Keadaan meja makan yang tersusun lebih dari lima kursi itu hanya diduduki oleh sepasang manusia yang sibuk dengan santapan makan malam mereka. Tak ada siapapun kecuali mereka berdua, bahkan laki laki yang mengaku orang kepercayaan keluarga Jeon ini pun tidak terlihat batang hidung nya
Sang pria Jeon makan dengan tenang pada kursinya bersama suami kecil di samping yang sudah selesai dengan makan malam nya lebih dulu. Terduduk mengamati keadaan rumah yang sepi layaknya tak terhuni, sesekali dia mencuri pandang— mengamati cara suaminya makan tanpa berekspresi
Mendadak tiupan angin kecil menyapu permukaan kulit Taehyung, angin malam yang begitu dingin. Taehyung bergidik takut, melihat bagaimana seisi rumah ini hanya ada dia dengan suaminya saja berdua. Hatinya berkata dia tidak ingin jauh jauh dengan Jeongguk. Karna hanya ada pria itu saja yang tersisa di rumah ini selama Jaehyun dipanggil oleh sang ibu mertua untuk mengurus beberapa keperluan rumah nyonya Jeon sendiri
"Tuanku..."
Yang dipanggil melirik, sembari mulutnya sibuk mengunyah dan menghabiskan sisa makanan pada piring nya
"A-apa tuan ada pekerjaan setelah ini?"
Jeongguk meneguk air minum nya sampai tandas, mengelap mulut dengan tisu kemudian sekilas mengangguk kecil. Melihat anggukan tersebut mata kucing Taehyung bergerak cemas. Dia memainkan ujung bajunya dan menggigit bawah bibir gugup
"Kenapa?" tanya Jeongguk yang kemudian mengangkat pandangan mencoba menatap sang lawan bicara. Taehyung menggeleng, membuat Jeongguk merasa cukup atas jawaban dari pertanyaan yang dia lontarkan. Dia kemudian bangkit dari kursi— melangkah pergi yang sontak membuat Taehyung reflek mengikutinya dari belakang
Sadar akan suami kecil nya itu mengikuti, Jeongguk tanpa aba aba menghentikan langkah sampai sampai punggung kokoh itu menubruk orang yang ada di belakang nya
"Adoh-!" pekik Taehyung mengambil langkah mundur sembari mengusap dahinya yang baru saja terbentur oleh kerasnya punggung sang dominan
Jeongguk menghela napas jengah, berbalik guna mewajahi sang empu
"Maaf— tidak! maksud ku, tuan biarkan aku ikut, tidak ada siapa siapa dirumah ini. Kumohon biarkan aku ikut please.."
Jeongguk menatap tajam manik kucing Taehyung, rahang nya mengeras hingga menimbulkan garis garis otot begitu jelas di sana, ia kemudian mendekat— memposisikan bibir tepat di samping telinga Taehyung
"Saya tidak suka orang yang mengganggu pekerjaan saya kim, jangan berlebihan kita ini masih di dalam rumah yang sama"
•—•"Aku tidak bisa tidur"
"—Tuan, ini hampir tengah malam, sebaiknya tuan tidur sebelum sir Jeon tau kalau tuan berusaha menunggunya"
"Astaga siapa bilang aku menunggunya?! Tidak sama sekali, aku benar benar tidak bisa tidur!"
"—Tuan yakin tidak menunggu Sir? Sir Jeon bisa tidak kembali ke kamarnya jika dia mau tuan"
"Yak! Jung Jaehyun! Tidak bisa begitu, aku harap dia kembali ke kamar agar aku bisa tidur dengan tenang"
Taehyung memutar bola matanya kesal. Bagaimana bisa suaminya itu tidak kembali ke kamar? Lalu bagaimana cara dia bisa tidur? Bodoh sekali, untuk apa dirinya berjaga semalaman jika akhirnnya Jeongguk tidak kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
ooqʎpuɐƆ || KV 1 END
FantasíaPemuda kiriman orang tuanya untuk putra kebanggaan mereka, pria tampan namun begitu irit dengan senyuman berkeinginan memiliki keturunan tanpa adanya ikatan pernikahan Bukan sebuah paksaan, namun sang pemuda menjalankannya dengan perasaan yang tidak...