"Terlalu dekat"
Pria bertubuh kekar itu berdiri dengan keadaan kedua tangan yang bertumpu pada pagar balkon kamarnya, termenung bersama pikiran sendiri yang dipenuhi oleh laki laki yang sempat bersamanya tadi
"Terlalu rapat"
Otot otot lengannya nampak begitu jelas terbentuk ketika secara tak sadar dirinya meremat pinggiran pagar yang kekuatannya cukup untuk membuat orang mati kehabisan nafas, terhitung lima belas menit dia berdiam di sana— dilingkupi rasa yang tidak bisa dia jelaskan. Laki laki yang dia sentuh tadi sangat mempengaruhi isi otaknya sekarang
Kenapa rasanya hangat sekali?
—sir?"
Dia berbalik, mendapati Jaehyun yang melihat kearahnya dengan tatapan cemas
•—•
"Kumohon sekali saja.. "
"Tuan maaf tapi ini tid—"
Perkataan nya terhenti, matanya membulat terkejut saat melihat orang yang berada di belakang. Perempuan dengan anjing di pangkuan nya segera mengambil langkah mundur, membiarkan hewan itu berpindah tangan pada laki laki yang sedang kegirangan memekik senang
"Lucu nyaaa aishh aku ingin memeliha—eh"
Tubuh rampingnya tertarik ke belakang, terlihat reaksi terkejut di wajahnya disaat kepala itu menoleh mewajahi pria yang menyandang status sebagai suaminya berada di sana
"Tuan Jeon.." cicitnya pelan
Jeongguk mengambil anjing kecil itu dari lengan sang empu, kemudian menyerahkan sendiri pada perempuan yang masih tertunduk sopan juga takut tepat lima langkah di depan
"Ambil itu kembali dan saya minta jangan biarkan saya melihatnya lagi"
"Baik tuan, saya permisi"
Setelahnya perempuan itu pergi, dengan sepeda kayuh yang biasa ia pakai untuk mengantar susu dia meninggalkan rumah besar kediaman putra Jeon
Jaehyun menatap khawatir, kepala kecil Taehyung menunduk di hadapan majikannya. Sungguh dia tidak bermaksud ingin membuat Taehyung berada dalam masalah, namun tidak ada cara lain agar Taehyung bisa mengerti secara langsung apa yang tidak boleh dia lakukan di rumah ini
"Tuan—"
"Masuk"
Begitu Jeongguk melangkah masuk, dengan secepat kilat Taehyung mengikutinya dari belakang. Dia memukuli kening sendiri berulang kali sembari mengumpat pada diri sendiri, membodohi sikap kekanak-kanakan nya tadi
Apa itu tadi taehyung? Hanya karna anjing kecil! Bukan itu bukan sebatas hanya! tapi itu anjing kecil aku tidak bisa menahannya lagiii
"Apa yang ada dalam pikiran mu?"
Taehyung meneguk ludah kasar, terasa berat sekali untuk berbicara namun dia juga ingin membela diri atas perbuatan yang menurutnya bukanlah sebuah kesalahan
"Apa?" balas Taehyung memberanikan diri menatap mata sang tuan tinggi
Jeongguk membalas tatapannya tenang, tidak ada raut kesal ataupun marah yang melingkupi wajahnya saat ini. Berbeda dengan Taehyung yang sudah terlihat paling tersulut emosi di sini
KAMU SEDANG MEMBACA
ooqʎpuɐƆ || KV 1 END
FantasíaPemuda kiriman orang tuanya untuk putra kebanggaan mereka, pria tampan namun begitu irit dengan senyuman berkeinginan memiliki keturunan tanpa adanya ikatan pernikahan Bukan sebuah paksaan, namun sang pemuda menjalankannya dengan perasaan yang tidak...