"Annyeong haseyo."
"Annyeong."
Mereka semua yang ada dalam ruangan melirik kearahnya, yang datang.
"Soobin?" Yeonjun menghampiri Soobin. Ia tersenyum.
"Kau menerimanya?" tanya Yeonjun.
"Iya, Hyung."
"Hm, gamsahamnida."
"Aku belum tentu lolos, Hyung."
"Aku yakin kau lolos, percayalah."
Soobin diam. Ia tersenyum kecil.
"Aku jauh lebih berharap Beomgyu diterima dibandingkan aku yang diterima atau tidak."
"Beomgyu akan diterima, kalau kau juga diterima. Itu janji kita. Jangan menyerah ya," Yeonjun memeluk Soobin. Soobin juga membalasnya.
Taehyun dan Hueningkai tersenyum melihatnya.
"Aku sudah diterima kemarin, vocal ku dipuji Hitman Bang, jadi kau juga harus diterima. Buktikan kalau kau memang jago dalam bernyanyi hyung, kau kan bilang kalau dulu kau itu anggota tersembunyi paduan suara SMA. Jadi jangan permalukan mereka, ok!" ledek HueningKai.
"Cih, dasar bocah!" Soobin mendecih, tertawa kecil.
"Oh ya Hyung, mengingat kau sudah masuk calon trainee, kau harus mengenal kami bukan?" Hueningkai menarik tangan Taehyun.
"Ini Taehyun, Soobin-hyung. Dia seangkatan denganku, hanya beda kelas. Dia sudah masuk setahun yang lalu, selisih sedikit dengan Yeonjun Hyung."
"Ah, salam kenal Taehyun~ssi."
"Ne, annyeong Soobin-Hyung. Senang bertemu denganmu."
"Ne, aku harap kau dan aku bisa dekat, ya."
"Ah, tentu saja. Sudah lama aku ingin berkenalan dengan Soobin-Hyung, Yeonjun-Hyung banyak bercerita tentangmu selama trainee."
"Ah, jinjja?"
"Ne."
"Ya! Taehyun~a, apa yang kau bicarakan? Aku tidak pernah membahasnya. Kau berbohong!" omel Yeonjun.
"Ayolah hyung, jangan malu-malu begitu. Kau selalu bilang ingin lebih dekat dengan Soobin-Hyung, karena terkadang dia bersikap dingin dan cuek. Kau suka sekali saat terkadang berhasil menangkap wajah Soobin-Hyung yang tersenyum. Kau ingin lebih sering melihatnya. Kau ingin bernyanyi dan menari bersama dengannya, makanya setelah pertengkaran kalian waktu itu, kau terus mengirimi pesan untukku, tentang kau yang kesal Soobin-Hyung tidak mau menerima tawaran Hitman Bang."
"Mwo?" Soobin hanya bisa berekspresi seadanya, bingung harus bereaksi bagaimana.
"Ya, Taehyun~a! Kenapa kau mengatakan itu. Aish! Aigo! Kau benar-benar menghancurkan harga diriku hari ini. Kapan aku pernah mengatakannya hah? Aku tidak bilang, begitu kok!"
"Haha, sudahlah hyung jujur saja. Kenapa sih kau sembunyikan? Soobin-Hyung kan adikmu sendiri."
"Aish, menyebalkan sekali kau ini!"
Soobin sedikit tersipu mendengar itu, astaga kakaknya tidak boleh tahu. Bisa jatuh harga dirinya! Dia harus bersikap keren dan tak terpengaruh sama sekali dengan pengakuan Taehyun tentang cerita kakaknya.
"Ah sudahlah, aku harus bertemu dengan Jini sunbaenim dulu. Aku mau menyampaikan beberapa hal padanya." Soobin pun pergi dari ruang latihan tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/297401306-288-k56774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Loslassen [OPEN PO]
Fanfic|| Genre : Angst, Drama || (Tersedia di Shopee Doveline Publisher) [SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK PENERBITAN, PART SPESIAL DAN ENDING ASLI ADA DI NOVEL] Loslassen berasal dari bahasa Jerman yang berarti menghilang. Tak ada satupun orang yang sanggup...