23. Namjoon Jurney

13 3 0
                                    

Namjoon menghela nafas mendengar berita tentang JYP hari ini, ia jadi teringat kasus yang ia kerjakan bersama mantan detektif di kantor magangnya dulu. ia langsung beranjak dari meja kerjanya ketika mendengar suara tangisan putri kecilnya.

"aigoo.. nari-ya.. kenapa kau menangis... kau haus? "sahut namjoon mencoba membuat bayinya berhenti menangis. Ia menggendongnya sambil memberikan ASI yang sudah di siapkan Yuiko sebelum keluar rumah.

"aigoo.. kau haus gechi.. sebentar lagi eomma pulang uhm.. "sahut namjoon membawa putri kecilnya ke ruang kerja sambil bersantai menyuapi na ri ASI.

Namjoon melirik ponselnya yang berdering dan segera meraih Android yang ada di meja kerja.

"namjoon-a, kau di rumah?"sahut ayahnya ketika namja berkacamata itu mengangkat telpon.

"abeoji, ne, neo eodiso?"

"Ilsan... "

"hmm.. Ilsan.. ? aku kira kau disini?"

"kau pikir aku menelponmu karena aku di Ilsan.. aku ingin melihat cucuku, kebetulan tugasku selesai, aku akan main ke apartementmu... "

"aah jinjja.. abeoji kau akan menginap gechi..? kau harus bermain dan mengendong putriku eoh.. "

"tentu saja, aku bahkan belum bertemu cucuku, sebentar lagi aku sampai.. aku hanya memastikan kau di rumah.. "

"eeh.. memangnya aku dimana, hari ini aku pulang lebih awal... aku akan menunggumu ayah.. "sahut namjoon.

"arraseo... "sahut ayahnya mengakhiri panggilannya sembari tersenyum.

Pria tua itu menghirup kembali udara segar musim gugur kota Seoul yang akan berakhir. Sudah cukup lama ia tidak menginjakkan kaki di kota besar itu. LED yang di pasang pada bangunan tinggi kota Seoul itu menampilkan berita terkini.

Namja itu melihat jelas wajah park ji yeong yang tersenyum lebar dengan putra dan adik tirinya.

"urimanhaeyo ji yeong-a, kau selalu hidup tanpa penyesalan.. betapa tertekannya hwang mo song di sampingmu, takdir yang menyedihkan gechi.. "gumam ayah namjoon itu.

**

Namjoon sibuk bermain dengan putri kecilnya, Yuiko baru saja pulang dari agensi. ia masih cukup aktif di dunia tarik suara.

"nari-ya.."sahut Yuiko masuk ke rumah dan melihat namjoon membacakan buku untuk putri kecilnya.

"jagi, kau sudah pulang.. bagaimana pekerjaannya.. "sahut namjoon.

"aku hanya memberikan lagu yang aku tulis pada produsernim, jagi apa nari merepotkanmu..?"sahut Yuiko mengecup pipi namjoon.

"ani, dia terlihat senang melihatku membaca buku untuknya.... kau sudah mempersiapkan comeback mu? "

"tidak juga... tunggu putri kita sedikit lebih besar.. "

"geurae.. aah abeoji akan berkunjung, abeoji ingin menghabiskan waktu bersama nari.. "sahut namjoon mengusap hidung kecil putrinya itu.

"aah geurae? Kalau begitu aku akan siapkan makan malam setelah bersih², nari appa, kau masih mau main bersama putrimu gechi.. "

"tentu saja.. aku tidak akan menganggumu di dapur eoh.. "

"goodjob, aku akan buatkan makanan kesukaan ayah.. "

"na?"

"neo too jagi.."sahut yuiko beranjak menuju kamarnya.

After Bangtan Sonyeondan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang