2.2 : Lemas

29K 552 4
                                    

WARNING 21+

Vibrator egg menjadi alat yang Devano ambil untuk mengenalkan Pada Caroline dunianya.

Ahhhh

Erang Caroline merasakan benda dingin memasuki vaginanya.

Devano kembali tersenyum. Melihat vibrator yang ia masukkan semakin di lahap kedalam oleh vagina istrinya.

"Besok akan menjadi pagi yang indah babe" Bisik Devano.

Lalu memasuki kamar mandi dan menyelesaikan aktivitasnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Devano tengah duduk di kursi dengan secangkir kopi di pagi hari.

Bibirnya tidak berhenti tersenyum, melihat istrinya yang masih terborgol dan belum bangun juga.

Kaki Devano melangkah mendekat dan menatap wajah Caroline yang matanya tertutup oleh dasi hitam.

Semua di tubuh istrinya berwarna hitam, yang tampak seksi di mata Devano.

Enghhhhhh

Caroline meregangkan tubuhnya, seketika terdiam.

Ketika tangannya merasa terhalangi. Dan dusut pandangnya yang hitam padahal matanya sudah terbuka.

Tangan Caroline terus memberontak membuat beberapa suara ribut di pagi hari yang cerah.

"Dev, Dev" Teriak Caroline karena gerak tubuhnya dibatasi.

Tidak ada jawaban.

Hanya senyuman yang Devano berikan tetapi tidak bisa di lihat Caroline.

"Devvvv, tolong Dev. Devano" Teriak Caroline merasa takut.

Devano mendekatkan kepalanya.

"Tenanglah babe. Aku di sampingmu" Ucap Devano.

Caroline yang mendengar suara suaminya menjadi tenang.

"Dev, tolong aku Dev. Aku tidak bisa bergerak. Bantu aku lepaskan" Ucap Caroline.

Devano semakin tersenyum, tangannya menyentuh pipi Caroline.

"Nikmati saja babe. Karena ini hukuman untukmu" Jawab Devano tangannya semakin turun menyentuh payudara Caroline.

"Lihatlah, bahkan mereka menikmatinya" Ucap Devano melihat puting istrinya kembali mengeras.

Devano melepaskan sentuhannya, kemudian melangkah.

Tap

Tap

Suara langkah Devano yang menjauh membuat Caroline merasa takut.

"Dev, jangan tinggalkan aku. Aku takut" Ucap Caroline dengan nada yang bergetar.

Tidak ada jawaban

"Dev, Devhhhhhh. Hah hah. Hentikan benda apa yang bergetar itu. Devhhh, tolong akuhh" Pinta Caroline air mata nya sudah keluar membasahi dasi hitam yang menutupi matanya.

Getaran kecil pada vagina Caroline membuat dirinya merasa aneh. Karena ia baru merasakannya.

"Hiksss, Dev. Aku takut" Ucap Caroline.

"Devvvv"

"Devvvv"

"Jangan tinggalkan aku"

Hiksss

Hiksss

Tidak ada jawaban apapun.

Devano masih berdiam di tempat, tangannya menggeser tombol paling atas

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang