13. 🍓

38 13 0
                                    

.
.

Aera kembali ke kamarnya setelah makan malam bersama ayahnya. Ketika Aera hendak menuju balkon kamarnya ia tersentak ketika melihat sebuah kotak hitam tergeletak didepan pintu kaca balkonnya.

"Apa itu," ucapnya heran dengan kotak yang tiba-tiba berada didepan balkonnya.

Aera mendorong kursi rodanya menuju balkon untuk mengambil kotak tersebut. Keningnya mengernyit karena tidak ada tulisan pengirim atau ucapan. Namun aera tidak peduli akan hal itu.

Dengan perlahan Aera membukanya untuk mengetahui apa isi didalam kotak yang entah siapa pengirimnya.

"Aaaaa"

"Ibuuuuu!!!"

Aera menggeleng cepat ketika melihat isi kotak hitam baru saja ia buka. Aera tidak bisa berbuat apapun selain melempar jauh kotak tersebut.

Bahkan ia bisa mendengar teriakan sang ibu. Aera menutup telinganya kuat. Nafasnya tersengal dan memburu.

"Gak mungkin!! Ini gak mungkin!!!"

"Ayah aku takut..!!"

"Tolong jangan datang lagi! Ibu udah gak ada. Jangan ganggu aku!!" Aera semakin menangis kencang dengan menutup matanya berharap apa yang dia lihat hanyalah ilusi.

"Itu syal milik ibu!! Kenapa ada disini..ayah aku takut hks.." Aera terjatuh dari kursi rodanya dan masih menangis.

Di dalam kotak tersebut terdapat syal yang dipakai oleh ibunya saat kecelakaan itu terjadi. Aera sangat mengingat jelas kejadiannya, Bahkan syal itu terdapat darah segar yang mengotorinya.

Aera tergopoh mencari ponselnya untuk menghubungi sang ayah. "Ponsel ku dimana..hks" Aera tidak bisa menemukan benda yang ia cari hingga akhirnya dia hanya bisa meringkuk berharap pagi segera tiba.

Aera terus menangis dalam ringkuhan nya.
"Maaf Bu.. Aera benar benar tidak sengaja mencelakai ibu. Tolong jangan datang lagi"

Rasa trauma yang sudah lama hilang kini kembali ia rasakan ketika mengingat tragedi yang membuat sang ibu pergi.

"Jangan datang lagi bu.. tolong.."

"Aera pun mendapatkan balasannya untuk itu. Aera tidak bisa jalan seperti dulu.. tolong jangan datang lagi bu.."

Aera terus saja meracau dalam tangisannya. Berkali-kali ia berpikir bahwa ibunya lah yang datang mengirimkan syal ini. "Tolong jangan datang lagi bu.."

Aera menutup matanya kuat berharap ini hanyalah mimpi. "Tolong bangun.. aku tau ini mimpi"

'Aera sayang...'

Aera membelalakkan matanya mendengar suara ibunya yang terdengar sangat jelas ditelinganya. "Jangan datang lagi bu.. ibu sudah pergi. Tolong.." Aera menggeleng kan kepalanya kuat karena takut.

'Aera sayang..' suara itu semakin terdengar keras dan jelas.

"Pergi!!!"

"Aku bilang pergi!!!"

"Jangan ganggu aku bu.. aku mohon.."

Aera semakin mengeraskan tangisannya seraya menutup kuat telinganya. "Ini gak mungkin!! Tolong jangan datang lagi!!"

Aera berusaha terduduk dan mengedarkan pandangannya. Tidak ada siapapun selain dirinya, namun ia tidak salah mendengar bahwa suara ibunya lah yang memanggilnya tadi.

"Ibu.." panggilnya untuk memastikan ibunya benar benar datang beberapa saat lalu.

"Ibu.." ia kembali memanggil ibunya.

Strawberry || My psycho loves ice cream ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang