19 : Pemaksa

106K 1.6K 3
                                    

"Fuckk, sempit sekali" Ucap devano, tidak jadi mengerjai istrinya. karena penisnya sudah tidak sabar mengobrak-abrik lubang istrinya. .

Devano mengeluarkan jarinya dengan sedikit paksaan. Penisnya yang besar dan berurat dia kocok sebentar. Lalu mengarahkan ke bibir vagina istrinya.

Jlebbb

"Uhhhh"

Desah mereka bebarengan sambil menengadahkan kepala.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ahhh

"Ahh

"Sempit sekali, babe"

Devano terus menghujam miliknya kasar, Vagina istrinya sangat sempit membuat devano ingin terus berada di dalamnya.

"Devv, lebhihh dalam" Ucap Caroline sambil meremas kelopak mawar di atas ranjangnya.

Devano menyeringai
"Jangan menangis, jika sudah aku lakukan" Ucap devano tersenyum, mencium bibir Caroline.

"Kamu merusak suasana" Caroline memukul dada bidang devano karena merasa malu.

Devano menyeringai, menghentakkan miliknya dalam-dalam.

"Akhhh" Teriak Caroline karena hujaman Devano yang dalam.

"Ahhh

"Ahhh

"Terusshhh devv"

Caroline ikut memaju-mundurkan pinggulnya membuat hujaman devano semakin dalam.

"Ahh

"Ahh

"Kamu menjadi sangat nakal, babe"

Devano membuka paha Caroline agar semakin mengangkang, membuat hujaman devano intens masuk ke dalam.

"Ahh, Devv"

Caroline merasakan milik devano sangat dalam, dia merasa takut tidak bisa mengendalikan diri.

Caroline menggenggam kepala ranjang menarik diri agar hujaman devano tidak terlalu dalam.

Tetapi devano menarik pinggang Caroline, mengakibatkan sang empu mendesah

"Ahhh

"Ahh

"Devvv" Desah Caroline memohon.

Devano menyeringai, mengehentak dalam sambil menggenggam pinggang istrinya.

"Tidak babe, kamu tidak akan bisa kabur"

Cengkraman pada penisnya semakin kuat, devano tau istrinya akan sampai. Dia mengehentak kuat, membuat istrinya menengadah.

"Ahhh"

"Ahhh"

"Devvv"

"Devvv"

"Akuu bisa gilahhh"

Devano menghentak semakin cepat dan brutal, penisnya juga sudah membesar.

"Bersama babe"

"Bersama"

Ucap devano, semakin menarik pinggang Caroline kuat.

"Devvhhhh"

"Devvhhhhh"

Desah Caroline sambil meremas payudaranya kuat, vaginanya sudah mencekram penis devano.

Hentakkan devano membrutal ketika merasakan penisnya terjepit.

"Devv, aku sampaiihhh"

"Ahhhhhh"

"Ahhhhhhhhhh"

Croott 💦

Crottt 💦

Caroline sudah sampai, tubuhnya terkulai lemas bahkan kakinya bergetar hebat. Sedangkan devano masih  menghujam nya dengan kasar.

"Ahhh

"Ahhh

"Sebentar lagi, babe." Ucap devano menengadah kan kepalanya

Devano menarik pinggang Caroline kuat, miliknya tertanam cukup dalam.

"Ahhhh"

Devano mendesah ketika miliknya semakin membesar di vagina caroline

Milik devano tertanam dalam.

Croottt 💦

Crootttt 💦

Devano menyemburkan spermanya, membuat Caroline kembali menggelinjang.

"Ahhh, Devvvv"

Crottt 💦

Crott 💦

Caroline kembali klimax, karena hujaman devano membuatnya gila.

Devano membiarkan penisnya berdiam di sarangnya, lalu menciumi wajah dan bibir istrinya.

Walaupun penis devano sudah mengeluarkan banyak sperma, tetap saja membuat Caroline merasakan sesuatu yang besar mengganjal di vaginanya.

Rasa nikmat akan pelepasan masih tertanam di dalam pikiran Caroline, yang membuat kakinya masih bergetar

Devano menarik penisnya keluar, lelehan sperma dan cairan kewanitaan istrinya melebur keluar jatuh mengenai lubang pantat istrinya.

Devano mengambil tissu, mengelap nya perlahan.

"Ahh"

Desah Caroline ketika devano tidak sengaja mengenai klitolis nya yang masih membengkak.

Devano yang melihat kaki istrinya bergetar, mengusapnya perlahan.

Tangannya berpindah menepuk pantat istrinya pelan.

"Tenanglah babe, ini baru ronde pertama" Ucap devano mengeluarkan cengiran nya.

"Devv, aku bahkan masih bergetar" Ucap Caroline memelas menatap devano, agar diberi keringanan.

"Itu karena kamu menikmati nya babe" Ucap devano masih menepuk-nepuk pelan bokong istrinya.

"Tidak"

"Tidak"

"Ini tubuhku"

"Kamu tidak tau"

Ucap Caroline langsung terduduk menatap intens suaminya.

Devano tertawa, memegang perutnya. Caroline yang melihat tawa devano teralihkan oleh benda besar dan berurat yang menjulang ikut bergoyang karena tawanya.

"Baiklah kita istirahat sebentar" Ucap devano menatap Caroline.

Caroline yang di tatap mengalihkan pandangannya, karena ketahuan memperhatikan penis devano.

Devano mengelus rambut Caroline dengan sayang.

"Tapi aku mengantuk" Ucap Caroline seperti memohon.

"Istirahat sebentar atau tidak sama sekali" Ucap devano penuh peringatan.

Caroline menatapnya tajam. Mendengus pelan

"Dasar pemaksa, urus saja milikmu sendiri" Ucap Caroline menjauh dari devano, dan berlari tertatih ke kamar mandi. Menguncinya dari dalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan Lupa
Vote
Comment
And ikuti aku
Tencu gesss
Lope uuuu 😘😘💕💕

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang