3 : Angry Cause Kokkie

23 7 10
                                    

    Soobin terpaku lagi pada monitornya. Mengedit setiap bagian yang dianggap masih kurang.

    "Hmm, ini sudah, lalu ini ... Hm, sudah, teori ketiga sepertinya kurang, ah, ya, ini dia." Soobin menggerutu sendiri sembari manggut-manggut.

    Dan, tanpa diduga-duga ...

    "Ya! Ahjussi! Kenapa belum selesai?" teriak orang itu.

    "Aah!!" lagi-lagi Soobin dibuat terkejut, dan kali ini, wajahnya sungguh tidak dapat dikondisikan. Entah orang itu sedang bertanya atau marah-marah, Soobin tak begitu yakin.

    " Ya! Ahjussi! Jawab aku! Kenapa malah menunjukkan wajah meme seperti itu? "

    Dua kali! Dua kali dia dipanggil Ahjussi! Kenapa ya Tuhan? Memang wajahnya tua sekali, ya? Astaga ... Dan parahnya lagi, yang menyebutnya Ahjussi adalah 2 member BTS sendiri. Kali ini siapa? Tebaklah!

    Ya, benar, manusia yang kalau sudah teriak, bisa mengalahkan auman singa dan Kak Ros sekalipun, amarahnya sungguh meluap seperti halnya nafsu makan Soobin. Yang terlihat pendiam dan pemalu layaknya kucing kecil tapi ternyata harimau ganas yang kelaparan tengah mengincar mangsanya. Siapa lagi kalau bukan ... Jimin.

    "Aku bukan Ahjussi yang biasa mengedit MV kalian, aku staff baru disini." ucap Soobin, malu-malu.

    "Mwo?" Jimin mengangkat salah satu alisnya, menatap Soobin dari atas ke bawah. Kemudian, dia manggut-manggut.

    "Pantas saja kau agak lain, kau tinggi sih. Aku jadi mengira kau itu Ahjussi. Ya sudah, bagaimana? MV-nya belum selesai? Hm, kenapa lama sekali, huhu, aku sudah tidak sabar melihatnya, tahu! Aku dan ketiga member BTS lainnya sedang bertaruh, bahwa siapa yang bisa mengetahui tayangan perdana MV terbaru kami. Maka dia tidak perlu mencium bau kaus kaki Jungkook yang busuk itu. Ayolah, beri tahu aku, aku tidak mau menciumnya. Baunya dari jarak 100 m saja sudah membuatku mual. Ayolah kau, siapa, hmm ... Pokoknya kau! " Jimin memohon. Wajahnya tampak berusaha dibuat semanis mungkin. Tapi dampaknya justru membuat Soobin ingin tertawa. Wajah Jimin terlihat aneh!

    "Ayolah kau, siapapun kau. Aku mohon, apa kau tidak tahu, aku sudah berjuang keras untuk sampai ruangan ini. Aku menyelinap dari puluhan orang yang bisa saja tahu, aku Jimin. Kau tahu kan, aku tidak diperbolehkan masuk ke ruangan staff, seperti kau yang tidak diperbolehkan masuk ruangan kami. Ayolah! " Jimin terus memohon.

    "Jwesonghamnida, aku belum menyelesaikan MV ini, jadi jika anda melihatnya saat ini juga, anda tidak akan menang, karena ini belum selesai. " ucap Soobin dengan penuh rasa hormat, sembari membungkukkan badannya 90°.

    Jimin terpana, astaga! Apa lelaki ini lebih muda darinya? Tampaknya lelaki ini menaruh hormat yang cukup besar padanya. Jimin terdiam. Lalu, berusaha berfikir.

    Hm, lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang? batinnya, lalu memperhatikan Soobin dari atas sampai bawah.

     Hm, tampaknya benar, dia masih muda. Tapi ini gila, dia tinggi sekali! Aku merasa sangat pendek jika begini. Jarak ukuran tubuhku dengannya sejauh pasangan yang sedang
Ldr-an saja batin Jimin lagi, ia meringis.

    "Berapa usiamu? " tanya Jimin.

    Soobin terdiam. Mengerjap. Astaga! Jimin bertanya padanya!

    "18 tahun." Soobin menjawab malu-malu.

    "Heol! Jinjja? Kenapa kau sangat tinggi? Kukira usiamu 20/21 tahun dengan tubuh setinggi ini. Kau sudah punya pacar? " tanya Jimin lagi.

    "Hm, ne." Soobin tampak sedikit gugup. Ini pertama kalinya ia berbicara dengan bintang besar!

    Jimin terdiam. Menatap Soobin heran. Soobin juga terdiam.

     Ya! Jimin~ssi, jangan menatapku seperti itu. Jika kau tidak lebih tua dariku, aku pasti akan memarahimu, menatapku dengan tatapan menelanjangi itu! batin Soobin.

    "Aku kalah, sh*t!" ucap Jimin lalu melengos dari hadapan Soobin.

    Soobin terdiam, lalu duduk. Fokus pada layar monitor lagi. Dia dibuat geleng-geleng kepala dengan kelakuan Jimin. Apakah hasil didikan Papa Bear memang selalu seperti itu ya? Manusia-manusia dengan perilaku bobrok. Untung saja, mereka tertolong dengan visual, bakat, dan attitude yang baik.

Tiba-tiba Soobin tersadar, astaga, MV-nya!

    "Aduh, aku harus segera menyelesaikan ini. Sunbae pasti akan marah jika ia sampai kesini dan aku belum selesai dengan pekerjaanku." Soobin mulai mengerjakan tugasnya kembali. Ia berharap, kali ini tidak ada gangguan yang menghambatnya bekerja seperti tadi.

    "Ya! Anggota BTS yang bobrok kelakuannya. Jangan menggangguku lagi, peringatan ini ku ajukan untuk Jungkook-Hyung dan J-Hope - Hyung yang kebetulan belum mengangguku saat ini. Awas saja! Hmm, hwaiting Soobin~a!"

Seoul, 2017, awal Januari.

Loslassen [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang