Chapter 18

4.5K 447 11
                                    

"Tuan!"

Tubuh ringkih itu dibopong keluar oleh kedua pria bertubuh besar, wajahnya yang pucat pasi dengan mata yang sedikit terbuka hanya mampu terbatuk dan pasrah saat tubuhnya melayang di udara

Dengan pandangan kabur dia melihat sekeliling, atap atap tinggi perlahan mulai menghilang di penglihatan. Dia mengusap dadanya lemas, sebelum mengernyit ngilu merasakan sesak dan bayangan tangan masih melingkar di lehernya yang baginya hampir terputus

•••

Tuk

Tuk

Suara ketukan pintu mengusik kegiatan kedua insan penghuni kamar didalam nya, Taehyung yang mendengar gangguan tersebut. Membuatnya secara paksa melepaskan ciuman bibir sepihak sekuat tenaga, yang hampir melukai bibir sendiri disaat kuasa suaminya sungguh bukan main jangankan untuk melepaskan diri sekedar untuk mengambil napas saja rasanya tidak mungkin. Hal nekat yang baru saja dia lakukan membuat Jeongguk mengerutkan kening menatap nya tak suka

"Ada yang memanggil mu"

Jeongguk terdiam untuk beberapa saat, matanya tak berpindah dari atensi yang tertuju pada mata kucing didepannya. Seakan jika dia pandangan itu berpindah maka mangsa yang berada dibawah kuasanya akan melarikan diri. Mendengarkan dengan baik bunyi ketukan pintu berulang disertai panggilan namanya seksama

Yang ditatap kini tengah berjuang agar tidak terserang asma mendadak lagi. Dia ikut mendengarkan bunyi pintu diketuk dari luar dengan perasaan hati gugup, bagaimana tidak? siapa yang tahan dengan tatapan Jeon Jeongguk seperti itu? Alis yang dia angkat naik, kemudian tanpa ambil pusing mengetahui hal itu suaminya memilih acuh dan beralih menyambar pucuk dada kesukaan nya yang menganggur

Terasa seperti mendapat sengatan listrik, tubuh Taehyung spontan bergetar. Kala mulut hangat suaminya kembali menyentuh dua bulatan kecil sensitif miliknya yang sudah sedaritadi menegang, rasanya luar biasa. Enak. Dia tak kuasa menahan lenguhan lagi, kembali melenguh serak bersama rambut suaminya yang dia jambak pelan

Tenggelam pada kenikmatan duniawi yang suaminya berikan, Taehyung kembali tersadar, mengingat orang itu masih ada diluar kamar mereka terdengar dari ketukan pintu yang terus berbunyi meski sempat terendam suaranya oleh lenguhan Taehyung barusan. Merasa tidak tenang atas kelakuan seseorang dari luar yang tak henti menyebut nama suaminya, Taehyung tidak bodoh untuk tidak menyadari jika ada hal lebih penting yang harus suaminya lakukan dibanding memanjakan dada miliknya. Dari bagaimana orang tersebut berani sekali mengganggu majikan nya berulang kali, bahkan ketika Jeongguk tidak melakukan pergerakan barang sejengkal

"Emh-suamiku.."

Dengan desahan yang dibuat selemas mungkin Taehyung mencoba merayu Jeongguk untuk berhenti barang sebentar, dengan berhati hati dia berusaha menjauhkan mulut suaminya dari dada meski terdengar mustahil. Bukannya berhenti Jeongguk malah menggenggam kedua tangan Taehyung hingga jemari keduanya saling bertautan, mengunci pergerakkan kucing kecilnya yang semakin pasrah dibawah kuasanya, masih menikmati pucuk dada tersebut dengan khidmat, lidah Jeongguk tak henti menjilati dan membasahi benda mungil basah yang setelahnya dia hisap perlahan

Ahh astaga aku bisa gila..

"Ahhh t-temui dia terlebih dahulu.."

Suaminya itu tak bergerak sedikit pun dari tempat nya, tetap mengukung tubuh nya dari atas dengan mulut yang tak henti bekerja memainkan kedua puting nya

ooqʎpuɐƆ || KV 1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang