Loslassen [OPEN PO]

11 : Sebuah harapan & mimpi

    Brak!!

    Pintu rumah terbuka secara kasar, membuat Beomgyu yang ada di ruang tengah sembari menikmati semangkuk ramyeon terkejut.

    "Huaa, kkamjakgiya! Ya! Jjinja! Kita punya 2 pintu Hyung, yang depan dan belakang, kenapa tidak dua-duanya saja kau rusakkan? Bukankah kau memang meliki aura negatif di tanganmu? Jadi rusak saja, rusak!" teriak Beomgyu sarkas kepada Soobin yang tengah beranjak naik ke kamarnya yang terletak di lantai 2.

    "Ya! Hyung!" Beomgyu menghujat Soobin dalam hati karena kelakuannya. Beomgyu memang terkenal sebagai dongsaeng yang laknat.

    "Ya! Hyung! Wae? Apa kau putus dari si aktris? Apa kau dipecat dari MyBigHouse? Atau Papa Bear memotong gajimu bulan ini? Ah, sudahlah! Terima saja Hyung, sudah saatnya mereka melakukan itu, kau memang tidak berguna!" Beomgyu melanjutkan makannya.

    "Hah, kenapa dengan manusia satu itu, setelah mengejutkanku dia tidak minta maaf atau apa pun, menyebalkan sekali. Mungkin saja dia juga tidak sadar aku sudah pulang, ish! Kenapa aku punya kakak menyebalkan semua, sih? Mereka hanya membebaniku sebagai adik, aku kan baik, tampan dan pintar. Jadi aku sama sekali bukan beban untuk mereka, haha ... Aaaa!! Kkamjakgiya!"

    "Apa kau bilang tadi?" sorot mata Soobin tajam, menatap Beomgyu dihadapannya.

    "A, ani ... Aku hanya, hanya ... bercanda tadi hyung, aku tidak serius kok, hehe."

    Soobin setengah menunduk, tersenyum sinis.

    "Aku ini memang menyebalkan, ya, Beom? Dan, payah. Aku sangat payah sebagai seorang kakak."

    Mata Beomgyu mengerjap, ia tercekat dengan perkataan kakaknya.

    "Apa yang kau katakan hyung, aish! Aku kan sudah bilang, aku bercanda. Kenapa kau menganggapnya begitu serius?"

    "Ah, aku hanya merasa tidak berguna sebagai hyung." ucap Soobin perlahan. Lalu pergi keluar rumah. Beomgyu terkejut dengan ucapan Soobin yang kemudian mendadak pergi. Ia pun mengejar Soobin.

    "Soobinie-Hyung, tunggu! Ada apa denganmu, ya!" Beomgyu pun menarik tangan Soobin dengan kasar. Lalu menatap Soobin dengan tajam.

    "Aku katakan padamu hyung, aku mendengar ucapanmu tadi. Apa maksudmu? Kau bilang, kau tidak berguna? Mana yang lebih tidak berguna antara kau dengan aku, hah! Aku ini tidak begitu pintar, lemah, dikucilkan, tidak bisa membantumu bekerja. Aku dibully karena aku lemah hyung, aku pun terlalu banyak berharap dan bermimpi lebih, tapi aku yakin, aku bisa. Meski banyak orang yang bilang aku tidak berguna, aku tetap percaya aku akan jadi idol, suatu hari nanti. Dan membuktikan pada mereka, aku bukan orang yang bisa dianggap sebelah mata."

    Soobin terdiam, tidak mampu berkata-kata. Beomgyu pun merengkuh bahu Soobin. Menatapnya dalam.

    "Dan dibandingkan segala kekuranganku, aku lebih ingin menegaskan padamu, kau bukanlah hyung yang payah. Kau berharga. Aku tidak akan mampu bertahan tanpamu, hyung. Kau yang selalu menjagaku, selalu merawatku, dan memberikan semangat padaku. Dan kini, kau bilang kau itu payah?"