"Morning candyboo"
Taehyung tersenyum manis ketika kedua matanya terbuka hal pertama yang dia lihat adalah Jeongguk dengan stelan kerja tengah mengukung tubuh nya dari atas, dia menggeliat meregangkan otot tubuhnya kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Jeongguk
"Saya pulang larut hari ini is that okay hm?"
Kepala dengan rambut berantakan itu mengangguk kecil, dia terkekeh kecil ketika merasakan geli saat Jeongguk menjatuhkan ciuman di dagu nya
"Jangan terlalu malam aku akan bosan"
Jeongguk mengangguk, dia kemudian bangkit dari kasur dan meraih jas kerja miliknya yang dia taruh pada sofa disamping nakas. Selagi membenahi penampilan, Taehyung ikut bangun dan beranjak turun melangkah menghampiri suaminya. Mengambil alih tangan yang sedang bekerja memasang dasi, dengan lihai Taehyung merangkai benda tersebut pada leher nya tanpa kendala yang kemudian mendapat kecupan dikening sebagai bentuk ucapan terimakasih
"Tampan"
"Saya tau"
Taehyung terkekeh renyah dia menepuk bahu Jeongguk sebelum akhirnya merapatkan tubuh mereka untuk sekedar berbagi kehangatan dengan pelukan. Jeongguk membalas pelukan sang empu, mendekap nya erat dan mencium bahu Taehyung sekilas
”Ada apa? kau baik?"
"Hanya ingin memeluk mu tuanku, tidak boleh?"
Mendengar itu Jeongguk mengeratkan pelukan pada tubuh ramping suami kecilnya, dia menghirup aroma tubuh Taehyung rakus seakan wangi candu itu merupakan oksigen yang harus selalu dia hirup setiap detik nya
"Kita berpelukan setiap malam nya"
Taehyung melonggarkan pelukan, beralih menatap mata Jeongguk yang juga terjerat kontak mata antar keduanya
"Jadi jawabannya boleh atau tidak?"
"Boleh"
•
•
•"Apa yang akan dilakukan suamiku setelah nanti kita berpisah?"
"Kenapa? tuan tidak senang dengan pernikahan ini?"
Taehyung menoleh pada Jaehyun yang setia berada disamping nya, dia termenung akan jawaban dari pekerja nya. Pikiran nya tak berhenti membayangkan perpisahan yang akan menjadi akhir dari kisah cinta mereka
"Kontrak ku hanya tersisa lima bulan"
"Jika tuan mengandung kontrak itu bisa diperpanjang—"
"Lalu bagaimana jika tidak?"
Jaehyun melempar pakan ikan kedalam kolam dua meter dibawah nya sebelum kembali menolehkan wajah pada lawan bicaranya yang sedari tadi terduduk dengan posisi kaki yang dipeluk
"Jika tidak maka tidak masalah"
Mata kucing itu menatap Jaehyun putus asa, rasanya pekerja nya itu sudah siap kehilangan dia di rumah ini. Lagipula siapa dia? dia bukan orang penting disini lalu apa yang harus mereka sesali jika Taehyung pergi?
"Apa yang harus tuan khawatirkan? kertas itu tidak ada apa apa nya selama bukan sir Jeon sendiri yang memberikan keputusan"
"Sekalipun dia nyo—"
"Sekalipun dia adalah nyonya Jeon tuan" jelas Jaehyun disertai senyuman manis pada Taehyung
•
•
•Pria yang dikenal sebagai sepupu pemilik Jeon's company itu terlihat memasuki ruang kerja milik Jeongguk. Rutinitas setiap hari nya di kantor bermain untuk sekedar mengganggu sepupunya itu di jam istirahat
Jeongguk terlihat tengah berkutat dengan beberapa berkas di tangan nya, sangat sibuk pikirnya. Satu tangan memegang pena, matanya yang fokus bahkan tidak sempat hanya untuk berkedip dari layar laptop
"Apa lagi yang sudah kau perbuat Jeon, gosip kantor semakin panas setiap harinya"
"Apa? soal bercinta saat meeting berlangsung?"
"WHAT THE FUCK?! HELL JEON"
Eunwoo dengan mulut menganga dan mata yang melotot mematung ditempat nya menatap tak percaya pada sepupunya yang menimpali tanpa beban, dia terlihat tenang seolah penuturan nya itu bukan hal yang mengejutkan
"Bagaimana bis—"
tok tok
"Permisi, selamat siang sir boleh saya masuk?"
Mendengar suara wanita yang mengintrupsi obrolan mereka, keduanya saling bertatapan dan memberi kode siapa yang baru saja mengetuk pintu karena sebelumnya Jeongguk jarang berinteraksi dengan wanita bahkan sekretaris nya jarang sekali mendatangi ruang kerja nya sebelum dia sendiri yang meminta
"Masuk" Eunwoo mempersilakan wanita itu untuk masuk, dia berbalik dan mengganti posisinya menjadi menghadap pada pintu sembari bersandar di meja kerja yang berada dibelakang nya
Jeongguk menghentikan pekerjaan nya, ikut mengalihkan atensi nya pada pintu yang didorong perlahan dari luar menampilkan karyawan wanita berambut pirang tersenyum dengan membawa satu barang di tangan nya
"Silahkan mas—"
"Ada perlu apa?"
Ucapan Eunwoo terpotong begitu wanita itu berdiri didepan pintu, baru saja kaki dengan balutan heels dan rok pendek itu akan melangkah, Jeongguk segera bertanya yang membuat wanita tersebut diam ditempat nya
"Aku ingin memberikan makan—"
"Keluar"
"Jeon—"
"Saya bilang keluar dan jangan pernah bertindak seperti orang idiot kemari, saya tidak punya waktu untuk berurusan dengan orang orang bodoh"
"Tap—"
Titt
"Yes sir?"
"Kirimkan satpam kemari"
Eunwoo menghela nafas lelah melihat respon Jeongguk terbilang kasar, dia sudah berusaha berbicara namun selalu dipotong oleh Jeongguk tanpa mendengar ucapannya barang sekali
"Cha jika kau ingin berguna bawa pergi dia dari sini"
kasih konflik ringan ya menuju end
thanks for ur support
KAMU SEDANG MEMBACA
ooqʎpuɐƆ || KV 1 END
FantasíaPemuda kiriman orang tuanya untuk putra kebanggaan mereka, pria tampan namun begitu irit dengan senyuman berkeinginan memiliki keturunan tanpa adanya ikatan pernikahan Bukan sebuah paksaan, namun sang pemuda menjalankannya dengan perasaan yang tidak...