"Sudah berkembang?"
"Apa yang sudah?-
"-tentu saja bibit mu Jeon"
Belum sempat Jeongguk menarik nafas, pria dengan seorang balita di pangkuannya langsung menjawab pertanyaan yang bukan tertuju untuk nya
Keadaan begitu hening, semua mata melirik ke arah pria bermarga Jeon- yang terlihat sangat tenang duduk berhadapan dengan nyonya besar, di samping nya terduduk pria tampan, dia dikenal sebagai putra kedua dari keluarga Jeon.
Tidak ada yang berbicara, semua menyimak keadaan yang tidak bisa dijelaskan bagaimana situasi nya saat ini. Beralih pada pemuda yang terduduk di samping dominan nya juga hanya diam membisu. Meremat pakaian sendiri dan sesekali memainkan jari lentiknya tampak gugup, tertunduk sampai sampai wajah nya tak terlihat oleh se siapapun yang melihat.
"Taehyung"
"Hah? oh- iya? nyonya?"
Segera dagu itu terangkat, sigap mewajahi orang yang baru saja memanggil namanya. Wanita tua di depannya tersenyum manis, begitu singkat namun itu cukup ramah bagi Taehyung yang membalas senyuman nya dengan anggukan kecil.
"Panggil aku ibu"
Taehyung menelan ludahnya kasar "Baik ibu" cicitnya pelan
"Tidak baik menunda lebih lama lagi bukan? keinginan ku selalu terpenuhi, dan aku yakin-
Wanita tua itu menghentikan kalimatnya- mengubah posisi duduk menjadi tegak kemudian melirik ke arah Taehyung dengan tatapan mata lekat disertai senyum tipis mengukir di wajah nya yang elok
sebelum melanjutkan -
-kamu bisa memenuhi keinginan ku yang satu ini"
•••
"sshh sakitt.."
"Ini akan segera berakhir, hanya sedikit lagi"
Begitu lirih dia berbicara, meremat pundak tegap itu kuat-kuat. Bibirnya terbuka dengan mata dia pejamkan erat menahan sakit sekaligus rasa aneh yang baginya ini merupakan hal baru untuk dia rasakan
"Candyboo.."
Yang dipanggil membuka mata perlahan, bulir air mata menetes mengenai sprei di bawahnya- membuat orang yang tengah mengungkungnya saat ini terbuai oleh pemandangan sosok si kucing yang tampak semakin bergairah di bawah kuasanya.
Melihat mata indah itu meneteskan air mata, tangan besar nya seseorang segera mengusap mata cantik tersebut penuh perasaan.
Kemudian lehernya menengadah ke atas, mulutnya berdesis pelan sembari menggigit bibir bawah kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ooqʎpuɐƆ || KV 1 END
FantasíaPemuda kiriman orang tuanya untuk putra kebanggaan mereka, pria tampan namun begitu irit dengan senyuman berkeinginan memiliki keturunan tanpa adanya ikatan pernikahan Bukan sebuah paksaan, namun sang pemuda menjalankannya dengan perasaan yang tidak...