Yeonjun keluar dari ruang latihan MyBigHouse. Dia mengacak-ngacak rambut hitamnya. Dia terlihat gelisah dan kesal. Masalah yang menghampirinya terasa sangat bertumpuk saat ini. Karirnya sebagai guru yang sebentar lagi akan terancam jika ia dinyatakan akan debut, ketidaksetujuan appa-nya atas keinginannya jadi penyanyi, Soobin yang kini tengah membencinya, dan Beomgyu yang ia khianati. Ini benar-benar membingungkan.
Yeonjun pun melangkah menuju halte yang berjarak sekitar 1 km dari kantor MyBigHouse. Hanya halte itu yang merupakan tempat pemberhentian bus menuju Ansan. Ia akan kesana untuk menemui sahabatnya, kesanalah ia pergi jika sedang dilanda banyak masalah. Ia suka bercerita pada sahabatnya di Ansan tersebut, karena baginya dia sudah seperti keluarganya sendiri.
Selama hampir 15 menit, ia berjalan. Ia pun tiba di halte. Disana terlihat seseorang tengah duduk. Entah kenapa, Yeonjun jadi agak canggung, itu adalah seorang wanita.
"Annyeong, mianhae, bolehkah aku duduk disini?"
tanya Yeonjun."Hm, ne."
Yeonjun pun duduk disamping wanita itu. Wanita itu berambut hitam, digerai. Kulit putih tampak sangat menonjol dengan warna hitam bajunya dan biru jeansnya. Ia sangat cantik, meski yang terlihat saat ini hanya kedua matanya. Ia memakai masker.
Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak datang dan duduk disamping gadis itu juga.
"Hehe, hai nak. Kau Yeji dari acara Fourteen itu kan? Wah, kau tampak lebih cantik daripada yang media gambarkan."
Gadis bernama Yeji itu mulai merasa tidak nyaman. Dia memberikan sedikit jarak dengan pria itu.
"Ya, kenapa kau jauh-jauh. Mendekatlah kemari, aku mencarimu jauh-jauh kesini tahu. Apa kau tidak bisa menghargai itu? Aku hanya ingin berbicara denganmu, ayolah!"
Yeji mulai ketakutan. Yeonjun yang duduk cukup berjarak dari Yeji dan pria itu pun, mulai merasa curiga.
"Tolong jangan dekat-dekat."
"Ya, apa TheWay tidak mengajarimu sopan santun? Bukankah, kau sudah diangkat jadi trainee? Kenapa kau tidak bisa menghormati aku yang sudah mencarimu jauh-jauh ini, hah? "
"Tuan, aku mohon, jangan ganggu aku."
"Yeji-ya, kau sudah trainee selama 4 tahun lamanya, kau mau menunggu berapa lama lagi? Jangan sia-siakan waktumu. Aku datang kesini untuk membantumu, agar mendapatkan mimpimu. Marilah, jangan sia-siakan kesempatan ini. Akan kupastikan, jika kau masuk agensi kami, kau akan kujamin debut dalam waktu dekat."
"Tolong tuan, aku sudah mencoba bersikap santun padamu, tolong jangan ganggu aku lagi."
"Yeji-ya, aku bisa menjamin masa depanmu, jadi kau tidak perlu khawatir. Kau hanya perlu membayar sedikit, dan karirmu akan mulus bagai jalan tol."
Pria itu pun mencoba merangkul Yeji, lalu Yeji pun berteriak. "Kau!!" saat Yeji akan menamparnya, tiba-tiba pria itu sudah tergeletak ke tanah.
"Baj***an!" ternyata Yeonjun-lah yang melakukan itu, perbuatan pria itu sudah tidak bisa ditolelir lagi. Dia sangat marah atas pelecehan yang pria itu lakukan. Bisa-bisanya, dia bersikap menjijikan di tempat umum seperti ini. Pria itu hendak merangkul seorang wanita yang masih dibawah umur, dan bahkan tak cukup dikenalnya!
"Sialan kau, bisa-bisanya kau melakukan hal menjijikan semacam itu, hah?" Yeonjun terus menonjok wajah pria itu. Yeji terkejut melihat hal tersebut. Dia langsung mencoba menarik tangan Yeonjun untuk menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loslassen [OPEN PO]
Fiksi Penggemar|| Genre : Angst, Drama || (Tersedia di Shopee Doveline Publisher) [SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK PENERBITAN, PART SPESIAL DAN ENDING ASLI ADA DI NOVEL] Loslassen berasal dari bahasa Jerman yang berarti menghilang. Tak ada satupun orang yang sanggup...