Sudah seminggu sejak pengumuman bahwa Soobin dan Beomgyu resmi menjadi bagian dari trainee boygrup baru MyBigHouse. Berita mengenai 'adik Boys To Secret' ini sudah menyebar kemana-mana. Mereka semua sudah tak sabar menantikan kemunculan para anggota yang berhasil debut kelak.
Pada waktu seminggu itu pula, begitu banyak hal yang Beomgyu dan Soobin hadapi. Mereka merasa banyak yang kurang dari diri mereka selama pelatihan, namun, itu tak menyurutkan semangat keduanya untuk berlatih lebih keras. Yeonjun juga ikut membantu kedua adiknya dalam menyempurnakan vocal dan dance mereka.
Setelah resmi masuk sebagai trainee, Yeonjun jadi sering mengantar-jemput Beomgyu ke sekolah. Soobin juga kini jarang bertemu dengan Ryn karena kesibukannya di agensi. Kendati demikian, Ryn mencoba memahami hak tersebut. Ryn tahu, persiapan debut sangatlah melelahkan, banyak tes dan latihan yang dilakukan. Ia tak mau karena keegoisannya, ia malah menghancurkan harapan sang kekasih. Maka, untuk mengusir rasa bosan karena terlalu lama tidak berkencan berdua, Ryn menyibukkan dirinya dengan sederet aktivitas baru. Seperti melukis dan bermain biola. Ia merasa bahagia, karena bisa menemukan bakat baru dari dirinya.
Sahabat Beomgyu, Yuan Yi Fang, juga sudah mendengar mengenai perekrutan tersebut. Ia terus saja menggoda Beomgyu, ia mengatakan bahwa suatu hari saat Beomgyu sudah cukup sukses, maka Beomgyu harus membuat sebuah kedai mi ramyeon atau kedai tteokbokki. Dengan begitu, ia akan bekerja keras disana, meminta bayaran yang tinggi dan keluar dari minimarket menyebalkan itu. Ia sangat kesal dengan minimarket tempatnya bekerja, Yuan selalu dipekerjakan melebihi batas waktu kerja, namun dibayar tanpa bonus sama sekali. Jadi, dia ingin Beomgyu membuatnya bisa melepas pekerjaan tersebut dengan sukarela dan hati yang tenang. Tentu, Beomgyu hanya bisa terkikik geli mendengar penuturan Yuan, Yuanyan-nya.
"Apa kalian serius ingin debut dengan kemampuan seperti ini?" ujar seseorang dengan lantang dari arah pintu studio dance. Soobin, Beomgyu, Yeonjun, Taehyun dan Hueningkai yang kebetulan tengah berkumpul disana sontak menoleh secara bersamaan. Itu Woseok! Astaga, bocah itu tidak ada habis-habisnya menganggu mereka.
"Apa maksudmu, Woseok?" tanya Soobin dengan nada dingin. Tentu, keempat temannya menyadari itu, namun, mereka hanya bisa berharap bahwa Soobin tidak akan meledak karena ulah Woseok kali ini.
"Aku hanya ingin menertawakan kemampuan dua kandidat ini," Woseok menunjuk Soobin dan Beomgyu. "Dua kandidat hasil perilaku curang yang tidak kompeten dan sama sekali tidak berkualitas. Haha, bagaimana bisa, dengan lancangnya kalian merasa pantas untuk debut disini?"
"Jaga bicaramu, Woseok!" kali ini Yeonjun langsung maju seperti hendak menerkam Woseok, Taehyun menahannya.
"Sudahlah, hyung. Kau tahu bukan, kalau anak ini memang biang masalah. Dia selalu berusaha membuat kita terjebak dalam suatu skandal supaya kita semua tersingkir satu persatu. Hm, pengecut ini tidak pantas mendapatkan kemenangan dari kita, hyung."
Woseok melotot, lalu melangkah menghampiri Beomgyu lebih dekat, disana, ada Soobin yang kemudian menghadangnya.
"Wae? Kenapa kau menghampiri adikku? Kau takut padaku? Kalau kau mau mencari masalah, jangan lakukan itu dengan adikku. Selama ada aku, kau tidak bisa mendekati Beomgyu," jelas Soobin.
"Haha, begitukah? Lalu, apakah aku harus menyingkirkanmu lebih dulu saja? Bagaimana? Itu terdengar lebih baik bukan? Jadi, kalian berdua bisa ku singkirkan sama-sama."
"Woseok, jangan sampai kau berani menyentuh kedua adikku!" bentak Yeonjun.
Woseok tersenyum smirk, "ah, sungguh persaudaraan yang indah. Tapi, aku yakin, sebentar lagi kalian akan menyerah pada mimpi debut bersama itu. Kalian, pasti akan berpisah!" mata Woseok menatap tajam Soobin. Soobin yang biasanya akan melawan tatapan itu dengan nyalang, kini, entah karena apa. Ia mulai bergetar, matanya menunjukkan ketakutan yang begitu kentara. Apakah Soobin takut pada ancaman Woseok kali ini? Kenapa? Apakah karena ini berhubungan dengan kedua saudaranya, maka ia sedikit lebih sensitif?
Woseok menarik kerah Soobin, berbisik tegas padanya. "Apa kau lupa? Satu fakta yang aku tahu? Bahwa kau ... mungkin saja, bukan bagian dari keluarga ini? Bagaimana jika kita membuktikan itu, Soobin? Kau tidak perlu mengelak dari candaanku di masa lalu, kupikir, candaan itu bisa saja benar, iya 'kan?"
Soobin melirik pada Woseok, menatapnya penuh selidik. Beomgyu berusaha melepas genggaman Woseok pada kerah Soobin. Hueningkai dan Taehyun hanya bisa terdiam dan tak berkutik, terlalu bingung dengan situasi yang ada. Namun, Taehyun masih terus menahan tubuh Yeonjun untuk tak menyeruduk Woseok. Ok, selama Woseok tidak menggunakan kekerasan fisik pada Soobin, maka ia anggap itu aman-aman saja.
"Wajahmu tidak mirip Ayah ataupun Ibumu, kau juga terlalu berbeda dengan kedua saudaramu. Jadi, kau ini sebenarnya ... siapa, Soobin?"
Tiba-tiba, cengkraman itu terlepas dan tubuh Woseok terpental ke lantai. Yeonjun lah yang melakukan hal tersebut. Dia akhinya memukul pipi kiri Woseok dengan penuh amarah. Hueningkai Dan Taehyun berlari kearahnya, sialan! Tenaga Yeonjun bahkan sulit sekali dikalahkan oleh dua orang jika sudah dalam mode sage seperti ini. Sementara itu, Soobin segera berlari dari ruangan itu dengan mata berkaca-kaca. Beomgyu pun ikut mengejarnya.
***
"Hyung, Soobin hyung, kau mau kemana?" panggil Beomgyu sambil terus mengikuti langkah sang kakak yang entah akan menuju kemana.
Kemudian, tak lama, Soobin berhenti di sebuah jembatan kecil, dimana sungai juga ikut mengalir dibawahnya. Beomgyu yang melihat Soobin akhirnya berhenti, dengan segera menyusul sang kakak.
Soobin menjerit, menangis, ia kembali mengingat hal itu. Hal yang selama ini ia sembunyikan dari kedua saudaranya. Hal yang ingin ia lupakan dan tinggalkan tuk jadi kenangan tak berharga dari masa lalu.
"Tes darahku, tes darahku waktu itu, O. Bagaimana, bagaimana mungkin? Hiks! Beomgyu berdarah AB, Yeonjun hyung A. Ayah A dan Ibu AB. Lalu, bagaimana ... hiks!"
Beomgyu pun sampai, tepat di belakang Soobin. Ia hanya bisa membisu. Menunggu kakaknya untuk lebih tenang.
"Bahkan aku tidak mirip sama sekali dengan ibu ataupun ayah. Yeonjun hyung dan Beomgyu bahkan nampak seperti anak kembar. Lalu, lalu ... aku ini siapa?"
Soobin kini menangis sejadi-jadinya. Ia ingin melupakan fakta itu. Ia ingin menganggap itu sebagai kesalahan tes medis. Ia merasa yakin, bahwa itu hanyalah sesuatu yang tidak benar. Ia tahu, jauh di dalam dirinya. Ia adalah bagian dari keluarga Choi. Tapi, fakta terus menyerangnya dari berbagai sisi, hingga puncaknya kini Woseok kembali mengungkit hal itu.
"Aku harus percaya, bahwa aku adalah bagian dari keluarga Choi. Aku adalah Choi Soobin, ya, itulah aku."
Beomgyu pun menghampiri Soobin, menepuk pelan bahunya. Soobin menoleh dan menghela napas pelan. Ok, ia mengatakan semuanya. Apakah Beomgyu kini mengetahui rahasianya?
Namun, bukan seperti yang ditakutinya, Beomgyu hanya tersenyum dan mengatakan, "masuklah, hyung. Diluar dingin, nanti kau bisa sakit!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Loslassen [OPEN PO]
Fanfiction|| Genre : Angst, Drama || (Tersedia di Shopee Doveline Publisher) [SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK PENERBITAN, PART SPESIAL DAN ENDING ASLI ADA DI NOVEL] Loslassen berasal dari bahasa Jerman yang berarti menghilang. Tak ada satupun orang yang sanggup...