melepaskan tangannya yang terkunci tangan devano, karena membuatnya tidak bisa leluasa bergerak.

Ayolah, putingnya sudah mengeras dan devano sengaja tidak memainkan, bayangkan betapa tersiksa dirinya.

"Devhhh" Pinta caroline dengan suara memelas.

Tangan devano yang bermain di payudara caroline. Kini berada di putingnya, mencubit pelan dan mengusapnya asal

Membuat caroline menjulurkan tubuhnya kedepan menikmati setiap permainan devano.

Vaginanya yang  basah juga terus di manjakan dengan paha devano yang berotot.

"Enghhhh, Devvhhh"

Lenguh caroline memenuhi seisi kamar mandi, dirinya sudah buta sehingga melupakan peringatan devano.

"Kamu yang memulai, dan kamu juga yang harus mengakhirinya babe"

Ucap devano dirinya yang sudah menahan hasrat sedari tadi, langsung melancarkan aksinya.

Devano menarik kakinya yang sedang memuaskan bibir vagina istrinya.

Dilihatnya caroline yang merasa kecewa karena ditinggalkan oleh rasa nikmat.

Tangan devano yang mengunci tangan caroline terlepas perlahan.

Caroline yang sudah tidak tahan berlama-lama berbalik badan.

Kini dirinya memunggungi devano dengan kedua tangan menempel pada dinding kamar mandi, tubuhnya yang menungging membuat penis devano berada di antara bokongnya.

"Devhh, masukkan. Aku sudah tidak tahan" Ucap caroline dengan nada memohon.

Sentuhan devano bahkan membuat vagina caroline kembali ingin di manjakan.

"Rapatkan kakimu babe" Ucap devano sambil memegangi bokong sintal istrinya.

Kaki caroline yang semula mengangkang kini merapat dengan penis devano yang menggesek belahan pantatnya.

Tangan devano yang berada di pantat caroline kini berpindah memegang penisnya sendiri.

Penis devano arahkan diantara jepitan paha caroline, Devano bisa merasakan kedutan pada bibir vagina caroline dengan penisnya.

"Devhh, masukkan" Pinta caroline menolehkan kepalanya kebelakang agar devano menuruti permintaannya.

Jlebbb

Devano menghentak kasar, mengakibatkan penisnya menubruk klitoris Caroline dengan sembarangan.

"Enghhhh" Desah caroline.

Crottt 💦

Crottt 💦

Crottt 💦

Devano bisa merasakan cairan hangat yang keluar membasahi penisnya, Penisnya bahkan belum memasuki liang hangat yang memabukkan, tetapi wanitanya sudah basah dan mengeluarkan banyak cairan.

"Ini belum apa-apa babe, dan kamu sudah keluar. Jalang!!!" Sentak devano miliknya yang besar dan berurat terus maju mundur diantara paha caroline.

Tangannya yang bebas menampar bokong caroline dengan kencang.

Plak!!

"Ahhh"

Plakkk!!

"Devhhhh"

Plakkkkkk!

"Sakitt, Devhhhh"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sorry ya gess

Cerita author pendek-pendek, ini mau coba buat lebih panjang malah blank.

Thor seneng banget banyak yang komen "next" jdi lebih semangat nulis ceritanya.

Author baru pertama kali buat cerita
Jdi emang ada yg kurang dan ngga sebagus karya orang-orang yang luar biasa hebat.

Tapi tencuuu untuk saran dan kritik yang membangun.

Lope uu gess 😘😘🥰🥰

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan Lupa
Vote
Comment
And ikuti aku
Tencu gesss
Lope uuuu 😘😘💕💕

9/2/22

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang