2.5 : Pergi

22.8K 614 17
                                    

Caroline yang dari tadi menutup matanya, menjadi menatap devano dalam.

"Tapi dia memeluk lenganmu di depan banyak orang Dev. Apa kamu lupa siapa istrimu" Ucap Caroline

"Hei, aku tidak mungkin lupa punya istri cantik seperti mu babe. Baiklah maafkan aku. Aku akan lebih berhati-hati kedepannya" Ucap Devano.

"Terserah" Ucap Caroline mata kembali tertutup menikmati air hangat yang membuat Caroline tanpa sadar tertidur.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya, Caroline menuruni tangga.

Pandangannya hanya fokus pada pintu besar yang masih tertutup.

Kaki Caroline terus melangkah menuju pintu besar yang tertutup.

"Selamat pagi nyonya, apakah anda memerlukan sesuatu? " Ucap Sonny kepala pelayan di mansion.

"Pagi Sonny, tolong siapkan mobil" Ucap Caroline.

"Tuan sedang bersiap, nyonya akan di antar tuan" Ucap Sonny.

Caroline menatap Sonny, rambut yang tersusun rapi dan sosok keibuannya yang membuat Caroline nyaman.

Bukan keinginan Caroline memanggil Sonny dengan namanya, tetapi Sonny sendiri yang bilang ia lebih merasa nyaman jika nyonya nya memanggil dirinya dengan nama saja.

Seperti biasa suaminya itu sudah memerintah segalanya.

"Sonny maafkan aku, tetapi aku ingin pergi sendiri" Ucap Caroline.

"Nyonya, tuan sudah selesai bersiap" Ucap Sonny, membungkuk dan mengundurkan dirinya.

Caroline mendengar langkah kaki melalui tangga, dirinya berbalik.

Melihat sosok suaminya yang sudah rapi dengan jas dan tubuhnya yang bugar, tentu saja dengan senyumnya.

"Biarkan aku yang menyetir" Ucap Caroline melangkahkan kakinya, menuju pintu yang dibuka para pelayan.

Semuanya menunduk melihat nyonya mereka berjalan dengan cepat.

Caroline melangkahkan kakinya menuju supir yang memegang kunci.

"Devano sudah memberikan ijin, aku yang akan menyetir. Terima kasih" Ucap Caroline dengan senyum lembutnya kepada Pieter.

Pieter melihat sosok yang sedang melewati pintu dan orang tersebut menganggukkan kepalanya.

"Baik nyonya, silakan" Ucap Pieter memberikan kunci.

Baru beberapa langkah Pieter ingin membukakan pintu sebelah untuk tuannya, Caroline berteriak.

"Jangan biarkan tuan mu menjadi pria manja" Ucap Caroline, lalu dirinya menaiki mobil dan menutupnya.

Melihat Devano yang masih berjalan santai kearahnya, dan Pieter yang tidak jadi membukakan pintu membuat Caroline menyunggingkan senyumnya.

Tangan Caroline memasukkan kunci mobil dan memutarnya, kakinya langsung menancapkan gas.

Senyum Caroline cerah ketika melihat kaca spion mobil di sana semua orang tampak kaget dan bingung terutama suaminya.

"Rasakan" Ucap Caroline pada diri sendiri.

Mobilnya terus melaju meninggalkan pekarangan rumah.

Sedangkan di depan mansion, Devano yang tidak percaya ditinggalkan menyunggingkan senyumnya.

"Hahhahahha" Tawa Devano.

Semua orang saling memandang, terheran dengan tingkah tuan mereka yang tertawa lepas.

"Saya akan menyiapkan mobil yang lain tuan" Ucap Pieter.

Devano mengangguk, membuat Pieter meninggalkan pekarangan mansion dan menuju parkir mobil.

"Istriku benar-benar lucu" Ucap Devano pada diri sendiri, namun terdengar oleh Butler dan pelayan disana.

Mereka semua hanya bisa diam, berpikir jika nyonya mereka benar-benar telah mengubah tuan mereka.

Caroline masih sibuk mengendarai mobil yang ia gunakan, rasa bosan dan kesal membuat Caroline mengalihkan arah lajunya.

Awalnya Caroline ingin pergi melihat ke kantornya tetapi ia urungkan untuk mengubah suasana hatinya.

Caroline berputar, kini arah lajunya menuju kota lain yang memiliki udara segar khas pegunungan.

Sebuah desa kecil menjadi tujuan Caroline, hawa dan pemandangan yang segar dan menyejukkan menjadi alasan Caroline untuk melepas rasa kesal dan marah kepada suaminya.

Mobil berhenti pada penginapan kecil yang sudah biasa baginya untuk tinggal di sana.

Villa dengan dua lantai dan kolam renang kecil menjadi tempat Caroline dan para sahabatnya menikmati libur semester.

Kaki Caroline melangkah memasuki villa tanpa membawa apapun di tangannya.

Caroline hanya ingin menginap semalam, meninggalkan suami yang menyiksanya dengan sembarangan.

Selesai melakukan checkin, Caroline kembali melajukan mobil yang ia gunakan, Danau menjadi tujuan keduanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vote
Coment
Ikuti
Update tiap malam minggu
Tencuu gesss 🥰🥰💕💕💕

16/07/22

CEO Sang Mafia 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang