24 : Takut

96.1K 1.4K 10
                                    

"Tidurlah" Devano mengusap kepala Caroline lembut.

Dengan organ intim yang masih menyatu. Mereka tertidur tanpa sehelai benang pun yang menutupi.

Kelopak mawar yang bertebaran, tampak ikut menciptakan pemandangan yang indah di atas ranjang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sinar matahari yang cerah, mengenai wajah Caroline membuat alisnya tertaut menandakan ketidaksukaannya.

Matanya terbuka memperhatikan ruang balkon yang mempersilahkan matahari untuk masuk.

Dilihatnya sekarang sudah pukul delapan.

"Ahhh"

Desah Caroline ketika merasakan benda besar dan hangat berada di dalam vaginanya.

Caroline memperhatikan perutnya, ada tangan kekar sedang melingkar disana.

Tangan itu bergerak dan berhenti tepat di payudara Caroline.

Caroline yang masih bingung karena baru bangun tidur menolehkan kepalanya kebelakang.

Dilihatnya wajah tampan khas bangun tidur yang menyeringai nakal.

"Devhhhhhh"

Teriak Caroline ketika devano memilin puting dan menghentak penisnya yang besar dan hangat pelan secara bersamaan.

"Ahhhh

"Devhhh

"Inihhhh

"Massss

Ucapan Caroline terputus ketika devano menarik tubuh Caroline untuk berada di atasnya.

" Milikmu yang meremas nya duluan babe. Jadi jangan salahkan, jika milikku meresponnya" Ucap devano di samping telinga Caroline.

Kini punggung putih mulus Caroline berada di dada bidang milik devano.

Dengan paha yang terbuka lebar, karena paksaan dari kaki devano membuat vagina Caroline tergelitik angin AC.

Kaki devano menahan kaki istrinya, dengan gerakan lembut devano menggoyangkan pinggang nya.

"Enghhh

Kepala Caroline yang berada di pundak devano beralih keatas menatap mata lekat suaminya.

"Devhhh. Aku kebelet pipishhh" Ucap Caroline dengan nafas terengah.

"Disini saja babe, sekalian basahh" Devano mengucapkan nya dengan godaan sambil menggigit pelan telinga istrinya.

"Devhhh, lepaskan. Aku ingin ke toilet" Caroline yang sudah blingsatan karena air seninya sudah di ujung tanduk.

Langsung melepaskan tangan devano yang melingkar di pinggangnya.

Caroline bangkit, kemudian terduduk.

"Anghhhh"

Desah Caroline ketika penis devano malah masuk semakin dalam akibat dirinya yang langsung mengangkat tubuh.

"Babe, kamu yang memulai" Ucap devano ikut terduduk dan kembali melingkarkan tangannya di pinggang dengan posesif.

Kaki devano yang masih menahan paha Caroline tampak semakin berani membukanya lebar.

"Devhhh, jangan dibukakhhh"
Teriak caroline karena kaki devano yang terus membuka pahanya lebar.

Devano yang sedang memangku caroline, mendekatkan bibirnya pada leher jenjang milik caroline.

Lidahnya terulur, menjilat leher caroline agar basah dan memudahkannya untuk mencecap dan menikmati setiap lekukan leher istrinya.

"Engghhhh"

"Devhhh, aku ingin pipishhh" Ucap caroline menutupi vaginanya dengan tangan karena angin AC terus menerpa miliknya.

Wangi bunga dan rasa manis, devano dapatkan ketika menghisap dan menciumi leher caroline.

Rasa dan aromanya begitu memabukkan bagi devano,  membuatnya terus berdiam disana.

"Devhh, aku sudah tidak tahan. Lepaskan" Pinta caroline dengan paksaan.

"Tidak apa babe. Ini akan semakin nikmat" Ucap devano lalu menggigit leher caroline.

"Akhhhhh" Teriak caroline karena gigitan devano pada lehernya yang terasa perih.

Devano yang sudah tidak tahan karena vagina istrinya semakin berkedut, langsung mendorong istrinya untuk menungging dan merasakan penis miliknya yang tertanam semakin dalam.

Tangan caroline bertumpu pada kasur untuk menahan berat tubuhnya, sedangkan kepalanya menengadah keatas menikmati rasa hangat dan sesak pada vaginanya.

Plok

Plok

Plok

Devano menggoyangkan pinggulnya pelan, dengan kepala berada di atas punggung caroline.

Cup

Cup

Devano menciumi setiap sudut punggung istrinya yang indah.

"Enghhhhh

"Devhhh, akuu ingin pipishhhh"

Ucap Caroline merasa hujaman devano pelan yang membuat dirinya ingin segera keluar.

Plok

Plok

Plokkk

Devano masih menciumi punggung caroline, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.

"Ahhhh

"Ahhhh

"Ahhhh

Devano tau istrinya itu mulai menikmati setiap sentuhan yang devano berikan.

Tangan devano yang berada di bokong istrinya kini berpindah pada klitolis caroline yang tampak bengkak saat di sentuh.

"Devhhh, jangan di sanahhh"

Ucap caroline ingin menahan tangan devano, namun sayang tangan devano lebih dulu sampai pada benda bengkak yang membuat caroline merasa keenakan.

"Ini anehhh devhhh"

"Devhhhh"

Ucap caroline karena merasakan sensasi baru yang tidak pernah ia sangka.

Air seni yang sudah diujung dan kenikmatan pada goyangan devano menjadi hal baru bagi caroline.

"Devhhh, aku takut" Ucap caroline merasa merinding dengan dua sensasi berbeda pada vaginanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jan lupa
Vote
Comment
Ikuti aku
Tencu gesss
Lope uuu 😘😘💕💕

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang