03. 🍓

68 15 4
                                    


.
.

Hari ini adalah hari yang sangat sial bagi Aera, bagaimana tidak, semalam ia tertidur pulas tanpa menyiapkan segala keperluannya dipagi hari dan menjadwalkan bukunya terlebih dahulu.

Dan kini dirinya yang terlambat bangun bergegas mandi dan bersiap secepat mungkin, dan untunglah ada ayah yang membantunya menjadwalkan buku dan menyisir kan rambutnya. Setidaknya bantuan kecil dari ayahnya bisa mengejar waktu yang sebentar lagi sudah pukul tujuh.

07:05

"Ayo coba diingatkan kembali, apalagi yang tertinggal?" tanya sang ayah yang membantu mengurangi kepanikan putrinya. Ya walaupun ia juga sangat takut jika terlambat ke tempat kerjanya.

"Emm itu ayah, lembaran kertas yang berisi rangkuman jangan sampai ketinggalan." ucap Aera yang sedikit tersendat menahan tangis karena panik.

"Yang dimana!" Tanya Jordan yang sedikit meninggikan suaranya karena ikut panik.

Niat ingin membantu mengurangi kepanikan Aera dirinya justru lebih panik ketika melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh itu.

"Diatas meja!" Jawab Aera seraya memakai ikat pinggang dan tak kalah panik dengan ayahnya. Bahkan keringat dikeningnya sudah sebesar jagung.

"Ayah tolong pasangkan sepatu Aera," pinta Aera dengan sedikit rengekan.

Jordan segera berlari dan mengambilkan sepatu berwarna merah muda dan hendak memasangkan nya.

"Bukan yang ini ayah, tapi yang itu yang warna hitam. Kalo yang ini sepatu untuk jalan bukan sekolah" Ucap Aera sedikit frustasi sembari menunjuk pada sepatu hitamnya.

"Aduh.. kenapa nggak bilang dari tadi Aera sayang!!" Jordan pun sedikit frustasi karena disaat waktu yang tidak banyak ini masih ada kesalahan yang ia lakukan.

"Sudah selesai kan?" Tanya Jordan untuk memastikan jika tidak ada lagi barang yang tertinggal.

"Sudah ayah, ayo!!" Jawab Aera dnegan pasti.

Kemudian dengan cepat Jordan Mendorongnya menuju lift hingga kelantai dasar. Bahkan Aera sampai menutup matanya karena takut jika terjatuh. Tak lupa pula kepanikannya itu membuat kunci mobilnya tertinggal entah dimana.

"Benar-benar pagi yang sial," gerutu Jordan ketika hendak membuka pintu mobil namun ia sadar jika kunci tidak ada ditangannya.

"Tunggu sebentar Aera, kunci mobilnya ketinggalan!!" Teriak Jordan seraya berlari kecil menuju rumahnya untuk mencari kunci yang hilang.

"Cepat ayah! Sebentar lagi gerbang sekolah ditutup.."

Aera panik setengah mati sambil menahan tawa karena melihat ayahnya yang berlari kesana kemari mencari kunci yang tak kunjung ditemukan.

Sungguh anak yang tak ada rasa kasihanannya pada orang tua, ayahnya masih panik karena mencari kunci yang entah dimana keberadaannya.

Sedangkan dirinya bahkan hanya bisa tertawa melihat ayahnya yang sedang berlari memasang wajah paniknya.

"Ayolah kunci.. dimana kau berada," Jordan tak berhentinya menggerutu karena ia benar benar lupa meletakkan nya entah dimana.

Strawberry || My psycho loves ice cream ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang