Chapter 27

5.4K 345 15
                                    

Taehyung terbangun dari tidur panjangnya yang terasa sangat lelap, membuka kedua mata menemukan sorotan cahaya lampu pada langit langit yang kosong. Obsidian nya bergerak tak tau arah, mencoba menjelaskan penglihatan nya yang kabur dengan menghindari cahaya lampu yang terbentang tepat diatas kepalanya

"A—aw"

Sampaikan pada sir Jeon jika tuan muda sudah bangun

Kepala kecil itu segera menoleh kearah sumber suara, dimana pintu yang berada di ujung ruangan sedikit terbuka bersama dua pria besar yang Taehyung tidak kenali. Menyadari hal itu matanya membulat terkejut, segera panik setelah tersadar akan keberadaannya yang tidak dia ketahui ada dimana

Sebelumnya dia tertidur di kamarnya sendiri

Mendadak napas Taehyung serasa memendek, jantungnya berdegup kencang hingga dia bisa mendengar setiap detakan jantung yang menembus luar bajunya. Manik kucing itu melihat sekeliling, pandangannya mengedar ke segala penjuru ruangan, mengamati ruangan yang hampir mirip seperti sebuah kamar, namun ini terbilang sangat kosong untuk ukuran kamar jika hanya diisi dengan satu ranjang dengan dua set sofa di seberang

Manik kucing Taehyung kembali membola ketika menemukan pantulan dirinya ada pada dinding kaca yang menjadi tembok dari kamar tersebut

Bukan kaca, melainkan cermin besar yang luasnya memenuhi sudut dinding disana

Ckleck

"AAAAA—"

"Ssssttt..hey it's okay.."

Panik menyergap Taehyung disaat pintu itu terbuka dari luar, menghadirkan Jeongguk. Sang suami yang dia pikir merupakan orang yang sama seperti pria bertubuh besar sebelumnya. Kedua pria yang mungkin saja akan mencelakai dia disini, namun beruntung pikirannya tidak sejalan dengan realita. Taehyung dengan tubuh bergetar ketakutan segera merentangkan tangan, meminta pelukan yang tanpa menunggu waktu segera direngkuh lembut oleh sang suami

"Suamiku..." cicit Taehyung

"Saya disini sayang"

Jeongguk memberikannya pelukan hangat, hanya dekapan singkat yang kemudian dia melepaskan pelukannya perlahan. Menatap kucing kecil itu ketakutan Jeongguk tak tega untuk membiarkannya tenggelam oleh kepanikan, dia meraih segelas air dari nakas kemudian memberikannya pada Taehyung

"Dihabiskan"

Taehyung menurut, meneguk air itu hingga tandas tak tersisa. Perlahan rasa panik nya berangsur reda, kembali mengembalikan atensi nya pada sang tuan yang setia duduk di sisi ranjang dengan tatapan menenangkan hatinya. Dirinya merasa aman meskipun terlihat sedikit aneh, Taehyung belum pernah melihat suaminya tersenyum begitu lama seperti saat ini, bahkan kurva di bibirnya tidak kunjung menghilang sampai sekarang

"Suamiku.."

"Hm?" Jeongguk mengelus tangan suami kecilnya itu lembut, membawanya pada kecupan di punggung tangan si kucing kecil, selagi terus menunggu sampai sang empu menyelesaikan perkataan yang akan dilontarkan untuknya

"Kau tidak akan membuang ku bukan?"

Taehyung menelan ludah kasar detik itu juga, pikirannya tidak bisa lagi berpikir positif saat melihat pemandangan asing tergambar di depan matanya. Ruangan tertutup tanpa jendela, penerangan yang kuat, single bed cukup besar, lalu dinding cermin yang menambah kesan ambigu tempat ini

Jeongguk tersenyum, kali ini lebih lebar dari biasanya. Manis, benar benar senyuman hangat yang hanya dia tunjukkan pada Taehyung. Menarik dagu runcing suaminya untuk dia tatap dari dekat, Jeongguk mengusap bibir bawah sang empu sebelum berbicara

ooqʎpuɐƆ || KV 1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang