Chapter 7

4.9K 503 24
                                    

Candyboo

Kedua mata Taehyung terbuka dengan deru napas yang tersengal, peluh sedikit membasahi pelipis nya hingga leher menunjukkan ekspresi takut serta terkejut secara bersamaan

"Astaga"

Segera dia menoleh kearah samping, mendapati pria pemilik rahang tegas yang masih terlelap tepat di samping nya. Dalam sela mimpinya sekalipun suaminya itu tetap terlihat menawan

"Pukul berapa sekarang?"

Sepertinya ini masih larut malam, keadaan di luar hujan deras disertai kilat yang sesekali menyambar kearah jendela yang tertutupi tirai panjang

Taehyung menghela napas lelah

Terbangun akibat mimpi buruk itu sungguh tidak enak, dia akan terjaga sepanjang malam dengan bayang bayang mimpi yang masih terlintas di pikiran nya

"Kenapa terasa sangat nyata"

Dia menatap langit langit, memikirkan mimpi yang akhir akhir ini sering dia alami di setiap tidurnya

Candyboo

Lamunan nya seketika terhenti ketika suara gaduh petir di luar seakan bertengkar menyapa indera pendengaran nya, membuat isi otaknya sekarang buyar dalam hitungan detik saja. Secara panik dia mengamati kondisi tubuh sendiri saat ini, matanya sedikit membelakak terkejut

Sebelumnya keadaan Taehyung tidak seperti ini

Dua kancing piyama yang terlepas, serta bibir yang kembali dia rasa membengkak merah. Dirinya melirik kearah pria yang tak lain adalah suaminya, itu tidak mungkin

Apa saat tidur Taehyung mengigau? Kemudian secara tak sadar dia menggigiti bibir sendiri kuat kuat dan akibat dirinya yang tidak bisa diam menyebabkan dua kancing bajunya terlepas? Taehyung tidak menyadari itu, namun keadaan nya sekarang sama seperti apa yang ada dalam mimpinya tadi

Dia meremat selimut takut, menatap seisi ruangan yang gelap tanpa sedikit cahaya sekalipun. Kesadaran nya berpikir jika ada orang lain yang berusaha melecehkan

"Jangan apa apakan aku sebelum suamiku sendiri yang menyentuh ku sialan" cicitnya pelan

Obsidian nya menangkap posisi tidur Jeongguk yang tidak berubah, terlentang dengan tangan yang disimpan di atas perut. Bahkan pakaian dia tidak ada yang berubah, tetap sama seperti sebelum mereka terlelap tadi malam

Suara hujan yang semakin deras membuat Taehyung semakin diselimuti rasa takut, nyali nya terhadap hal hal mistis lebih kecil dibanding rasa takut pada pria disamping nya

"S-suamiku"

Dia berniat membangunkan Jeongguk tapi dia takut jika pria itu bangun dan malah memarahinya lalu meninggalkan dia seorang diri dikamar itu terdengar lebih horor

Taehyung bisa mati ketakutan disini

Dia kemudian masuk kedalam selimut, menggeser posisinya lebih dekat dengan Jeongguk hingga lengan mereka saling bersentuhan

"AAAAAAAAAAAAA"

Bersamaan dengan itu petir menyambar, terdengar seperti ledakan dari luar rumah. Dengan cepat dirinya menempel pada tubuh suaminya, memeluk erat tubuhnya dan membenamkan wajah pada ceruk lehernya. Jeritan itu cukup untuk membuat sang empu terbangun, terkejut melihat sesuatu yang melekat erat di tubuhnya. Jeongguk tertegun sebentar menyadari pundak orang itu tengah bergetar ketakutan

Hasrat diri ingin mendorong jauh orang itu namun urung ketika Taehyung semakin mengeratkan pelukan disertai bisikan kecil "suamiku" tepat disamping telinga nya

Jeongguk kemudian sedikit melonggarkan pelukan, mengangkat satu lengannya dan membiarkan menjadi bantalan untuk Taehyung tidur

"Ssshhh saya disini"

Tangannya mengusap rambut Taehyung lembut sembari berbisik dengan sangat halus pada telinganya membuat sang empu sedikit terbawa suasana tenang serta hangat secara bersamaan, pundak yang tadinya bergetar ketakutan itu beralih menjadi tenang kembali, dapat Jeongguk rasakan deru napas yang teratur menyentuh permukaan kulitnya dibagian leher

Pelukan erat itu sedikit melemas, sepertinya Taehyung mulai tertidur disela perlakuan lembut yang diberikan Jeongguk kepadanya namun tetap kembali mengerat jika Jeongguk mencoba melepaskan diri

"Tidurlah candyboo saya bersamamu"

Dan saat itu juga dunia mimpi kembali menyelimuti Taehyung

•—•

"Sir nyonya besar akan berkunjung malam ini, kabarnya beliau datang bersama putra kedua Jeon beserta keluarga kecilnya"

Jeongguk yang tengah menyesap secangkir kopi nya terdiam, menoleh pada Jaehyun yang berdiri di hadapan meja kerja dengan gestur tubuh yang sedikit membungkuk sopan

"Katakan jadwal saya sibuk"

"Baik sir"

Jawaban yang diberikan Jeongguk sudah lebih dari cukup, tidak ada satupun yang dapat menyanggah ataupun menolak nya

Memang sangat sulit untuk membuat janji bersama dengan pria Jeon sekalipun dia adalah nyonya Jeon sendiri tapi sebagai ibu yang sangat mengerti dengan baik bagaimana sikap anaknya, nyonya Jeon selalu menghargai hal itu

Sejauh ini Jeongguk tidak pernah mengecewakan sang ibu, sedari usia nya masih 10 tahun sikap yang ditunjukkan tidak pernah berubah, dia merupakan anak yang patuh, selalu menjadi anak yang baik dan juga mengikuti segala ucapan dari ibunya



"Tuan muda Taehyung"

"Ada apa Jae?"

Jaehyun sudah sangat akrab dengan Taehyung sekarang, belakangan ini dia tidak begitu sungkan jika berbicara padanya namun tetap berhati hati dan sadar akan posisinya siapa dirumah ini. Dia mendudukkan tubuh sendiri tepat disamping Taehyung sedikit mendekatkan wajah dan memberi gestur berbisik

"Nyonya Jeon malam ini akan kemari, sir Jeon tidak memberikan ijin tapi kemungkinan besar larangan itu akan dilanggar oleh beliau"

Taehyung mengerutkan alis bingung "kenapa?"

"Tentu saja karena mu Jeon Taehyung"

"Hah???"










Tbc

ooqʎpuɐƆ || KV 1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang